Rabu, 25 April 2018

Pengolahan : Dendeng Ikan dan Ikan Asin


Pengolahan : Dendeng  Ikan dan Ikan Asin

A.Pengolahan Dendeng Ikan
Dendeng ikan termasuk olahan tradisional yang menggunakan rempah-rempah dalam proses pengolahannya. Pembuatan dendeng umumnya menggunakan bumbu garam, gula, Iengkuas, ketumbar, dan bawang merah. Kadang-kadang ada juga yang menambahkan lada dan bawang putih. Gula yang ditambahkan dapat berupa gula merah maupun gula pasir.
Dendeng ikan manis merupakan hasil pengolahan dan pengawetan dengan cara pengeringan serta penambahan bumbu-bumbu tertentu, sehingga mempunyai rasa yang khas dengan tekstur yang empuk. Dendeng ikan dapat dibuat dengan rasa manis ataupun asin. Pada pembuatan dendeng ikan manis pemakaian gula pasir / gula merah berkisar antara 15 – 20%. Jenis-jenis ikan yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan dendeng ikan manis benyak sekali, tergantung dari kondisi perikanan setempat. Hampir semua jenis ikan dari berbagai perairan dapat dibuat menjadi dendeng, kecuali ikan yang terlalu banyak mengandung lemak.
1. Alat :
- Wadah
- Timbangan
- Talenan
- Gilingan kayu
- Pisau
- Tampah/nyiru
- Kantong plastik 2 kg
2. Bahan :
Persentase bumbu-bumbu tersebut dihitung dari berat ikan
- Ikan kembung ................................... 100 %
- Bawang merah ...................................... 1 %
- Bawang putih
- Lengkuas ........................................... 2,5 %
- Ketumbar ........................................... 1,5 %
- Garam .................................................. 5 %
- Gula pasir/gula merah ........................ 20 %
- Asam jawa ............................................ 4 %
- Jahe .................................................. 0,5 %
3. Cara pengolahan
a. Cara membuat bumbu ekstrak
1) Ketumbar, garam, bawang merah,bawang putih dihaluskan.
2) Lengkuas dan jahe diparut / ditumbuk halus.
3) Asam dicairkan dengan 5 sendok makan air kemudian diaring (diambilairnya).
4) Panaskan gula pasir / gula merah dengan 1 – 1 ½ gelas air hingga mencair,
kemudian masukkan bumbu-bumbu yang telah dihaluskan, aduk hingga
tercampur, angkat dan saring (ambil ekstraknya)
b. Cara Pembuatan Dendeng Ikan Manis
1) Ikan kembung segar dibuang sisik, sirip, ekor dan isi perutnya.
2) Potong kepalanya, kemudian belah ikan hingga membentuk fillet kupu-kupu.
3) Cuci hingga bersih
4) Buat larutan garam 15%, rendam ikan selama 15 – 20 menit kemudian tiriskan.
5) Masukkan ikan dalam wadah yang telah berisi bumbu ekstrak, usahakan
semua ikan terendam dalam bumbu ekstrak.
6) Biarkan selama 12 – 16 jam.
7) Angkat dan keringkan (Jemur di tempat yang bersih).

B. Pengolahan Ikan Asin
1. Prinsip penggaraman
Menurut Murniyati dan Sunarman (2000), penggaraman ikan merupakan cara pengawetan ikan yang banyak dilakukan diberbagai negara. Ikan yang awet dengan garam kita sebut sebagai ikan asin. Garam yang dipakai adalah garam dapur (NaCl), baik yang berupa kristal maupun larutan. Fungsi pengawet garam adalah dengan menunda autolisis, dan membunuh bakteri secara langsung. Kematian bakteri dalam proses penggaraman disebabkan karena garam menarik air dari tubuh ikan melalui proses osmosis. Akibatnya air yang tersedia bagi bakteri berkurang. Kekurangan air disekitar bakteri itu menyebabkan metabolisme tergganggu.
Garam juga menyerap air dari tubuh bakteri sehingga bakteri mengalami pengkerutan sel sehingga mati. Garam sebenarnya tidak bersifat membunuh mikroorganisme (germisidal). Dalam konsentrasi rendah (1-3%), justru garam membantu pertumbuhan bakteri. Garam yang berasal dari tempat-tempat pembuatan garam di pantai mengandung cukup banyak bakteri yang dapat merusak ikan asin. Beberapa jenis bakteri dapat tumbuh pada garam berkonsentrasi tinggi, misalnya red balophilicbacteria yang menyebabkan warna merah pada ikan asin (Moelyanto, 1992).

