Senin, 25 April 2016

PAKAN ALTERNATIF UNTUK IKAN NILA




Ikan nila termasuk kelompok ikan pemakan segala jenis makanan (omnivore), pada masa benih memakan zooplankton dan setelah tumbuh lebih besar ikan nila mulai berkelakuan sebagai ikan pemakan. Jasad-jasad air yang hidup didasar perairan (bentos) seperti larva chironomus, cacing oligochaeta, tubifex, dan berbagai jenis moluska. Larva ikan nila ini mulai kehabisan kuning telor setelah berumur 2-4 hari. Ikan nila juga sangat responsive dengan pakan buatan dengan kadar protein 25-30%.

Mencari alternatif pakan ikan nila murah, tanpa mengesampingkan kualitas dan kuantitas akan semakin jauh dari para petani, sejalan dengan melambungnya harga dasar semua bahan baku pakan, sementara para pembudidaya ikan nila harus berhadapan dengan biaya operasional pakan yang sangat besar yaitu sekitar 60-70% (Yanuartin, C. 2004), oleh karena itu upaya yang harus dilakukan adalah bagaimana mencarikan jalan keluarnya.

Pakan memiliki peranan penting sebagai sumber energi untuk pemeliharaan tubuh, pertumbuhan dan perkembangbiakan. Ada beberapa factor yang harus diperhatikan agar ikan nila bisa dipanen pada umur empat bulan sejak tebar bibit. Factor-faktor tersebut berhubungan dengan pakan ikan nila, pemberian suplemen, pola pemberian pakan, pengontrolan, dan kebersihan air.

JENIS PAKAN ALTERNATIF/TAMBahaN UNTUK IKAN NILA
Usaha pembesaran, biasanya pembudidaya memberikan dua jenis pakan, yaitu makanan pokok berupa pelet ikan tipe FF999, 781-SP, 781-2, dan 781 serta pakan alternatif atau tambahan. Pemberian pakan alternatif atau tambahan dilakukan pada benih ikan nila yang berumur setelah 1 bulan dari larva. Pasalnya, kalau ikannya masih kecil belum mampu memakannya. Cara pemberiannya, cukup disebarkan di atas permukaan kolam untuk dibiarkan dimakan oleh benih ikan nila.

Pemberian pakan tambahan selain bertujuan untuk menghemat biaya pakan, juga untuk menggenjot pertumbuhan ikan nila.
Pakan tambahan tersebut bisa berupa :
1. Azzola
Azolla juga lebih efisien untuk alternatif pakan nila dengan menggunakan tumbuhan Azolla sebagai pakan benih ikan nila, biaya pakan bisa ditekan hingga 20 %. FCR (feed convertion ratio/rasio konversi pakan) dengan lama pemeliharaan sekitar 120 hari dari ukuran benih 1 kg berisi 50 ekor nila bisa mencapai 0,9. Jika tidak menggunakan tumbuhan Azolla dan murni hanya memakai pelet, FCR bisa mencapai 1,2. Ia menghitung jika menggunakan pakan pelet saja yang mengandung protein sekitar 30 % maka dibutuhkan biaya pakan saja sekitar Rp 11 ribu per kg ikan nila.
Namun jika memanfaatkan tumbuhan Azolla biaya pakan bisa ditekan menjadi Rp 9 ribu per kg ikan nila. Dengan harga jual ikan nila ukuran konsumsi Rp 17 ribu per kg saat ini maka keuntungan bisa lebih besar lagi.

Jika untuk hitungan ikan nila yang lebih besar ukurannya,penggunaan tumbuhan Azolla bisa menekan biaya pakan sekitar 25 – 30 %. Dengan rincian untuk 1 kg ikan nila dibutuhkan pakan pelet 1 kg dan pakan tumbuhan Azolla 1 kg. Dari 1 kg benih nila berisi 70 ekor dan dipelihara selama 4-5 bulan bisa dipanen menjadi 4 ekor per kg dengan menekan biaya pakan sampai 30 %.

Dengan harga jual ikan nila ukuran konsumsi yang ukur besar sekitar 20.000 per kg sementara HPP (harga pokok produksi) berada dikisaran Rp 11 ribu per kg sehingga di harapkan bisa meraup untung sekitar Rp 9 ribu per kg. dengan menggunakan pakan pelet dengan protein terendah 13 % dengan harga Rp 5.500 per kg sehingga bisa meningkatkan pendapatan.

2.Ampas kelapa (serutan buah kelapa yang biasa sisa buat masak)
Untuk meningkatkan produksi hasil perikanan, perlu penyediaan pakan berkualitas, terutama pakan yang mengandung nutrisi dasar protein. Ampas kelapa adalah salah satu jenis limbah rumah tangga yang masih memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi terutama protein dan berpotensi untuk diolah menjadi bahan pembuatan pakan ikan,pemberian ampas kelapa utuk ikan nila dapat di campurkan waktu pembuatan pelet atau bisa di tebar secara langsung atau juaga bisa di fermentasikan terlebih dahulu.

3. Daun daun/sayuran yang untuk masak yang bertekstur lembut seperti kangkung, bayam, sawi atau juga kol tentunya dengan di cincang sesuai besar ikan nila. Limbah sayuran yang tidak diolah terlebih dahulu sebelum penepungan mempunyai protein paling tinggi dan penggunaan tepung limbah sayuran tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan mutlak ikan nila. Dengan demikian limbah sayuran dapat digunakan dalam pakan ikan nila sampai 20%.

