PENGERINGAN
RUMPUT LAUT
Keterampilan dalam menyiapkan
peralatan pengering, mencakup bagaimana melakukan inventarisasi terhadap
kebutuhan sarana/peralatan pengering sesuai metoda yang akan digunakan, serta
keterampilan dalam mendesain area jemur berdasarkan metoda yang sudah
ditentukan. Pada dasarnya keterampilan ini tidak terlalu sulit untuk dilakukan,
beberapa acuan gambar yang bisa membantu dalam pembuatan sarana jemur
berdasarkan metode yang akan dilakukan.
PENGETAHUAN DALAM MELAKUKAN
PENGERINGAN
Pengeringan yang baik pada saat cuaca
cerah dengan intensitas cahaya matahari yang optimal, faktor ini secara
langsung akan menjamin kualitas produk rumput laut kering. Sedangkan proses
pengeringan pada saat cuaca mendung atau hujan akan mengakibatkan fermentasi
sehingga akan menurunkan mutu rumput laut kering.
Perlakuan sebelum pengeringan
hendaknya dapat mengikuti permintaan pasar, hal ini karena ada beberapa pembeli
yang menginginkan dengan kriteria tertentu, misalnya kering asin (kering
asalan), kering tawar (dicuci dengan air tawar), dan hasil fermentasi (biasanya
tampilan berwarna putih).
Ada beberapa langkah yang dapat
dilakukan dalam menghasilkan kriteria tersebut, antara lain:
- Untuk mendapatkan kering asalan,
rumput laut setelah dipanen, dikeringkan sampai dengan kadar air 38-35% (kering
karet), pengeringan yang bagus dilakukan pada para-para jemur maupun digantung.
Untuk mencapai kering karet jika intensitas cahaya matahari normal biasanya
membutuhkan waktu sekitar 2 hari, tandanya jika rumput laut sudah ditempeli
kristal garam warna putih dan jika digenggam terasa seperti menggenggam karet.
- Untuk menghasilkan kering tawar,
setelah dipanen rumput laut direndam dan dicuci dengan air tawar (biasanya
sampai bau amis hilang) untuk kemudian dikeringkan dengan kadar air sesuai yang
diminta.
- Untuk mendapatkan rumput laut hasil fermentasi, biasanya rumput laut
dijemur dan ditutup plastik transparan, sehingga akan membuat tampilan warna
rumput laut putih.
1). Metode
Pengeringan Rumput Laut
Seperti dijelaskan pada pembahasan
awal, bahwa dalam melakukan pengeringan rumput laut ada 3 (tiga) metoda yang
dapat digunakan, antara lain:
ü
Pengeringan
dengan alas, baik terpal plastik maupun lantai semen
ü
Pengeringan
dengan menggunakan para-para jemur
ü
Pengeringan
dengan metode gantung.
Bervariasinya teknik pengeringan
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor sumberdaya manusia terkait
pemahaman mengenai mutu rumput laut, faktor alam, kapasitas lahan dan efisiensi
biaya. Berikut akan dibahas mengenai prosedur pada masing-masing metoda di
atas.
a). Pengeringan dengan alas
Metode pengeringan ini dengan
melakukan penjemuran rumput laut di atas alas langsung di atas permukaan tanah.
Sebagai alas dapat digunakan terpal plastik maupun lantai jemur dari semen
dengan luas disesuaikan dengan biaya, kapasitas hasil panen maupun luasan lahan
untuk penjemuran.
Kelemahan teknik penjemuran dengan
cara disebar dengan menggunakan alas plastik terpal/lantai jemur, antara lain:
1. Kemungkinan
tercampurnya rumput laut oleh kotoran
2. Tingkat
kekeringan yang tidak merata, hal ini disebabkan tidak adanya sirkulasi udara,
biasanya rumput laut akan berkeringat jika disebar di atas alas terpal plastik.
Kondisi ini menyebabkan waktu pengeringan kurang efisien.
b). Pengeringan dengan
para-para jemur
Metoda penjemuran ini rumput laut
tidak disebar di atas alas langsung di permukaan tanah, namun dengan
menggunakan bilahan bambu yang diberi alas jaring polietylen atau anyaman bambu
dengan rongga. Pada penjemuran dengan menggunakan para-para alas diletakkan
dengan menggunakan tiang bambu sehingga tidak langsung menyentuh permukaan
tanah sebagaimana pada metode pertama yang sudah dijelaskan di atas. Jumlah dan
ukuran unit para-para jemur disesuaikan dengan biaya, kapasitas hasil panen dan
kapasitas lahan.
