RUMPON
R
|
umpon atau Fish
Aggregating Device (FAD) adalah salah satu jenis alat bantu penangkapan ikan
yang dipasang dilaut, baik laut dangkal maupun laut dalam. Pemasangan tersebut
dimaksudkan untuk menarik gerombolan ikan agar berkumpul disekitar rumpon,
sehingga ikan mudah untuk ditangkap.
Rumpon dalam bahasa kelautan adalah karang buatan yang
dibuat oleh manusia dengan tujuan sebagai tempat berkumpul ikan. Rumpon
merupakan rumah buatan bagi ikan di dasar laut yang dibuat secara sengaja
dengan menaruh berbagai jenis barang di dasar laut seperti ban, dahan dan
ranting dengan pohonnya sekaligus. Barang–barang tersebut dimasukkan dengan
diberikan pemberat berupa beton, batu–batuan dan penberat lainnya sehingga
posisi dari rumpon tidak bergerak karena arus laut. Barang–barang yang
dimasukkan kedalam laut dapat terus ditambah secara berlanjut untuk menambah
massa rumpon.
Pembuatan rumpon ikan sebenarnya adalah salah satu cara
untuk mengumpulkan ikan, dengan membentuk kondisi dasar laut menjadi mirip dengan
kondisi karang–karang alami, rumpon membuat ikan merasa seperti mendapatkan
rumah baru. Meski untuk mengetahui keberhasilanya dibutuhkan waktu yang tidak
sedikit sekitar 3- 6 bulan namun usaha pembuatan rumpon ini merupakan solusi
terbaik meningkatkan hasil perikanan di laut.
Jenis-jenis Rumpon
Terdapat 3 jenis rumpon, yaitu:
1.
Rumpon Perairan Dasar adalah alat
bantu penangkapan ikan yang dipasang dan ditempatkan pada dasar perairan laut.
2.
Rumpon Perairan Dangkal adalah alat
bantu penangkapan ikan yang dipasang dan ditempatkan padaperairan laut dengan
kedalaman sampai dengan 200 meter.
3.
Rumpon Perairan Dalam adalah alat
bantu penangkapan ikan yang dipasang dan ditempatkan pada perairan laut dengan
kedalaman diatas 200 meter.
Penggunaan rumpon tradisional di Indonesia banyak ditemukan di daerah Mamuju (Sulawesi Setatan) dan Jawa Timur. Menurut Monintja (1993) rumpon banyak digunakan di Indonesia pada tahun 1980, sedangkan Negara yang sudah mengoperasikan rumpon diantaranya Jepang, Philipina, Srilanka, Papua Nugini dan Australia.
Beberapa alasan mengapa ikan sering ditemukan disekitar
rumpon:
1.
Banyak ikan- ikan kecil dan plankton
yang berkumpul disekitar rumpon dimana ikan dan plankton tersebut merupakan
sumber makanan bagi ikan besar.
2.
Ada beberapa jenis ikan seperti tuna
dan cakalang yang menjadikan rumpon sebagai tempat untuk bermain sehingga
nelayan dapat dengan mudah untuk menangkapnya.
Nelayan
dapat mengetahui banyak ikan di daerah rumpon dengan beberapa ciri yang khas
yaitu:
1.
Banyaknya buih-buih atau gelembung
udara dipermukaan air.
2.
Warna air akan terlihat lebih gelap
dibandingkan dengan warna air disekitarnya karena banyak ikan yang bergerombol.
Tingkah Laku Ikan Disekitar Rumpon
Asikin (1985) mengemukakan bahwa keberadaan ikan di sekitar
rumpon karena berbagai sebab, antara lain:
1.
Rumpon sebagai tempat bersembunyi di
bawah bayang-bayang daun rumpon bagi beberapa jenis ikan tertentu;
2.
Rumpon sebagai tempat berpijah bagi
beberapajenis ikan tertentu;
3.
Rumpon itu sebagai tempat berlindung
bagi beberapa jenis ikan yang mempunyai sifat fototaksis negatif;
Samples dan Sproul (1985) mengemukakan teori tertariknya
ikan yang berada di sekitar rumpon disebabkan karena:
·
Rumpon sebagai tempat berteduh
(shading place) bagi beberapa jenis ikan tertentu;
·
Rumpon sebagai tempat mencari makan
(feeding ground) bagi ikan-ikan tertentu;
·
Rumpon sebagai substrat untuk
meletakkan telurnya bagi ikan-ikan tertentu;
·
Rumpon sebagai tempat berlindung
(shelter) dan predator bagi ikan-ikan tertentu;
·
Rumpon sebagai tempat sebagaititik acuan
navigasi(meeting point) bagi ikan-ikan tertentu yang beruaya.
Adanya ikan di sekitar rumpon berkaitan pula dengan pola
rantai makanan dimana rumpon menciptakan suatu arena makan dan dimulai dengan
tumbuhnya bakteri dan mikroalga ketika rumpon mulai dipasang. Selanjutnya
mahluk renik dan hewan-hewan kecil akan menarik ikan-ikan yang berukuran lebih
besar yang memangsa ikan-ikan berukuran kecil (Subani, 1972).
