CARA
MENGATASI PENYAKIT AMYLOODINIUM OCELLATUM
PADA
IKAN
Protozoa
adalah organisme eukaryot uniselular berukuran mikroskopis yang umumnya
memiliki inti yang jelas. Parasit ini memiliki bebarapa kelompok yang parasit
pada ikan. Pada kondisi budidaya, spesies protozoa tertentu dapat menyebabkan
penyakit yang menghasilkan mortalitas tinggi yang bedampak pada kerugian
ekonomi yang cukup besar pada ikan air tawar maupun ikan air laut.
Diantara
golongan parasit pada ikan air tawar, Ichthopthirius multifilis telah
menyebabkan banyak masalah dalam budidaya ikan air tawar. Pada ikan air laut
parasit Cryptocaryon irritans dan Amyloodinium ocellatum adalah parasit
protozoa yang telah menimbulkan masalah masing-masing pada ikan kerapu dan
ikan-ikan konsumsi maupun ikan akuarium air laut.
·
Organ
yang diserang adalah insang dan kulit. Ikan yang terinfeksi oleh parasit ini
menunjukkan gejala berenang megap-megap di permukaan, muncul warna merah di
sekeliling mulut, dan gejala anemia. Bahkan, jika terinfeksi berat, dapat
berakibat kematian pada ikan.
·
Pencegahan
dan pengobatan
yaitu
dilakukan perendaman dengan formalin 200 ppm selama satu jam disertai aerasi
kuat.
·
Hal
ini disebabkan penggunaan formalin dengan dosis tinggi dapat menurunkan kadar
oksigen terlarut dalam air, selain ikan sangat sensitif terhadap formalin.
· Phylum
Sarcomastigophora
Beberapa jenis parasit yang termasuk ke
dalam phylum sarcomastogophora ordo dinoflagellida terlah menimbulkan masalah
pada budidaya ikan, yaitu Amyloodinium ocellatum, Piscinoodinium,
Crepidoodinium, Ichthyodinium dan Oodinioides. Umumnya parasit dinoflagellida
ditemukan pada ekosistem akuatik dan banyak diantaranya merupakan endosymbiont
pada pada invertebrata. Banyak dinoflagellata menghasilkan ichthyotoksin, yang
dapat menyebabkan kematian massal pada ikan liar maupun ikan budidaya.
1. Amyloodinium ocellatum
Parasit
ini adalah golongan dinoflagellata yang paling umum dan paling penting sebagai
parasit pada ikan. Dapat menyebabkan morbid atau mortality pada ikan air laut
maupun ikan air payau yang dibudidayakan di seluruh dunia. Parasit ini telah
dilaporkan menyebabkan kematian sekitar 70 – 80% stok juvenil ikan striped bass
di Missisipi, USA, dalam waktu kurang dari satu minggu. Parasit ini juga
dikenal sebagai momok pada ikan-ikan akuarium air laut.
Parasit ini dapat menginfeksi ikan elasmobranch dan teleost. Saat ini telah dilaporkan lebih dari 100 spesies ikan telah terinfeksi. Ikan euryhaline seperti tilapia juga rentan terhadap parasit ini ketika dipelihara pada lingkungan payau. Parasit ini menyebabkan penyakit yang disebut Amyloodiniasis atau penyakit velvet.
Agen penyebab penyakit adalah Amyloodinium ocellatum. Parasit ini melekat pada jaringan inang dengan menggunakan stalk atau peduncle yang pendek dan pada bagian ujungnya terdapat rhizoid dan stomopode mirip tentakel yang dapat bergerak. Tropon dewasa dapat mencapai ukuran diameter 120 um.
Tanda-tanda klinis Amyloodinium
ocellatum
Ikan
yang terinfeksi berat tampak keruh bagian sisiknya (velvet) yang ditandai
dengan adanya produksi mukus berlebihan. Parasit juga ditemukan pada bagian
insang. Ikan terinfeksi kadang-kadang menggosokkan badannya pada benda yang ada
dalam wadah. Selain itu ikan juga berenang pada permukaan air dan tingkah laku
berenang yang tidak normal serta malas bergerak meskipun dikagetkan.
Efek pada Inang Amyloodinium
ocellatum
Parasit
dapat menyebabkan morbidity dan mortality pada inang ikan air laut maupun ikan
air payau. Infeksi berat dapat menyebabkan kematian dalam waktu setengah hari.
