PEMBENIHAN IKAN BLACK GHOST (Afteronotus albifrons,
Linneaus)
Ikan Black ghost (Afteronotus albifrons, Linneaus)
merupakan salah satu jenis ikan yang mempunyai peluang bisnis yang potensial.
Ikan jenis ini belum banyak dikenal oleh masyarakat tetapi saat ini beberapa
pengusaha ikan hias memproduksi benih sebagai komoditas lokal maupun ekspor.
Ikan Black ghost (Afteronotus albifrons, Linneaus)
berasal dari sungai Amazon, Amerika Selatan merupakan ikan pendamai, yang
ukurannya dapat mencapai 50 cm, tubuhnya memanjang dan pipih dengan warna tubuh
hitam. Ikan ini digolongkan kedalam ikan pisau (Knifefishes), karena secara
keseluruhan bentuk tubuhnya menyerupai pisau melebar dari bagian kepala dan
badan kemudian melancip dibagian perut.
Persyaratan kualitas air media yang dikehendaki ikan Black
ghost yaitu Soft (lunak) dan cenderung
asam, walaupun demikian ikan Black ghost relatif dapat hidup pada kondisi air
yang bervariasi. Ikan Black ghost juga memilih makanan jenis tertentu, dapat
memakan pakan kering, beku maupun makanan hidup, walaupun demikian lebih suka
jika diberi pakan cacing rambut.
Aktivitas ikan ini lebih banyak dilakukan di
malam hari (nokturnal), sehingga pada siang hari ikan ini lebih suka bersembunyi di bebatuan,
daun-daun, akar tanaman, atau benda lainnya di dasar sungai. Dilihat dari
kebiasaan berenangnya, ikan ini cenderung lebih banyak menghabiskan waktunya di
dasar sungai. Namun yang masih kecil akan berenang ke atas dan ke bawah
perairan dengan lincahnya.
PEMBENIHAN IKAN BLACK GHOST
1. Klasifikasi Ikan Black Ghost
Menurut
Bernhard Grzimek (1973) dalam Yovita H.I dan Mahmud Amin,sistematika ikan black
ghost adalah sebagai berikut :
Kingdom : Pisces
Filum :
Chordata
Subfilum :
Vertebrata
Superklas :
Agnatha (jawless fishes)
Kelas :
Osteichthyes (bony/teleost fishes)
Subklas :
Actinopterygii (spiny-rayed fishes)
Super Ordo :
Teleostei
Ordo :
Cypriniformes (Carp)
Sub Ordo :
gymnotoidei (electric eels)
Famili :
Ateronotidae
Genus :
Apteronotus
Species : Apteronotus albifons (black ghost kifes
fishes)
2. Penentuan
Lokasi
Setiap makhluk hidup akan dapat berkembang baik bila berada
dilingkungan yang sesuai. demikian pula dengan ikan black ghost,faktor
lingkungan sangat mempengaruhi kehidupannya. Adapun faktor lingkungan yang sangat
berpengaruh diantaranya; parameter air dan wadah budidaya.
Parameter air yang biasa diukur yaitu pH, 0dH dan
suhu. Keasaman (ph) air yang cocok untuk ikan black ghost berkisar antara 6,6 –
7. Untuk 0dH (degrees of German hardness) atau kekerasan air yang
berhubungan dengan jumlah kalsum dan magnesium dalam air.Dasar pengukurannya
adalah mg kalsium karbonat (CaCO3) per liter air.semakin kecil
ukuran 0dH maka semakin lembut air tersebut. Ikan black ghost ini
akan berkembag baik pada kisaran suhu air 260 C.
Pada umumnya untuk pembudidayaan (pembenihan ataupun
pemelharaan) ikan black ghost ini dilakukan dengan menggunakan media bak/kolam
permanen dan akuarium.
Berdasarkan
pertimbangan diatas, maka didalam usaha pembudidayaan ikan black ghost ini harus memperhatikan
kriteria-kriteria Penentuan lokasi lahan budidaya agar tujuan dari budidaya itu
sendiri dapat tercapai. Untuk lebih jelasnya tentang pemaparan diatas, maka
akan dibahas pada pembahasan selanjutnya.
3. Pemilihan
Sarana dan Prasarana
Persiapan sarana dan prasarana pemijahan akan sangat
mendukung keberhasilan kegiatan pemijahan.
Beberapa hal yang perlu dipersiapkan adalah kolam dan perlengkapannya
serta air pemeliharaannya.
a. Memilih Kolam Pemijahan
Kolam untuk pemijahan dapat berupa
kolam permanen, yaitu kolam yang disemen atau kolam yang dibuat dari bak
fiber. Kolam dari bahan fiber mempunyai
kelebihan yaitu dapat menjaga atau menstabilkan suhu. Oleh karena kelebihan itu maka kelebihan air
dalam fiber akan lebih hangat dibandingkan dengan air dalam kolam semen atau
beton. Kolam yang dibuat dari semen atau
beton lebih cepat memberi perubahan suhu air.