2. Metode penggaraman
Penggaraman merupakan cara pengawetan yang sudah lama dilakukan orang. Pada proses penggaraman, pengawetan dilakukan dengan cara mengurangi kadar air dalam badan ikan sampai titik tertentu sehingga bakteri tidak dapat hidup dan berkembang lagi. Ikan asin yang bermutu baik adalah jika memenuhi syarat Standar Industri Indonesia (SII), yaitu :
a. Mempunyai bau, rasa, dan warna normal, serta bentuk yang baik;
b. Berkadar air paling tinggi 25 %
c. Berkadar garam (NaCl) antara 10 % ~ 20 %;
d.Tidak mengandung logam jamur, juga tidak terjadi pemerahan bakteri;
Ada beberapa cara untuk mempercepat pengeringan ikan asin :
a. Menjemur ikan di atas para-para setinggi ± 1 m dari atas tanah, di halaman terbuka;
b. Menjemur ikan di dalam ruang pengering dari plastik (solar dryer);
c. Mengalir udara panas ke permukaan ikan dalam ruangan (mechanical dryer);
d. Mengatur cara penjemuran ikan, jangan sampai bertumbuk;
e. Membelah daging ikan;
f. Membuat sayatan pada daging ikan.
Pada dasarnya metode penggaraman ikan dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) cara yaitu penggaraman kering (dry salting), penggaraman basah (wet salting) dan Penggaraman campuran (kench salting).
a. Penggaraman kering (dry salting)
Pada penggaraman kering dapat digunakan baik untuk ikan ukuran besar maupun kecil. Penggaraman ini menggunakan garam berbentuk Kristal. Ikan yang akan diolah ditaburi garam lalu disusun secara berlapis-lapis.Setiap lapisan ikan diselingi lapisan garam.
b. Penggaraman basah (wet salting)
Proses penggaraman dengan metode ini menggunakan larutan garam sebagai media untuk merendam ikan.
c. Penggaraman campuran (kench salting)
Penggaraman ini hampir serupa dengan penggaraman kering. Bedanya, cara ini menggunakan kedap air. Ikan hanya ditumpuk dilantai atau menggunakan keranjang.
3. Pengolahan ikan asin
a. Alat :
- Wadah
- Timbangan
- Talenan
- Pisau
- Penjemuran

b. Bahan
- Ikan kembung
- Garam
c. Pengolahan ikan asin (Penggaraman)
1) Penggaraman Kering
a) Ikan kembung disiangi yakni pembersihan dari sisik, insang, isi perut dan dibelah sepanjang garis punggung kearah perut (tetapi tidak sampai terbelah dua).
b) Ikan yang telah disinangi kemudian dicuci agar bersih hingga bebas dari sisa-sisa kotoran.
c) Sediakan sejumlah garam kristal sesuai berat ikan, untuk ikan berukuran besar jumlah garam yang harus disediakan berkisar 20 – 30% dari berat ikan, untuk ikan berukuran sedang 15 – 20%, sedangkan ikan yang berukuran kecil 5%.
d) Taburkan garam ke dalam wadah / bak setebal 1 – 5 cm, tergantung jumlah garam dan ikan yang akan diolah. Lapisan garam ini berfungsi sebagai alas pada saat proses penggaraman.
e) Susunlah ikan di atas lapisan garam tersebut dengan cara bagian perut ikan menghadap ke dasar bak. Selanjutnya taburkan kembali garam pada lapisan ikan tersebut, lakukkan penyusunan ikan dan garam secara berlapis-lapis hingga lapisan teratas adalah susunan dengan lapisan lebih
banyak/tebal.
f) Tutuplah tumpukan ikan dan garam tersebut dengan keranjang /anyaman bamboo dan beri pemberat di atasnya.


g) Biarkan selama beberapa hari untuk terjadinya proses penggaraman.
Untuk ikan berukuran besar selama 2-3 hari, ikan yang berukuran sedang dan
ikan yang berukuran kecil selama 12-24 jam.
h) Selanjutnya cucilah dengan air bersih dan tiriskan, susun ikan di atas para-
para penjemuran.
i) Pada saat penjemuran / pengering, ikan sekali-kali dibalik agar ikan cepat
mongering
2). Penggaraman Basah
a) Siapkan larutan garam jenuh dengan konsentrasi larutan 30 – 50%.
b) Ikan yang telah disiangi disusun di dalam wadah / bak kedap air,
kemudian tambahkan larutan garam secukupnya hingga seluruh ikan
tenggelam dan beri pemberat agar tidak terapung.
c) Lama perendaman 1 – 2 hari, tergantung dari ukuran / tebal ikan dan derajat
keasinan yang diinginkan.
d) Setelah penggaraman, bongkar ikan dan cuci dengan air bersih. Susun ikan di
atas para-para untul proses pengeringan / penjemuran.


0 komentar:

Posting Komentar