Perubahan histopathology yang tampak pada insang terinfeksi adalah terjadinya disintegrasi pada insang, hyperlasia epithel insang yang berat dan sel mukus berkurang atau tidak ada sama sekali. Efek pada inang kemungkinan diperparah oleh adanya toksin yang dapat dikeluarkan oleh golongan parasit ini.
Perubahan histopathology yang tampak pada insang terinfeksi adalah terjadinya disintegrasi pada insang, hyperlasia epithel insang yang berat dan sel mukus berkurang atau tidak ada sama sekali. Efek pada inang kemungkinan diperparah oleh adanya toksin yang dapat dikeluarkan oleh golongan parasit ini.
Morphology parasit dan siklus hidup
Amyloodinium ocellatum
Bentuk
dewasa parasit ini adalah trophont pada kulit atau epithelium insang. Trophont
memiliki stalk yang menonjol yang dilengkapi dengan holdfast yang membuat
parasit dapat melekat pada jaringan inang dan menyerap nutrient dari inangnya.
Trophont berbentuk seperti buah pear atau lonjong dan panjangnya bisa mencapai
350 µm, dindingnya terdiri atas selulosa yang mengandung theca.
Pada ujung bagian bawah mengandung alat melekat yang mengandung banyak rhizoid berbentuk fili, serta stomopode yang berfungsi untuk menyerap makanan. Setelah makan, trophont terlepas dari jaringan inang, melepaskan stomopode dan rhizoidnya membentuk tomon.
Pembelahan yang terjadi pada cysta tomon menghasilkan dinospore yang jumlahnya bisa mencapai 256. Dinospore memiliki panjang 8-13.5 µm dan lebar 10 – 12.5 µm. Dinospore memiliki flagella dan merupakan fase berenang aktif dari Amyloodnium. Setelah mencapai inang akan berubah menjadi fase trophont.
Parasit Nutrisi dan physiology
Amyloodinium ocellatum
Parasit
memiliki rhizoid sebagai alat untuk melekat pada inang tetapi tidak berfungsi
untuk menyerap makanan. Stomopode mungkin sebagai sumber enzim pencernaan yang
diinjeksikan pada sel inang atau dapat berfungsi sebagai tentake makanan yang
mengumpulkan fragmen-fragmen sel yang menjadi rusak akibat aktivitas pergerakan
dari rhizoid.
Parasit juga dapat menyerap nutrien dari lingkungannya. Untuk mempertahankan kehidupannya pada inang, parasit melakukan regulasi terhadap pertukaran ion dengan lingkungan, terutama ion K+ dan Na+.
Diagnosis Amyloodinium ocellatum
Pemeriksaan
dengan mikroskop terhadap insang dan kulit ikan akan nampak adanya parasit yang
berbentuk seperti buah pear.
Pencegahan dan kontrol Amyloodinium
ocellatum
Siklus
hidup parasit ini memerlukan waktu satu minggu, dengan kapasitas reproduksi
yang sangat tinggi, sehingga control terhadap parasit ini harus sesegera
mungkin. Trophont dan tomon merupakan fase yang sangat resistant terhadap
berbagai jenis obat-obatan dan bahan kimia.
Berikut cara pencegahan yang dapat dilakukan; gunakan saringan pasir dan radiasi ultraviolet sebelum air digunakan, lakukan disinfeksi terhadap fasilitas budidaya dengan pengapuran, lakukan karantina terhadap ikan baru, memandikan ikan terinfeksi pada air tawar, memberikan CuSO4 0.75 ppm selama 5 – 6 hari, formalin 25 ppm ditambah 0.1 ppm malachit green selam 1 hari, formalin 100 – 300 ppm selama 10 menit.
2. Piscinoodinium sp
Morphology
dan siklus hidup Piscinoodinium sp
Parasit
ini memiliki kekerabatan yang sangat dekat dengan Amyloodinium sp. Menimbulkan
masalah pada ikan air tawar. Banyak ikan-ikan tropis sangat rentan terhadap
parasit ini, dimana ikan anabantin, cyprinid dan cyprinodontid seringkali
terinfeksi. Bentuk tropohont parasit ini mirip dengan trophont pada
Amyloodinium, berwarna kuning kehijauan, pyriform dan berukuran 12 X 96 µm.
Berbentuk bulat saat dewasa. Siklus hidup parasit ini mirip dengan
Amyloodinium, kecuali waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan siklus hidupnya
lebih lama yaitu berkisar 10 – 14 hari pada kondisi optimal.
