JENIS PENYU YANG ADA DI INDONESIA
Semua jenis penyu yang ada di Indonesia adalah dilindungi
oleh UU no 5 tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah no 7 tahun 1999. Terdapat 7
jenis penyu di dunia (sebagian ahli mengatakan 8), dan 6 diantaranya ada di
perairan Indonesia, antara lain:
1.
Penyu Hijau (Chelonia mydas),
atau Green Sea Turtle
2.
Penyu Lekang (Lepidochelys
olivacea), atau Olive Ridley Sea Turtle
3.
Penyu Sisik (Eretmochelys
imbricata), atau Hawksbil Sea Turtle
4.
Penyu Belimbing (Dermochelys
coriacea), atau leatherback Sea Turtle
5.
Penyu Tempayan (Caretta caretta),
atau Loggerhead Sea Turtle
6.
Penyu Pipih (Natator depresus),
atau Flatback Sea Turtle
Penyu Tempayan dan Penyu Pipih dapat ditemukan di perairan
Indonesia namun tidak ada berita bahwa mereka bersarang di pulau-pulau di
Indonesia. Berikut adalah dua lagi jenis penyu yang tidak ditemukan di
Indonesia:
·
Penyu Kempi (Lepidochelys kempii)
Kemps Sea Turtle. Habitat aslinya adalah di pantai Meksiko, dikategorikan
sebagai penyu yang paling terancam punah dan yang paling dilindungi di dunia.
Beberapa ahli mengatakan bahwa penyu sisik adalah penyu terkecil.
·
Penyu Hitam (Chelonia sp)
Black Sea Turtle. Sebenarnya belum ada sebutan dalam Bahasa Indonesia karena
para ahli berdebat mengenai apakah Penyu Hitam masih marga dengan Penyu Hijau
atau tidak. Penyu hitam memiliki ciri-ciri identifikasi yang sama persis dengan
Penyu Hijau, namun yang membedakan adalah warna Penyu Hitam yang jauh lebih
gelap.
Sebagai satwa yang telah dilindungi oleh hukum Indonesia dan
internasional, maka setiap warga negara bertanggung jawab untuk memperlakukan
penyu dengan berhati-hati. Penyu dan tukik (bayi/anak penyu) tidak dapat
diperlakukan sebagai hewan peliharaan, dikomersilkan, dan dieksploitasi
(misalnya dinaiki/ diduduki demi kepentingan wisata).
Berikut adalah pengetahuan dasar dan panduan dalam mengamati
penyu.
Fakta Tentang Penyu:
·
Semua jenis penyu menghadapi
kepunahan apabila tidak dilindungi. Tidak benar pendapat yang mengatakan bahwa
jumlah penyu melimpah.
·
Penyu bernapas dengan paru-paru.
Dalam keadaan tidur penyu bisa tidur hingga 4 jam dibawah air (sebagian ahli
mengatakan 7 jam), dalam keadaan aktif penyu harus mengambil udara setiap 30
menit sekali. Namun dalam keadaan stress karena terlilit jaring nelayan
misalnya, penyu dapat pingsan dalam kurun waktu 10 menit di air.
·
Sampah plastik membahayakan
kehidupan penyu, utamanya jika plastik itu disangka ubur-ubur yang menjadi
makanan favorit penyu.
·
Penyu akan selalu kembali ke tempat
dimana dia menetas untuk bertelur, namun apabila tempat itu telah rusak maka
kemungkinan besar penyu tersebut tidak akan kembali.
Hilang dan
rusaknya habitat.
Pembangunan yang tidak terkendali menyebabkan rusaknya
pantai-pantai yang penting bagi penyu hijau untuk bertelur. Demikian juga
habitat tempat penyu hijau mencari makan seperti terumbu karang dan hamparan
lamun laut terus mengalami kerusakan akibat sedimentasi atau pun pengrusakan
oleh manusia. Di banyak negara, anak-anak penyu laut ditangkap, diawetkan dan
dijual sebagai cendera mata kepada wisatawan.
Penyakit
Di sejumlah kepulauan Hawai, hampir 70% dari penyu hijau yang terdampar, terkena fibropapillomas, penaykit tumor yang dapat membunuh penyu laut. Saat ini, penyebab tumor belum diketahui.
Di sejumlah kepulauan Hawai, hampir 70% dari penyu hijau yang terdampar, terkena fibropapillomas, penaykit tumor yang dapat membunuh penyu laut. Saat ini, penyebab tumor belum diketahui.
Apa yang Dapat Anda Lakukan
Ada beberapa hal yang harus anda
perhatikan dengan cermat ketika anda sedang berada pada daerah habitat penyu
atau ketika anda sedang berhadapan dengan penyu, antara lain:
Ketika
Sedang di Air:
·
Berhati-hatilah ketika sedang
membawa perahu bermotor, utamanya perahu cepat (speed boat). Tabrakan perahu
kepada penyu dapat membunuh penyu. Kasus paling banya adalah penyu tercabik
oleh baling-baling perahu.
