KANDUNGAN GIZI BELUT DAN NILA
1. Belut (Monopterus albus)
Belut merupakan ikan yang tidak mempunyai
sirip atau anggota badan lain untuk bergerak. Bentuknya yang menyerupai ular
dan sangat licin, kadang-kadang membuat sebagian orang enggan untuk mengkonsumsinya.
Namun ternyata, daging belut ini dapat diolah menjadi berbagai macam jenis
makanan dan mempunyai kandungan gizi yang sangat bermanfaat terhadap kesehatan.
Belut mempunyai Berat Dapat Dimakan
(BDD) sebesar 100% artinya semua bagian dari belut tersebut seluruhnya dapat
dimakan. Kandungan gizi dari 100 gr BDD antara adalah energi 82 kkal, protein
6,7 gr, lemak 1,0 gr dan karbohidrat 10,9 gr.
Berdasarkan komposisi gizinya belut
mempunyai nilai energi yang cukup tinggi, sehingga belut sangat baik untuk
digunakan sebagai sumber energi. Kandungan protein belut juga cukup tinggi dan
ditambah dengan nilai cerna protein yang cukup baik sehingga sangat cocok untuk
dijadikan sumber protein bagi semua kelompok usia.
Protein belut juga kaya akan beberapa
asam amino esensial yang memiliki kualitas cukup baik, yaitu Asam linotenat,
EPA, DHA, leusin, Isoleusin, lisin, asam aspartat, dan asam glutamat. Leusin
dan isoleusin merupakan asam amino esensial yang sangat diperlukan untuk
pertumbuhan anak-anak dan menjaga keseimbangan nitrogen pada orang dewasa.
Disamping itu, leusin juga berguna untuk perombakan dan pembentukan protein
otot.
Kandungan asam glutamat yang tinggi
pada belut menyebabkan daging belut terasa enak dan gurih. Asam glutamat
berfungsi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sedangkan asam aspartat
bermanfaat untuk membantu kerja neurotransmitter.
Belut juga mengandung arginin (asam
amino non esensial) yang dapat bermanfaat untuk mempengaruhi produksi Human
Growth Hormone (HGH). Hormon HGH berperan dalam membantu meningkatkan
kesehatan otot dan mengurangi penumpukan lemak di tubuh. Hasil uji laboratorium
juga menunjukkan bahwa arginin berfungsi menghambat pertumbuhan sel-sel kanker
payudara.
Belut termasuk jenis ikan yang
tergolong tinggi kandungan mineralnya seperti kalsium, phospor dan zat
besi. Pada 100 gram belut mengandung 840 mg kalsium, atau lebih tinggi
bila dibandingkan dengan 100 gram keju yang hanya mengandung 770 mg
kalsium. Di samping kalsium, belut juga mengandung hormon kalsitonin. Kalsium
dan kalsitonin berfungsi untuk menjaga kesehatan tulang.
Pada 100 gram belut mengandung 4,9 mg
zat besi, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 100 telur ayam yang hanya
mengandung 2,7 mg. Kebutuhan tubuh akan zat besi secara ideal adalah sebesar 25
mg/hari, sehingga dengan mengkonsumsi 250 gram belut setiap hari maka telah
memenuhi setengah kebutuhan zat besi. Zat besi sangat diperlukan tubuh
untuk mencegah anemia gizi, yang ditandai oleh tubuh yang mudah lemah, letih,
dan lesu. Zat besi berguna meningkatkan kekebalan tubuh dan membentuk
hemoglobin darah yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh
sehingga memperlancar oksidasi karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi
untuk aktivitas tubuh. Oleh karena itu, saat ini belut sering digunakan sebagai
obat/jamu untuk meningkatkan vitalitas tubuh.
Pada 100 gram belut segar terkandung
533 mg fosfor, sedangkan 100 gram belut goreng mengandung 872 mg.
Kandungan fosfor pada belut segar hampir sama dengan kuning telur ayam hanya
mengandung fosfor sebesar 586 mg dan jauh lebih tinggi bila dibandingkan
dengan dendeng daging sapi yang hanya mengandung 370 mg. Fosfor berfungsi
untuk membentuk massa tulang. Fungsi utama fosfor adalah sebagai pemberi energi
dan kekuatan pada metabolisme lemak dan karbohidrat, sebagai penunjang
kesehatan gigi dan gusi, sintesis DNA serta penyerapan dan pemakaian kalsium.
Oleh karena itu konsumsi fosfor harus diimbangi dengan kalsium dan protein
sehingga dapat membuat tulang menjadi kokoh dan kuat, sehingga terbebas
dari osteoporosis.
Siapa sangka belut yang bentuknya
seperti ular, licin dan tidak menarik ternyata menyimpan banyak manfaat karena
kandungan berbagai macam nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan dan kecerdasan.
Jadi jangan ragu lagi untuk mengkonsumsi belut, apalagi saat ini sudah tersedia
berbagai macam olahan belut yang lezat dan gizinya bermanfaat
2. Nila
Ikan nila mengandung protein, selenium, vitamin B12, niacin,
fosfor dan kalium. Selenium merupakan mineral penting yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh sebagai antioksidan untuk meredam aktivitas radikal
bebas. Selenium tidak diproduksi oleh tubuh, tetapi diperoleh dari konsumsi
makanan sehari-hari antara lain dari tumbuh-tumbuhan dan makanan laut. Orang
dewasa dianjurkan untuk mengkonsumsi, 55 mikrogram (mcg) selenium setiap hari.
