Rabu, 14 Januari 2015

PEMBENIHAN IKAN MOLLY (Poecilia sphenops)



PEMBENIHAN IKAN MOLLY (Poecilia sphenops)

PENDAHULUAN
Ikan hias Molly (Poecilia sphenops) berasal dari Meksiko, Florida, Virginia. Ikan ini bersifat omnivore. Ukuran tubuhnya relatif cukup besar, maksimal sekitar 12 cm. Hingga kini sudah banyak varietas yang beredar di pasaran dengan warna dan bentuk tubuh yang beragam akibat persilangan dan mutasi. Molly balon, misalnya, yang bertubuh seperti bola akan tampak sangat bagus seperti maskoki mini bila ukurannya sudah besar.
Di habitat aslinya, molly menghendaki suhu perairan 25 - 28° C dengan pH 8 dan kekerasan sekitar 14-20° dH. Namun, karena sudah lama dipelihara di daerah dengan pH netral (sekitar 7) maka saat ini tampaknya pembudidayaan di daerah ber-pH netral pun sudah tidak ada masalah. Hanya saja jenis ikan ini kurang toleransinya terhadap perubahan atau goncangan suhu yang tinggi. Ikan Molly (Poecilia sphenops) dapat dilhat lebih jelas pada Gambar 1.
  
Parameter Habitat Hidup Ikan Molly
Suhu
Jumlah Telur
Umur Indukan
25-28 C
7-8,5
>4
80-125
>5 bulan
 
II.  KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA
Sarana dan bahan yang diperlukan untuk memproduksi ikan Molly adalah :
1. Wadah pemeliharaan &  perlengkapan
- Akuarium ukuran (40 x 40 x 80) cm sebagai tempat pemeliharaan induk dan sekaligus tempat pemijahan dilengkapi dengan tempat penempelan telur berupa baki plastik yang diisi dengan batu, atau batang pohon pakis.
-  Akuarium ukuran (60 x 40 x 40) sebagai tempat penetasan telur
-  Instalasi aerasi berupa blower, selang aerasi dan batu aerasi
-  Peralatan lain seperti selang untuk mengganti air, scoope net dan alat-alat pembersih akuarium (sikat dll)
 2.  Pakan
-  “Blood worm” yang digunakan sebagai pakan induk
-   Cacing sutera (Tubifex sp) sebagai pakan ikan mulai umur ± 2 minggu sampai dewasa
-   Artemia, yang digunakan untuk pakan larva
III.  KEGIATAN OPERASIONAL PEMBENIHAN
Kegiatan pembenihan ikan Molly meliputi kegiatan pemeliharaan induk dan calon induk, kegiatan pemijahan serta perawatan larva.
1.  Kegiatan Pemeliharaan Induk
Perbedaan induk jantan dan betina ikan Molly dewasa yaitu sebagai berikut:
Induk jantan:
  • Mempunyai gonopodium (berupa tonjolan dibelakang sirip perut) yang merupakan modifikasi sirip anal yang panjang.
  • Tubuhnya ramping
  • Warnanya lebih cerah.
  • Sirip punggung lebih panjang.
  • Kepalanya agak besar.
Induk betina:
  • Dibelakang sirip perut tidak ada gonopodium, tetapi berupa sirip halus.
  • Tubuhnya gemuk
  • Warnanya kurang cerah
  • Sirip punggung biasa
  • Kepalanya agak runcing
Induk jantan dan betina dipelihara dalam satu wadah ukuran (40 x 40 x 80) cm, yang dilengkapi dengan instalasi aerasi dengan pakan berupa “Blood Warm” yang diberikan dengan frekuensi 3 kali/hari secara ad-libitum. Pergantian air harus dilakukan setiap hari untuk membuang kotoran-kotoran yang terdapat di dasar akuarium dan menjaga kualitas media pemeliharaan.
 2. Kegiatan Pemijahan
Pemijahan dilakukan secara massal di dalam akuarium yang sekaligus sebagai tempat pemeliharaan induk.  Perbandingan induk betina dan jantan adalah 3 : 1.
Memijahkan Ikan molly hampir sama dengan Ikan Guppy. Hanya saja hasilnya akan lebih bagus bila kondisi airnya agak keras. Untuk itu, penambahan garam dapur sekitar satu sendok makan per tiga liter air akan membantu memperbanyak produksi anakan molly. Selain itu, kecukupan sinar matahari merupakan syarat agar berhasil membudidayakan molly. Molly akan menjadi induk setelah berumur lima bulan. Ukuran jualnya sekitar 2,5-3,0 cm yang dapat dicapai dalam waktu 3-4 bulan.

