Pengolahan
: Dendeng Ikan dan Ikan Asin
A.Pengolahan Dendeng Ikan
Dendeng ikan termasuk olahan tradisional yang menggunakan
rempah-rempah dalam proses pengolahannya. Pembuatan dendeng umumnya menggunakan
bumbu garam, gula, Iengkuas, ketumbar, dan bawang merah. Kadang-kadang ada juga
yang menambahkan lada dan bawang putih. Gula yang ditambahkan dapat berupa gula
merah maupun gula pasir.
Dendeng ikan manis merupakan hasil
pengolahan dan pengawetan dengan cara pengeringan
serta penambahan bumbu-bumbu tertentu, sehingga mempunyai rasa yang khas dengan tekstur yang empuk. Dendeng ikan dapat dibuat dengan rasa manis ataupun asin.
Pada pembuatan dendeng ikan manis pemakaian gula pasir / gula merah berkisar
antara 15 – 20%. Jenis-jenis ikan yang dapat
digunakan sebagai bahan baku pembuatan dendeng ikan
manis benyak sekali, tergantung dari kondisi perikanan setempat. Hampir semua jenis ikan dari berbagai perairan dapat dibuat
menjadi dendeng, kecuali ikan yang terlalu
banyak mengandung lemak.
1. Alat :
- Wadah
- Timbangan
- Talenan
- Gilingan kayu
- Pisau
- Tampah/nyiru
- Kantong plastik 2 kg
2. Bahan :
Persentase bumbu-bumbu tersebut dihitung dari berat ikan
- Ikan kembung ................................... 100 %
- Bawang merah ...................................... 1 %
- Bawang putih
- Lengkuas ........................................... 2,5
%
- Ketumbar ........................................... 1,5
%
- Garam ..................................................
5 %
- Gula pasir/gula merah ........................ 20 %
- Asam jawa ............................................ 4
%
- Jahe ..................................................
0,5 %
3. Cara
pengolahan
a. Cara membuat bumbu ekstrak
1) Ketumbar, garam, bawang merah,bawang putih dihaluskan.
2) Lengkuas dan jahe diparut / ditumbuk halus.
3) Asam dicairkan dengan 5 sendok makan air kemudian
diaring (diambilairnya).
4) Panaskan gula pasir / gula merah dengan 1 – 1 ½ gelas
air hingga mencair,
kemudian masukkan bumbu-bumbu yang telah dihaluskan, aduk
hingga
tercampur, angkat dan saring (ambil ekstraknya)
b. Cara Pembuatan Dendeng Ikan Manis
1) Ikan kembung segar dibuang sisik, sirip, ekor dan isi
perutnya.
2) Potong kepalanya, kemudian belah ikan hingga membentuk
fillet kupu-kupu.
3) Cuci hingga bersih
4) Buat larutan garam 15%, rendam ikan selama 15 – 20 menit
kemudian tiriskan.
5) Masukkan ikan dalam wadah yang telah berisi bumbu
ekstrak, usahakan
semua ikan terendam dalam bumbu ekstrak.
6) Biarkan selama 12 – 16 jam.
7) Angkat dan keringkan (Jemur di tempat yang bersih).
B. Pengolahan
Ikan Asin
1. Prinsip penggaraman
Menurut Murniyati dan Sunarman
(2000), penggaraman ikan merupakan cara pengawetan
ikan yang banyak dilakukan diberbagai negara. Ikan yang awet dengan garam kita sebut sebagai ikan asin. Garam yang dipakai
adalah garam dapur (NaCl), baik yang berupa
kristal maupun larutan. Fungsi pengawet garam adalah dengan menunda autolisis, dan membunuh bakteri secara langsung.
Kematian bakteri dalam proses penggaraman
disebabkan karena garam menarik air dari tubuh ikan melalui proses osmosis. Akibatnya air yang tersedia bagi bakteri
berkurang. Kekurangan air disekitar bakteri
itu menyebabkan metabolisme tergganggu.
Garam juga menyerap air dari tubuh bakteri sehingga bakteri mengalami pengkerutan
sel sehingga mati. Garam sebenarnya tidak
bersifat membunuh mikroorganisme (germisidal). Dalam
konsentrasi rendah (1-3%), justru garam membantu pertumbuhan bakteri. Garam yang berasal dari tempat-tempat pembuatan garam di
pantai mengandung cukup banyak bakteri yang
dapat merusak ikan asin. Beberapa jenis bakteri dapat tumbuh pada garam berkonsentrasi tinggi, misalnya red
balophilicbacteria yang menyebabkan warna
merah pada ikan asin (Moelyanto, 1992).