Metode penjemuran ini juga dapat
dipasang tidak hanya di darat namun bias dilakukan di laut, yaitu dengan
menancapkan bambu sebagai penyangga alas di dasar perairan. Biasanya pemasangan
para-para jemur di laut dilakukan dekat rumah jaga.
Walaupun dari aspek biaya penggunaan
metode ini cukup mahal, namun metoda ini lebih baik dibanding metode penjemuran
di atas alas terpal. Sehingga rata-rata para pembudidaya banyak yang memilih
metoda dengan para-para jemur. Adapun keuntungan metode pengeringan dengan
menggunakan para-para jemur antara lain:
1. Tingkat
kekeringan yang merata dengan kadar air yang diinginkan, hal ini karena
memungkinkan adanya sirkulasi udara melewati rongga pada alas jemur. Kondisi
ini memungkinkan waktu pengeringan lebih efisien.
2. Kemungkinan rumput laut tercampur
kotoran minim.
c). Pengeringan metode gantung
Penjemuran dengan cara digantung
dinilai lebih efektif dibanding kedua metoda di atas. Secara umum metode ini
sudah biasa dilakukan oleh pembudidaya rumput laut di Provinsi Nusa Tenggara
Timur. Teknik penjemuran dengan cara digantung dilakukan dengan menjemur rumput
laut bersama tali ris pada tiang bambu yang dipasang secara horizontal. Cara ini
dinilai baik karena rumput laut tidak banyak mengalami benturan fisik apalagi
pematahan thallus. Rumput laut yang diambil dari tali ris dengan cara
dipatahkan bias menyebabkan luka fisik pada thallus dan disertai keluarnya
getah/gel pada bagian tersebut, yang akan menyebabkan rendahnya kadar rumput
laut kering.
Keuntungan melakukan penjemuran dengan
cara digantung antara lain sebagai berikut:
-
Selain
lebih murah, cara ini juga dinilai lebih baik karena dianggap memiliki kadar
kotor yang lebih rendah. Dengan cara digantung kadar garam yang menempel akan
minim, hal ini karena air yang mengandung garam akan dengan cepat menetes ke
bawah.
-
Tingkat
kekeringan lebih merata dengan waktu pengeringan yang lebih efisien
-
Hasil
rumput laut kering utuh. Namun demikian§ karena penjemuran ini juga dilakukan
bersama tali ris, pada umumnya pembudidaya harus mempunyai tali ris dobel
sebagai ganti untuk penanaman lagi.
2). Kontrol Kualitas Selama
Proses Pengeringan
Kegiatan kontrol kualitas selama
proses pengeringan dilakukan dalam rangka mempertahankan kualitas rumput laut
kering agar sesuai standar terutama kadar air dan tingkat kekotoran. Pada
beberapa kasus para pembudidaya kurang memperhatikan kontrol kualitas pada saat
penjemuran sehingga mutu rumput laut kering yang dihasilkan tidak sesuai
standar yang diinginkan oleh industri. Kondisi inilah yang menyebabkan posisi
tawar produk rumput laut kering menjadi menurun.
Kontrol kualitas pada saat penjemuran
dapat dilakukan melalui pembersihan kotoran, pembalikan, dan melindungi rumput
laut yang dijemur dari tingkat kelembaban yang tinggi dan kontaminasi yang
mungkin terjadi. Untuk mendapatkan tingkat kadar air yang optimal biasanya
membutuhkan waktu pengeringan antara 3-4 hari tergantung dari tingkat
intensitas matahari. Ciri atau warna rumput laut yang sudah kering adalah ungu
keputihan dilapisi kristal garam.
Sedangkan hal yang perlu dihindari
terkait perlakuan pada saat melakukan pengeringan rumput laut, antara lain:
1. Menghindari
menjemur rumput laut di jalan atau di bahu jalan yang langsung tercemar oleh
debu dan asap kendaraan, hal ini akan menjadi penyebab rumput laut
terkontaminasi oleh logam berat.