Tanda-tanda klinis Piscinoodinium sp
Menyebabkan
penyakit yang disebut velvet air tawar, rust disease, gold dust disease,
pillularis disease dan penyakit Oodinium air tawar. Menginfeksi bagian kulit
dan insang, tanda-tanda klinis sama dengan Amyloodiniosis, kecuali bahwa ikan
dapat menahan infeksi yang lebih berat. Parasit lebih pathogen pada ikan kecil,
dan dapat masti dalam waktu 1 – 2 minggu, sedangkan ikan besar dapat menahan
infeksi selama berbulan-bulan. Infeksi berat menyebabkan produksi mukus
berlebihan, warna kulit menjadi gelap, dyspnoea, anorexia dan depresi. Secara
histopathology tampak adanya kerusakan pada epithelium dan hyperplasia berat
pada filamen insang. Degenerasi dan nekrosis mungkin terjadi.
Nutrisi dan physiology Piscinoodinium sp
Adanya
chloproplast dan tidak adanya vakuola makanan pada parasit menunjukkan bahwa
nutrisi parasit ini diperoleh dari proses photosyntesis. Namun demikian adanya
organel pelekatan pada inang juga menunjukkan bahwa parasit ini dapat
memperoleh nutrisi dari inangnya, dengan cara osmotrophy melalui
rhizocyst.
Diagnosis Piscinoodinium sp
Parasit
pada kulit ikan dapat dilihat secara visual dengan memberikan pencahayaan tidak
langsung yaitu cara menyalakan lampu pada bagian atas ikan dalam ruang gelap,
atau mengamati ikan dengan latar belakang yang berwarna gelap. Pengamatan
secara klinis dapat dilihat dengan adanya velvet, pengamatan mikroskopis untuk
melihat adanya trophont atau tomont.
Pencegahan Piscinoodinium sp
Menaikkan
suhu mencapai 33 – 34 oC dapat mengatasi perkembangan parasit, merendam dalam
larutan methylene blue 3 ppm selama 10 hari.
3. Ichthyobodoosis
Ichthyobodoosis
pada ikan air tawar
Agen penyebab Ichthyobodoosis pada ikan air
tawar
Agen
penyebab adalah ektoparasit Ichthyobodo necator (synonim Costia necatrix).
Penyakit ini dulu dikenal dengan nama costiasis. Parasit ini menginfeksi sirip
punggung dan ujung lamella sekunder insang.
Distribusi geografis dan kisaran
inang Ichthyobodoosis pada ikan air tawar
Parasit
menyebar di seluruh dunia dan tidak memiliki inang spesifik. Parasit ini
merupakan parasit penting pada ikan salmon dan ikan mas (cyprinid) di
pembenihan ketika ikan dipelihara dalam jumlah yang besar.
Morphology dan siklus hidup Ichthyobodoosis
pada ikan air tawar
Tahap
berenang bebas parasit berbentuk lonjong atau bulat dan berukuran 5 – 18 µm X 3
– 8 µm. Berkembang dengan cara pembelahan biner dan memiliki 4 buah flagella.
Melekat pada sel inang dengan bagian tubuhnya yang runcing dan memakan
seldebris dan mukus inang. Infeksi terjadi ketika parasit yang berenang bebas
mencapai inang.
Flagella berfungsi untuk seleksi lokasi infeksi dan ventral flat disc untuk melekat. Parasit berkembang dengan cara pembelahan biner longitudinal. Fase berenang bebas parasit umum ditemukan pada perairan dan jumlahnya dapat menjadi banyak jika kondisi lingkungan memungkinkan dan ikan bisa terinfeksi berat 1 – 2 minggu setelah infeksi. Bentuk berenang bebas dan parasit diduga membentuk cysta pada kondisi lingkungan yang jelek dan cysta pada air dapat menjadi sumber infeksi.
Flagella berfungsi untuk seleksi lokasi infeksi dan ventral flat disc untuk melekat. Parasit berkembang dengan cara pembelahan biner longitudinal. Fase berenang bebas parasit umum ditemukan pada perairan dan jumlahnya dapat menjadi banyak jika kondisi lingkungan memungkinkan dan ikan bisa terinfeksi berat 1 – 2 minggu setelah infeksi. Bentuk berenang bebas dan parasit diduga membentuk cysta pada kondisi lingkungan yang jelek dan cysta pada air dapat menjadi sumber infeksi.