2. Metode penggaraman
Penggaraman merupakan cara pengawetan yang sudah lama
dilakukan orang. Pada proses penggaraman,
pengawetan dilakukan dengan cara mengurangi kadar air dalam badan ikan sampai titik tertentu sehingga bakteri
tidak dapat hidup dan berkembang lagi. Ikan
asin yang bermutu baik adalah jika memenuhi syarat Standar Industri Indonesia (SII), yaitu :
a. Mempunyai bau, rasa, dan warna normal, serta bentuk yang
baik;
b. Berkadar air paling tinggi 25 %
c. Berkadar garam (NaCl) antara 10 % ~ 20 %;
d.Tidak mengandung logam jamur, juga tidak terjadi
pemerahan bakteri;
Ada beberapa cara untuk mempercepat pengeringan ikan asin :
a. Menjemur ikan di atas para-para setinggi ± 1 m dari atas
tanah, di halaman terbuka;
b. Menjemur ikan di dalam ruang pengering dari plastik
(solar dryer);
c. Mengalir udara panas ke permukaan ikan dalam ruangan
(mechanical dryer);
d. Mengatur cara penjemuran ikan, jangan sampai bertumbuk;
e. Membelah daging ikan;
f. Membuat sayatan pada daging ikan.
Pada dasarnya metode penggaraman ikan dapat dikelompokkan
menjadi 3 (tiga) cara yaitu penggaraman kering
(dry salting), penggaraman basah (wet salting) dan
Penggaraman campuran (kench salting).
a. Penggaraman kering (dry salting)
Pada penggaraman kering dapat digunakan baik untuk ikan
ukuran besar maupun kecil. Penggaraman ini menggunakan
garam berbentuk Kristal. Ikan yang akan diolah
ditaburi garam lalu disusun secara berlapis-lapis.Setiap lapisan ikan diselingi lapisan garam.
b. Penggaraman basah (wet salting)
Proses penggaraman dengan metode ini menggunakan larutan
garam sebagai media untuk merendam ikan.
c. Penggaraman campuran (kench salting)
Penggaraman ini hampir serupa dengan penggaraman kering.
Bedanya, cara ini menggunakan kedap air. Ikan
hanya ditumpuk dilantai atau menggunakan keranjang.
3. Pengolahan ikan asin
a. Alat :
- Wadah
- Timbangan
- Talenan
- Pisau
- Penjemuran
b. Bahan
- Ikan kembung
- Garam
c. Pengolahan ikan asin (Penggaraman)
1) Penggaraman Kering
a) Ikan kembung disiangi yakni pembersihan dari sisik,
insang, isi perut dan dibelah sepanjang garis punggung
kearah perut (tetapi tidak sampai terbelah dua).
b) Ikan yang telah disinangi kemudian dicuci agar bersih
hingga bebas dari sisa-sisa kotoran.
c) Sediakan sejumlah garam kristal sesuai berat ikan, untuk
ikan berukuran besar jumlah garam yang harus
disediakan berkisar 20 – 30% dari berat ikan, untuk
ikan berukuran sedang 15 – 20%, sedangkan ikan yang berukuran kecil 5%.
d) Taburkan garam ke dalam wadah / bak setebal 1 – 5 cm,
tergantung jumlah garam dan ikan yang akan
diolah. Lapisan garam ini berfungsi sebagai alas pada saat proses penggaraman.
e) Susunlah ikan di atas lapisan garam tersebut dengan cara
bagian perut ikan menghadap ke dasar bak.
Selanjutnya taburkan kembali garam pada
lapisan ikan tersebut, lakukkan penyusunan ikan dan garam secara berlapis-lapis hingga lapisan teratas adalah susunan dengan
lapisan lebih
banyak/tebal.
f) Tutuplah tumpukan ikan dan garam tersebut dengan
keranjang /anyaman bamboo dan beri pemberat di
atasnya.
g) Biarkan selama beberapa hari untuk terjadinya proses penggaraman.
Untuk ikan berukuran besar selama 2-3 hari, ikan yang
berukuran sedang dan
ikan yang berukuran kecil selama 12-24 jam.
h) Selanjutnya cucilah dengan air bersih dan tiriskan,
susun ikan di atas para-
para penjemuran.
i) Pada saat penjemuran / pengering, ikan sekali-kali
dibalik agar ikan cepat
mongering
2). Penggaraman Basah
a) Siapkan larutan garam jenuh dengan konsentrasi larutan
30 – 50%.
b) Ikan yang telah disiangi disusun di dalam wadah / bak
kedap air,
kemudian tambahkan larutan garam secukupnya hingga seluruh
ikan
tenggelam dan beri pemberat agar tidak terapung.
c) Lama perendaman 1 – 2 hari, tergantung dari ukuran /
tebal ikan dan derajat
keasinan yang diinginkan.
d) Setelah penggaraman, bongkar ikan dan cuci dengan air
bersih. Susun ikan di
atas para-para untul proses pengeringan / penjemuran.
0 komentar:
Posting Komentar