·
Ketika sedang berada di dalam air,
perhatikan jarak anda dengan penyu. Jaga agar anda tidak mengejutkan penyu atau
mengganggu penyu yang sedang beristirahat, tidur, bahkan penyu yang sedang
makan.
·
Apabila ingin melakukan pengamatan,
dekati mereka dengan sangat pelan, dan jauhilah penyu apabila mereka menunjukan
tanda ketakutan.
·
Jangan pernah menombak, menangkap,
mengganggu, mempermainkan dan menduduki penyu!
·
Para ahli mengatakan untuk tidak
menyentuh atau memberi makan penyu.
·
Jangan membuang sampah sembarangan,
sampah bisa membahayakan penyu utamanya jika dimakan penyu karena dikira
ubur-ubur.
Ketika
Sedang di Pantai:
·
Hindari merusak sarang penyu! Jangan
berkendara, berolahraga, bermain, dan berkemah di daerah pendaratan penyu.
·
Hati-hati dengan api unggun! Cahaya
dari api unggun akan menarik tukik yang baru menetas untuk mendekat dan mati
karena terpanggang.
·
Jangan meninggalkan benda-benda
besar di pantai pendaratan penyu seperti: payung, kursi, box pendingin dll,
karena dapat mengganggu penyu dan mengurungkan proses bertelur penyu.
·
Jaga hewan anda, utamanya anjing,
karena anjing dapat membahayakan telur dan tukik (bayi penyu).
·
Ketika di pantai, jaga lampu hingga
seredup mungkin, disarankan menggunakan lampu merah. Lampu dapat membuat tukik
bingung dan dapat berbalik dari air menuju ke darat.
·
Tutupi lampu agar tidak kelihatan
dari pantai, karena lampu dapat menakutkan bagi indukan penyu yang telah siap
bertelur.
Panduan dalam Melakukan Pengamatan
Penyu Bertelur
Melakukan pengamatan terhadap indukan penyu yang sedang
bertelur adalah pengalaman yang sangat langka. Namun melakukan pengamatan tanpa
panduan khusus dapat sangat mengganggu proses bertelur indukan penyu. Ikuti
petunjuk sederhana dibawah ini untuk menghindari terganggunya proses peneluran:
·
Kurangi kegaduhan hingga paling minimum,
tetaplah tenang dan bergerak dengan pelan.
·
Jangan mendekati penyu yang baru
saja mendarat, karena pada saat ini level kewaspadaan penyu sedang pada tingkat
tertinggi. Penyu dapat menjadi ketakutan dan berbalik ke laut.
·
Indukan penyu yang belum bertelur
harus ditinggalkan sendiri, tidak boleh didekati.
·
Minimalkan penggunaan senter,
sebaiknya menggunakan lampu merah. Jangan mengarahkan lampu langsung ke muka
induk penyu.
·
Mundurlah pelan-pelan jika penyu
mengalami tanda-tanda ketakutan.
·
Tidak boleh mengganggu tukik jika
sedang bertemu dengan tukik ketika melakukan pengamatan penyu bertelur
·
Tidak boleh mengganggu sarang dan
telur dari indukan penyu yang bertelur.
·
Berusahalah untuk tidak melakukan
pengamatan lebih dari 30 menit
·
Jangan pernah mengambil foto dengan
lampu bantu (blits), sebelum indukan penyu bertelur. Lampu blits sangat
mengganggu indukan penyu.
·
Hanya mengambil foto dari belakang,
penyu yang terkena lampu blits akan buta sementara dan mengganggu penyu dalam
menemukan jalan kembali ke laut.
Mengenai Tukik
·
Apabila tukik terlihat bingung
karena lampu dari kota, kampung atau hotel maka yang dapat anda lakukan adalah
satu orang menutupi cahaya tersebut dengan dan tetap di belakang tukik.
Sementara orang yang lain menuntun tukik ke laut dengan cara berdiri diantara
tukik dan laut dengan posisi membelakangi laut, mengarahkan senter ke muka
tukik dan pelan-pelan mundur ke arah laut. Tukik akan mengikuti cahaya lampu
senter, lakukan terus hingga tukik berhasil menyentuh air.
·
Jangan mengganggu, menyentuh tukik,
atau mengangkat tukik dengan tujuan membantunya menuju air. Tukik harus
berjalan sendiri menuju ke air.
·
Jangan memfoto tukik yang menetas di
malam hari dengan lampu blits karena mereka sangat sensitif terhadap cahaya
blits.
0 komentar:
Posting Komentar