Efek pada inang Ichthyobodoosis pada ikan air
tawar
Parasit
tidak memiliki inang spesifik, ikan yang kurang mendapatkan makanan dan ikan
kecil lebih rentan dibanding ikan dewasa yang sehat. Kematian dapat mencapai
73% akibat infeksi. Outbreak dan infeksi pada cyprinid menjadi jauh lebih buruk
ketika ikan terinfeksi dari tanki outdoor dipindahkan ke tanki indoor, akibat
stress dan suhu tinggi pada indoor yang memudahkan parasit berkembang dengan
cepat.
Tanda-tanda klinis Ichthyobodoosis pada ikan air
tawar
Ikan
yang terinfeksi ringan kemungkinan akan berguling di dala air dan menggosokkan
badannya pada benda atau dinding kolam, akibat adanya iritasi pada organ
terinfeksi. Ikan terinfeksi berat biasanya mengalami anorexic, dan malas.
Tampakadanya bintik pada bagian tubuh dan bintik ini bergabung membentuk lapisan tipis berwarna abu-abu pada sirip dan permukaan tubuh. Biasanya insang membengkak dan terjadinya produksi mukus berlebihan dan sirip rusak. Sel goblet pada epidermis insang seringkali tidak nampak pada inang yang terinfeksi berat.
Diagnosis Ichthyobodoosis pada ikan air
tawar
Infeksi
oleh parasit ini dikonfirmasi dengan memeriksa mukus dari insang dan permukaan
tubuh untuk mengetahui ada tidaknya flagellata pada mikroskop. Parasit agak mudah
rusak dan seringkali hancur saat pewarnaan. debris dan mukus inang. Infeksi
terjadi ketika parasit yang berenang bebas mencapai inang.
Flagella berfungsi untuk seleksi lokasi infeksi dan ventral flat disc untuk melekat. Parasit berkembang dengan cara pembelahan biner longitudinal. Fase berenang bebas parasit umum ditemukan pada perairan dan jumlahnya dapat menjadi banyak jika kondisi lingkungan memungkinkan dan ikan bisa terinfeksi berat 1 – 2 minggu setelah infeksi. Bentuk berenang bebas dan parasit diduga membentuk cysta pada kondisi lingkungan yang jelek dan cysta pada air dapat menjadi sumber infeksi.
Efek pada inang Ichthyobodoosis pada ikan air
tawar
Parasit
tidak memiliki inang spesifik, ikan yang kurang mendapatkan makanan dan ikan
kecil lebih rentan dibanding ikan dewasa yang sehat. Kematian dapat mencapai
73% akibat infeksi. Outbreak dan infeksi pada cyprinid menjadi jauh lebih buruk
ketika ikan terinfeksi dari tanki outdoor dipindahkan ke tanki indoor, akibat
stress dan suhu tinggi pada indoor yang memudahkan parasit berkembang dengan
cepat.
Tanda-tanda klinis Ichthyobodoosis pada ikan
air tawar
Ikan
yang terinfeksi ringan kemungkinan akan berguling di dala air dan menggosokkan
badannya pada benda atau dinding kolam, akibat adanya iritasi pada organ
terinfeksi. Ikan terinfeksi berat biasanya mengalami anorexic, dan malas.
Tampak adanya bintik pada bagian tubuh dan bintik ini bergabung membentuk lapisan tipis berwarna abu-abu pada sirip dan permukaan tubuh. Biasanya insang membengkak dan terjadinya produksi mukus berlebihan dan sirip rusak. Sel goblet pada epidermis insang seringkali tidak nampak pada inang yang terinfeksi berat.
Diagnosis Ichthyobodoosis pada ikan air
tawar
Infeksi
oleh parasit ini dikonfirmasi dengan memeriksa mukus dari insang dan permukaan
tubuh untuk mengetahui ada tidaknya flagellata pada mikroskop. Parasit agak
mudah rusak dan seringkali hancur saat pewarnaan.
Kontrol parasit Ichthyobodoosis pada ikan air
tawar
Parasit
dapat dikontrol dengan menggunakan formalin dengan cara pembilasan 166 ppm
selama 1 jam. Treatmen pada formalin (1 : 6000) selama 1 jam sangat efektif.
Malachete green (1 : 300.000 sampai 1 : 400.000) selama 40 – 60 menit juga
dapat diterapkan.