4. Lorotan atau roti yang sudah kadaluwarsa
Memanfaatkan makanan sisa dan roti kadaluarsa. Makanan sisa merupakan sisa limbah rumah makan,rumah tangga yang tidak habis dimakan manusia. Pemanfaatan limbah tersebut sangat menguntungkan bagi pembudidaya. Sekarung sisa makanan cukup untuk memberi makan satu kolam berisi benih ikan nila ukuran 40 ekor per kg selama dua tiga hari, tergantung kondisi fisik pakan. pemberian pakan berupa lorotan dan roti kadaluarsa untuk ikan semacam nila mulai marak pada beberapa tahun terakhir. Lorotan adalah sisa makanan restoran atau warung makan. Harga nasi lorotan saat ini Rp500 per kg. Para pembudidaya tersebut memperoleh lorotan sekaligus roti bekas dari pengepul. Campuran lorotan dan roti kadaluarsa dijual Rp50.000 per karung isi    50 kg.
Hanya saja syarat mutlak penggunaan campuran lorotan ini adalah kolam dengan air mengalir. Jika air tidak mengalir ikan nila bisa mati semua. Ini disebabkan karena adanya lapisan minyak yang timbul dari lorotan. Bila air kolam mengalir, lapisan minyak ini akan hilang dari permukaan air. Apabila air menggenang, minyak bisa saja menyangkut di insang sehingga ikan nila mati.

Pemberian pakan dilakukan dua kali sehari, pukul 09.00—10.00 dan 14.00—15.00. Pemberian pakan saat cuaca relatif panas ini bertujuan agar si ikan nila aktif bergerak karena suhu airnya telah hangat. Keaktifan gerak ini menyebabkan nafsu makan akan meningkat. Karena itu kolam sebaiknya tidak terhalang dari sinar matahari.

Pemberian Suplemen
Sama seperti pada usaha pem benih an, usaha pembesaran ikan nila juga memerlukan suplemen untuk meningkatkan selera makan ikan nila. Suplemen yang digunakan berupa gula, susu, atau madu yang dicampurkan dengan pelet. Takarannya, sama dengan suplemen yang diberikan pada pakan benih, yaitu 1 sdm gula, 1 sdm madu, atau susu kental manis untuk 1 kg pelet.

Untuk satu kali masa produksi ikan nila konsumsi dari 10.000 ekor benih yang setara 1 ton ikan nila, susu yang terpakai hanya dua kaleng. Sementara itu, madu sebanyak 1 botol dan gula pasir hanya butuh 1,5kg. pemberian suplemen harus diselang-seling, kadang diberi kadang tidak.tergantung pada Anda. Jika Anda ingin cepat, siplemen harus diberikan setiap hari.

Pola Pemberian Pakan
Pada dasarnya pola pemberian pakan usaha pembesaran ikan nila sama dengan pola pemberian pakan pada usaha pem benih an. Namun, jenis pakan dan porsinya yang berubah karena disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan ikan nila. Makin besar ikan nila, makin banyak pakan yang dibutuhkan. Umumnya ikan nila cukup diberi makan 3-4 kali sehari, yakni pada pagi (0.00-09.00), sore (16.00-17.00), dan malam hari (20.00-22.00).

Jumlah Pakan Yang Diberikan
Tidak ada petunjuk yang jelas mengenai berapa banyak makanan yang harus diberikan untuk seekor ikan nila dalam satu hari. Namun, pakan yang diberikan tidak boleh kurang dari 5% berat tubuh ikan. Bila kita bicara pembesaran ikan nila, semakin sering diberi makan, secara logika ikan nila akan semakin cepat besar. Artinya pemberian pakan harus sesering mungkin, tetapi jangan berlebihan. Pemberian pakan yang terlalu sering berisiko terhadap kecepatan keruhnya air. Akibatnya, kolam harus sering dikuras dengan mengganti sebagian air. Namun, jika sumber air berasal dari saluran irigasi yang dialirkan melalui pipa ke dalam kolam terpal, airnya tidak perlu diganti hingga panen.

Pengontrolan
Pengontrolan dalam usaha pembesaran ikan nila sama fungsinya dengan pengontrolan yang dilakukan dalam usaha pem benih an, yaitu untuk memastikan apakah usaha pembesaran ikan nila yang kita lakukan berjalan sesuai dengan rencana atau tidak. Ada kendala dan masalah atau tidak. Jika ada masalah, baik itu menyangkut ikan, pakan, air, dan kolam, tindakan apa yang harus kita lakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Pengontrolan bersifat wajib jika kita menginginkan usaha yang sukses. Jangan berharap untung besar, jika ikan nila kekurangan pakan, airnya kotor, atau kolam bocor. Ketekunan Anda sangat dibutuhkan dalam usaha budidaya ini.

Pengurasan Kolam
Pengurasan tidak perlu dilakukan setiap hari, cukup setiap 3-5 hari sekali hingga waktu panen, karena secara fisik ikan nila sudah kuat dan mempunyai daya tahan yang tinggi. Tahapan kerja dalam pengurasan kolam pembesaran sama halnya dengan tahapan pengurasan kolam pada usaha pem benih an.

Penyortiran Memilih Benih Nila
Yang selalu menjadi kendala ikan nila yang belum siap panen, di kolam pembesaran sudah beranak.biasaya larva ikan nila mengumpul sendiri/larva ikan nila terpisah dengan indukan,dengan demikian hal ini memudahkan petani benih nila untuk menjaring larva ikan nila agar bisa ter sortir dan mudah memberikan pakan  serta benih benih nila dapat di manfaatkan untuk di jual dengan ukuran larva atau benih.

Sumber : Dari berbagai sumber

0 komentar:

Posting Komentar