Berdasarkan hasil analisa isi perut dari ikan-ikan yang
berada di sekitar rumpon didapatkan bahwa ikan-ikan kecil yang berkumpul di
sekitar rumpon tidak memakan daun-daun rumpon tetapi memakan jenis-jenis
plankton yang berada di sekitar rumpon (Djatikusumo, 1977).
Bahan dan Komponen Rumpon
Setiap rumpon terdiri dari beberapa komponen. Di Indonesia
rumpon masih menggunakan bahan alami seperti daun kelapa, tali plastik yang
sudah pasti kekuatannya sangat terbatas.
Komponen dan kontruksi rumpon terdiri dari:
1. Pelampung
Sebagai alat pengapung yang dibuat dari besi plat yang
dibentuk seperti tabung.
2. Atraktor
Merupakan pemikat yang bertujuan untuk memikat ikan
disekeliling rumpon yang terbuat dari daun nyiur atau daun kelapa.
3. Tali-temali
Guna sebagai pengikat pelampung dan pemberat bahannya
terbuat dari polyethylene kemudian ditambahkan kawat baja untuk mengikat
atraktor supaya cepat tenggelam dan tidak mengapung.
4. Pemberat
Merupakan bahan untuk menenggelamkan rumpon dan rumpon tidak
berpindah tempat yang dibuat dari semen yang dicor.
Tim Pengkajian Rumpon IPB (1987) mengemukakan bahwa
persyaratan umum komponen dan konstruksi rumpon adalah sebagai berikut:
1. Pelampung
·
Mempunyai kemampuan mengapung yang
cukup baik (bagian yang mengapung diatas air 1/3 bagian)
·
Konstruksi cukup kuat
·
Tahan terhadap gelombang dan air
·
Mudah dikenali dari jarak jauh
·
Bahan pembuatnya mudah didapat;
2. Atraktor atau pemikat
·
Mempunyai daya pikat yang baik
terhadap ikan
·
Tahan lama
·
Mempunyai bentuk seperti posisi
potongan vertikal dengan arah ke bawah
·
Melindungi ikan-ikan kecil
·
Terbuat dan bahan yang kuat, tahan
lama dan murah;
3. Tali temali
· Terbuat dan bahan yang kuat dan tidak mudah busuk
· Harganya relatif murah, mempunyai daya apung yang cukup
untuk mencegah gesekan terhadap benda-benda lainnya dan terhadap arus
· Tidak bersimpul (less knot);
4. Pemberat
·
Bahannya murah, kuat dan mudah
diperoleh
·
Massa jenisnya besar, permukaannva
tidak licin dan dapat mencengkeram
Jenis- jenis Ikan yang Banyak Ditemukan di Sekitar Rumpon
Tidak semua ikan ditemukan disekitar rumpon. Ikan jenis
pelagis merupakan ikan dominan yang sering ditemukan didalam rumpon.
Jenis-jenis Ikan yang Sering Berasosiasi dengan Rumpon, (Monintia, 1993):
·
Cakatang – Skipjack- (Katsowonus
pelamis)
·
Tongkol – Frigate Tuna- (Auxis
thazard )
·
Tongkol Pisang-Frigate Tuna-
Euthynnus affinis
·
Tenggiri- King Mackeret- Scomberomorus
sp
·
Madidihang -Yellow Fin Tuna- Thunnus
albacares
·
Tembang -Frigate Sardin – Sardinella
firnbriato
·
Japuh Rainbow -Sardin -Dussumeria
hosselti
Konstruksi Rumpon
Di Jawa Barat konstruksi rumpon masih sederhana sekali, pada
umumnya pelampungnya dari bambu dan tali temalinya dari bahan plastik atau
rotan, pemberatnya dari batu gunung atau batu karang sedangkan atraktornya
menggunakan daun kelapa. Rumpon jenis ini banyak dioperasikan di laut yang
dangkal dengan tujuan untuk rnengumpulkan ikan pelagis yang kecil – kecil.
Untuk perairan yang mempunyai kedalaman sampai ribuan meter digunakan tali.
Di negara maju seperti Jepang dan Philipina rumpon yang
dipasang selalu dilengkapi alat penditeksi ikan yang dapat memonitor dari kapal
penangkapannya.
Agar kepemilikkan rumpon tidak tertukar atau hilang, maka
diberi tanda, misalnya dengan bendera, pelampung, cermin atau tanda lain sesuai
keinginan pemiliknya. Pembuatan rumpon selain untuk diambil hasil ikannya
untuk keperluan sendiri, dapat juga disewakan kepada para pemancing laut yang
memang mencari kesenangan mencari ikan di lokasi yang banyak ikannya. Para
pemancing yang memang membutuhkan hot spot memancing yang bagus dapat menyewa
pemilik rumpon ini sebagai alternatif memancing yang cukup mudah.
0 komentar:
Posting Komentar