Teknik Pemijahan Ikan Molly
  • Persiapan wadah pemijahan berupa bak plastik atau akuarium 
  • penambahan garam dapur sekitar satu sendok makan per 8 liter air 
  • Tempatkan wadah pemijahan ditempat yang jauh dari keramaian
  • Penambahan Tanaman Air untuk perangsang
    • Induk dimasukkan ke dalam tempat pemijahan dengan perbandingan 1 : 3 (1 induk jantan : 3 induk betina). 
    • Proses pemijahan ditandai dengan kejar–kejaran yang dilakukan induk jantan terhadap induk betina sambil menyerempetkan badannya. Ini berlangsung selama 4–7 hari. 
    • Setelah seminggu, benih tampak berkumpul diantara tanaman air atau berenang di pinggiran bak. 
    • Setelah itu dapat dipisahkan dari induknya dan dipindahkan ke kolam pendederan.
Perawatan Benih Ikan Molly
  • Anak-anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan, karena masih mengandung kuning telur (yolk egg). Setelah 4 - 5 hari anak ikan baru dapat diberi makanan berupa kutu air yang sudah disaring atau telur yang telah direbus dan dihancurkan.
  • Setelah mencapai ukuran medium (2 - 3 cm) dapat diberikan makanan cacing sutera, kemudian setelah mencapai ukuran dewasa (5 - 7 cm) dapat diberikan makanan berupa cuk (jentik nyamuk) sampai pada ukuran komersial yang diinginkan.
  • Disamping makanan alami dapat pula diberi makanan tambahan berupa cacing kering, agar-agar dll.
  • Pemberian makanan sebaiknya 2 kali sehari dan hendaknya jangan berlebihan, karena dapat menyebabkan pembusukan yang dapat merusak kualitas air.
  • Pergantian air. Air dalam bak atau aquarium jangan sampai kotor/keruh, karena dapat menyebabkan kematian anak ikan. Kotoran dapat dibersihkan setiap 2 - 3 hari sekali dengan cara disiphon, air yang terbuang pada waktu penyiphonan sebanyak 10 - 20% dapat diganti dengan air yang baru.
4.  Kegiatan Penanganan Hama dan Penyakit pada Ikan Molly
Untuk menjaga kesehatan ikan, kita bisa mencampuri air dengan air rebusan daun ketapang dan garam yang telah diendapkan dengan jumlah secukupnya. Perlu diingat bahwa akuarium yang lebih besar akan lebih baik pula bagi pertumbuhan ikan molly. Penyakit yang banyak menyerang ikan Molly banyak berasal dari non-parasiter yang bersumber dari lingkungan terutama adalah makanan. Makanan yang tidak dibersihkan akan mengundang berbagai macam penyakit. Oleh karena itu makanan yang diberikan harus dicuci dulu agar bersih baru diberikan. Pemberian pakan yang berlebihan dan tidak sesuai akan mengakibatkan adanya gejala kekurangan oksigen dan keracunan.

5.  Kegiatan Pemanenan Benih
  • Setelah ± 3 bulan atau sudah berukuran antara 12-14 cm, ikan Molly siap dipanen. Sistem panen yang digunakan bisa dengan panen total atau panen sebagian tergantung permintaan pasar. Untuk panen total, semua ikan Molly semua ukuran diangkut,. Utuk panen partial/panen sebagian disesuaikan dengan ukuran permintaan pasar dan yang belum masuk ukuran dipelihara kembali (sistem sortir/grading).

 IV. KEGIATAN PEMASARAN & TRANSPORTASI BENIH
            Permintaan ikan hias Molly masih banyak pangsa pasarnya baik untuk pangsa pasar lokal dan ekspor. Untuk memasarkan ikan hias Molly bisa langsung ke konsumen atau menggunakan jasa pengepul (pengumpul) yang biasanya sudah mempunyai jaringan yang luas dan ada juga pembeli yang datang langsung ke pembudidaya. Untuk pengemasan bisa dengan menggunakan styrofoam penahan panas atau kantong plastik disesuaikan dengan jarak angkut pengiriman. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemasaran dan transportasi ikan hias Molly yaitu antara lain:
  • Lakukan pemberokan (mempuasakan) ikan sebelum ikan Molly ditransportasikan
  • Lakukan sortasi.grading ukuran secara hati-hati untuk menghindarkan stress pada ikan Molly
  • Lakukan penangkapan ikan secara hati-hati, gunakan jaring/lambit/scoopnet sesuai ukuran ikan
  • Transportasikan hanya ikan Molly yang dalam keadaan sehat
  • Gunakan oksigen atau aerasi jika diperlukan selama transportasi
  • Kepadatan benih dalam satu kantong plastik disesuaikan dengan ukuran ikan, suhu air media, lamanya pengangkutan, dan kondisi media jalan
  • Gunakan bahan anestesi untuk mengurangi CO2 dan NH3 untuk tranportasi jarak jauh

DAFTAR PUSTAKA
http://www.alamikan.com/2014/05/cara-pembenihan-budidaya-ikan-molly.html

                                                                      

1 komentar:

  1. Terima kasih banyak masukannya sangat membantu sekali, saya mau coba budidaya ikan molly

    BalasHapus