2. Menghindari
penjemuran di atas pasir, rumput, tanah atau media lain yang dapat menurunkan
tingkat kualitas hasil rumput laut kering. Pada beberapa kasus banyak
pembudidaya yang masih melakukan penjemuran di atas pasir di pinggir pantai,
hal ini akan menyebabkan kerugian pada pihak pasar/industri sehingga posisi tawar
produk menjadi rendah.
3. Menghindari
perlakuan pengeringan dengan penggaraman. Dampak penggaraman akan mempengaruhi
perolehan ekstrak, mempergelap warna hasil panen sehingga menurunkan mutu
rumput laut. Kondisi ini akan merugikan pihak industri pengolah.
Sebagai informasi bahwa hasil rumput
laut dengan penggaraman (dibacem) dapat dibedakan dengan yang tanpa dibacem.
Biasanya rumput laut hasil penggaraman jika disimpan beberapa hari akan
mengeluarkan air dan garam yang berlebihan (tingkat kekeringan tidak normal).
Keterampilan dalam melakukan
pengeringan antara lain sebagaimana yang telah dibahas pada materi pengetahuan
sebelumnya. Pelaku harus terampil dalam melakukan pengeringan mulai dari
penentuan metode penjemuran, prosedur pengeringan yang menjamin kualitas
rumput laut kering, dan mampu mengontrol dan memperlakukan rumput laut pada
saat penjemuran agar terjaga kualitasnya.
Prosedur pengeringan berdasarkan
metoda penjemuran, yaitu:
Pengeringan dengan alas terpal plastik
atau alas lantai semen
1.
Menyiapkan
kebutuhan peralatan penjemuran yaitu alas jemur baik plastik maupun lantai
semen
2.
Membersihkan
area jemur dari kemungkinan kotoran penempel
3.
Rumput
laut hasil panen terlebih dahulu dicuci untuk menghilangkan kotoran yang
menempel. Pencucian dengan menggunakan air laut.
4.
Menyebar
rumput laut pada alas jemur dengan jalan mengatur ketebalan rumput laut agar
tingkat kekeringan merata.
Pengeringan di atas para-para jemur
1.
Siapkan
sarana para-para yang dibutuhkan dengan jumlah dan ukuran sesuai kapasitas
hasil panen
2.
Sebelumnya
bersihkan para-para dari kotoran yang menempel
3.
Rumput
laut hasil panen sebelumnya dicuci air laut untuk menghindari penempelan
kotoran
4.
Letakkan
rumput laut di atas para-para dengan mengatur ketebalan secara rata
Pengeringan dengan metode gantung
1.
Menyiapkan
sarana jemur gantung dengan jumlah dan ukuran/panjang unit disesuaikan dengan
pertimbangan biaya, kapasitas hasil panen dan kapasitas lahan. Untuk menampung
kapasitas hasil panen yang lebih banyak tempat penggantungan dapat dibuat lebih
banyak dalam bentuk konstruksi rumah
2.
Setelah
pemanenan, sebaiknya mencuci rumput laut dan tali ris dengan air laut untuk
meminimalisir penempelan kotoran
3.
Penjemuran
dengan mengikat/menggantung rumput laut bersama tali ris pada tiang jemuran,
atau menggantung tali ris dan rumput laut pada paku/pasak yang dipasang pada
tiang bambu/kayu horizontal
4.
Mengatur
jarak antara ikatan rumput laut pada tiang jemuran agar tingkat kekeringan
merata.
Beberapa hal yang dapat dilakukan
dalam menjaga kualitas pada saat proses pengeringan, antara lain:
1.
Melakukan
pembersihan/sortasi dari kemungkinan penempelan kotoran pada saat proses
pengeringan
2.
Melakukan
pembalikan secara kontinyu guna menjamin tingkat kekeringan merata sesuai
tingkat kadar air yang diinginkan pihak industri.
3.
Menjaga
kelembaban agar tetap stabil, kelembaban tinggi terjadi pada saat musim hujan.
Rumput laut pada saat malam hari ditutup plastik untuk menghindari pengaruh
embun, atau simpan sementara pada gudang yang kelembabannya rendah sebelum
dijemur ulang.
4.
Melindungi
rumput laut dari kontaminasi bahan kimia atau logam berat
0 komentar:
Posting Komentar