Namun perempuan dewasa yang sedang hamil dianjurkan meningkatkan asupan
selenium menjadi 60 mcg per hari. Kebutuhan tersebut akan meningkat saat
seorang ibu harus menyusui, menjadi sebesar 70 mcg per hari.
Vitamin B12 atau dikenal juga dengan kobalamin
adalah vitamin yang bertugas membantu darah membawa oksigen ke seluruh tubuh,
pembentuk sel darah merah, serta mencegah kerusakan sistem saraf dengan
membantu pembentukan mielin (lapisan pembungkus serabut saraf). Karena
peranannya dalam pembentukan sel, defisiensi kobalamin bisa mengganggu
pembentukan sel darah merah, sehingga menimbulkan berkurangnya jumlah sel darah
merah. Akibatnya, terjadi anemia. Gejalanya meliputi kelelahan, kehilangan
nafsu makan, diare, dan murung. Meski dibutuhkan dalam jumlah kecil (pada orang
dewasa dibutuhkan 2 mikrogram per hari), namun vitamin ini tidak dapat
diproduksi sendiri oleh tubuh. Karena itu menu harian Anda sebaiknya bisa
memenuhi kebutuhan vitamin dan zat gizi penting lainnya. Saat ini memang
banyak tersedia suplemen vitamin yang mengandung B12, namun karena tubuh hanya
membutuhkannya dalam jumlah sangat sedikit, jauh lebih baik mendapatkan vitamin
ini dari makanan segar. Bagi Anda yang terbiasa mengonsumsi vitamin C dosis tinggi
perlu waspada. Pasalnya vitamin C dalam dosis tinggi bisa mengubah sejumlah B12
menjadi antivitamin B12. Jika dibiarkan berlarut-larut akan menyebabkan
defisiensi vitamin B12. Pada mereka yang “alergi” makanan hewani, yang notabene
merupakan sumber kobalamin (nama lain vitamin B12) dan pola makan vegetarian
(hanya makan dari sumber nabati) juga dapat menjadi faktor penyebab kekurangan
vitamin ini.
Niasin berperan merangsang pembentukan
prostaglandin I2, suatu hormon yang membantu mencegah pengumpulan keping darah.
Oleh karena itu niasin dapat memperkecil proses aterosklerosis yang pada
akhirnya dapat memperkecil resiko serangan jantung. Niasin juga terbukti
mencegah berulangnya proses pengapuran pasca operasi bypass jantung
koroner.
Peranan mineral fosfor menempati urutan
kedua setelah kalsium dalam total kandungan tubuh. Fosfor yang berbentuk
kristal kalsium fosfat yang terdapat dalam tubuh sebanyak 80% berada dalam
tulang dan gigi. Fungsi utamanya sebagai pemberi energi dan kekuatan untuk
metabolisme lemak dan pati, sebagai penunjang kesehatan gigi dan gusi, untuk
sintesa DNA serta penyerapan dam pemakaian kalsium.
Kalium (K) adalah sebuah mineral yang
mempunyai banyak fungsi bagi tubuh kita. Kalium dimanfaatkan oleh sistem syaraf
otonom (SSO) untuk mengontrol detak jantung, fungsi otak, dan proses fisiologi
penting lainnya. Kalium juga terbukti membantu menurunkan tekanan darah,
membantu mengatur keseimbangan cairan tubuh dan juga dibutuhkan dalam proses
sintesa protein dari makanan. Kadar kalium yang stabil juga menghindarkan tubuh
dari munculnya penyakit diabetes tipe 2. Orang-orang yang paling membutuhkan
suplemen kalium adalah mereka yang kelebihan berat badan atau obesitas dan
para olahragawan. Mengkonsumsi terlalu banyak kalium menimbulkan efek samping
seperti masalah perut, meningkatnya gas dalam lambung, nyeri abdomen, diare,
mual dan bersendawa. Jumlah kalium yang terlalu banyak dapat mengakibatkan
serangan jantung. Dengan kandungan dan kebutuhan yang tercantum di atas,
nampaknya tilapia dapat memenuhi kebutuhan harian gizi anda.
Kandungan Nutrisi Tilapia
|
|
Kalori
|
128 kcal
|
Protein
|
26 gram
|
Karbohidrat
|
0 gram
|
Lemak total
|
3 gram
|
Lemak Jenuh
|
1 gram
|
Lemak Tak Jenuh
|
2 gram
|
Transfat
|
0 gram
|
Kolesterol
|
57 mg
|
Serat
|
0 gram
|
Selenium
|
54,4 mcg (78% AKG*)
|
Vitamin B12
|
1,86 mcg (31% AKG*)
|
Niacin
|
4,74 mg (24% AKG*)
|
Fosfor
|
204 mg (20% AKG*)
|
Kalium
|
380 mg (11% AKG*)
|
Sumber: www.aquaticcommunity.com
|
Keterangan: * persen AKG didasarkan
pada 2000 kalori diet.AKG mungkin lebih tinggi atau lebih rendah tergantung
dari kebutuhan kalori setiap orang
Data di atas memperlihatkan pula bahwa
tilapia juga merupakan sumber utama selenium, vitamin B12, niasin, fosfor dan
kalium.
0 komentar:
Posting Komentar