4. Cryptobiosis pada ikan air
tawar
C.
branchialis, C. Iubilans, C. salmositica dan C. borreli adalah pathogen pada
ikan air tawar. C. branchialis adalah ektoparasit, sedangkan C. iubilans hidup
pada rongga pencernaan. Kedua patogen in menyebar secara langsung antara ikan.
C. salmositica tidak hanya dapat menyebar secara tidak langsung melalui lintah,
tetapi juga dapat menyebar tanpa perantaraan lintah. C. borreli memerlukan
lintah untuk penyebaran secara tidak langsung.
Morphology parasit Cryptobiosis pada ikan air
tawar
C.
branchialis berukuran panjang 14 – 23 µm dan lebar 3.5 – 6.0 µm, flagellum
anterior 7.7 – 11 µm, flagellum posterior 10 – 15 µm. Tahap extracelular C.
iubilans berbentuk oval sampai memanjang, panjang 5.5 – 12.5 µm, lebar 3.5 –
5.5 µm. C. salmositica memanjang, panjang 14.9 (6.0 – 25.0) µm, lebar 2.5 (1.3
– 4.0) µm.
Penyebaran parasit Cryptobiosis pada ikan air
tawar
Secara
langsung
Ektoparasit
C. branchialis terlepas dari insang ikan dan menjadi bebas dalam kolom air,
kemudian terbawa air melalui mulut dan parasit ini melengket pada filamen
insang. C. salmositica tidak hanya menyebar melalui lintah tetapi juga
dapat menyebar tanpa perantaraan lintah. Penyebaran dapat terjadi secara
langsung melalui kontak antar ikan, atau mukus yang mengandung parasit dan
terlepas ke dalam kolom air dapat menyebar ke ikan lainnnya bila bersentuhan
dengan mukus tersebut. Parasit masuk ke dalam tubuh inang melalui lukan atau
secara aktif melakukan penetrasi terhadap epithel insang.
Secara
tidak langsung
Parasit
berkembang biak dalam tubuh lintah dan parasit pada lintah bersifat infektif
pada ikan. Sejumlah besar parasit terakumulasi dalam tubuh lintah dan
disebarkan pada inang ketika lintah makan/mengisap darah inang.
Diagnosis Cryptobiosis pada ikan air tawar
Tanda-tanda
klinis seperti anorexia, exopthalmia, pembengkakan perut dapat digunakan
sebagai diagnosa awal. Parasit dapat dideteksi dengan mudah dengan teknik
siapan basah (wet mount) pada infeksi akut. Sampel segar diambil dari insang,
mukus, organ dalam, darah diambil dari ikan hidup atau baru mati dan diperiksa
dibawah mikroskop medan terang atau phase kontras. Untuk konfirmasi
identifikasi, smear kering udara parasit difiksasi pada ethanol 100% dan pada
buffered formalin, diwarnai dengan pewarnaan giemsa dan diperiksa di bawah
mikroskop menggunakan oil immersi.
5. Cryptobiosis pada ikan air
laut
C.
bullocki menyebabkan penyakit dan kematian pada ikan air laut. Parasit menyebar
melalui lintah. Prosedur diagnosa untuk deteksi yang digunakan pada C.
salmositica dapat digunakan untuk C. bullocki.
Morphology
parasit Cryptobiosis pada ikan air laut
Spesimen
kering udara C. bullocki memiliki panjang 17.6 (12.5 – 23.1) µm, lebar 2.7 (1.2
– 4.5) µm. Flagellum anterior 13.1 (8.3 – 19.1) µm, flagellum posterior 8.5
(4.4 – 15.7) µm.
Tanda klinis dan pathology Cryptobiosis pada ikan
air laut
Tanda
klinis seperti anaemia, exopthalmia, pembesaran perut, lambat bergerak. Terjadi
nekrosis pada hati dan limpa ikan. Terjadi luka-luka ulcer dan hemarhage pada
rongga perut, oedema, haemorhage dan nekrosis pada usus dan juga oedema pada
lambung. Terjadi kerusakan pada glomeruli dan ada luka pada ginjal ikan.
6. TRYPANOSOMOSIS
Trypanosoma
adalah haemoflagellata dan biasanya memiliki flagellum bebas pada ujung bagian
anterior. Parasit ini selalu menyebar lewat perantaraan lintah. Parasit tidak
bersifat inang spesifik.
0 komentar:
Posting Komentar