Ukuran kolam pemijahan tidak ada
standarnya, yang terpenting blackghost dapat bergerak bebas. Sebagai contoh ukuran kolam pemijahan yang
dapat digunakan adalah 2,5 m x 1,5 m x 0,5 m.
Dengan ukuran tersebut kolam pemijahan dapat diisi induk Black ghost
sebanyak 20 ekor.
Kolam sebaiknya ditempatkan ditempat
yang tidak mudah goyah. Hal ini
diperlukan mengingat ikan membutuhkan kenyamanan saat bertelur. Kolam yang terbuat dari semen atau beton
jelas tidak mudah goyah. Lain halnya
dengan kolam yang terbuat dari fiber.
Agar tidak mudah goyah, kolam fiber ebaiknya diletakan ditempat yang
relatif datar. Agar tidak mudah goyah, kolam fiber sebaiknya diletakkan
ditemapat yang relatif datar dengan kemiringan sedikit di tempat pembuangan
air. Lantai atau alas fiber dapat
langsung dari semen atau dari tanah.
Rasa nyaman bagi ikan tidak hanya
didukung oleh letak kolam yang stabil, tetapi juga tata letak kolam. Kolam yang jauh dari keramain dan berada di
tempat yang tertutup serta agak gelap dapat membuat ikan merasa nyaman dan
dapat berkembang biak dengan baik.
b. Menyiapkan air pemeliharaan
Air merupakan faktor vital dalam
pemijahan ikan Black ghost sehingga sumber dan kualitas air menjadi
pertimbangan penting bila akan membuka usaha pemijahan ikan Black ghost. Saat memilih lokasi perlu dicari ketersediaan
sumber air yang alami, seperi sumur atau air tanah. Apabila terdapat sumber air maka sebaiknya
segera diperiksa kualitas airnya (pH) dari air tersebut. Untuk back ghost, pH ideal sekitar 6,6,
tetapi ikan ini masih berkembang dengan baik pada pH 6-7. Apabila air yang telah tersedia sudah
memenuhi persyaratan maka dapat segera mendirikan usaha pemijahan Black ghost.
c. Perlengkapan
lain
Beberapa perlengkapan utama yang perlu
disediakan untuk memijahkan ikan Black ghost adalah tempat persembunyian, aerator, filter dan lain-lain.
1. Tempat Persembunyian
Tempat persembunyian merupakan salah
satu perlengkapan penting yang dibutuhkan dalam usaha pemijahan ikan Black
ghost. Hal ini berkaitan dengan
kebiasaan ikan Black ghost yang menyukai suasana gelap. Tempat persembunyian akan penuh dengan Black
ghost pada saat siang hari. Sebaiknya
pada malam har, ikan Black ghost akan keluar dari tempat persembunyiannya dan
melakukan aktivitas.
Ukuran tempat persembunyian sebaiknya
dsesuaikan dengan ukuran induk ikan Black ghost. Seperti halnya di akuarium, untuk tempat
persembunyian dapat digunakan paralon yang berukuran besar. Namun tempat persembunyian dari paralon
harganya cukup mahal. Untuk
menggantikannya dapat menggunakan tumpukan batu bata dan genting. Tempat persembunyian dibuat dengan
meletakkan batu bata secara berderet dengan jarak kira-kira 20 cm dan di atasnya
ditutup dengan genting. Selanjutnya di
sisi kiri dan kanan batu bata disandar genting sehingga rangkaian tersebut
membentuk suatu lorong.
2. Aerator
Penggunaan aerator adalah untuk menambah ketersediaan
oksigen didalam air. Penambahan oksigen ini penting dilakukan karena jika hanya
mengandalkan ketersediaan oksigen di air maka tidak akan mencukupi.
Apabila usaha pemijahan masih berskala kecil dapat dipilih
aerator seperti yang digunakan untuk pemeliharaan ikan black ghost di akuarium.
Namun bila skala usahanya sudah tergolong besar, maka sebaiknya aerator dibuat
secara parallel untuk efisiensi biaya produksi. Aertor ini bersumber dari
blower dan udara yang dihasilkan disalurkan lewat paralon yang
bercabang-cabang. Paralon dilubangi dan disambung dengan selang sesuai dengan
jarak media budidaya.
3. Filter
Filter berguna untuk menyaring air dikolam atau benda lain
yang yang tidak diinginkan. Pda pemijahan skala besar membutuhkan banyak filter
karena setiap kolam membutuhkan filter.
4. Tempat untuk bertelur
(substrat)
Untuk tempat menempelnya telur, digunakan bahan pakis atau
ijuk yang telah ditata rapih (kakaban). kakaban diletakan di antara dua
keramik. di antara kakaban dan keramik diberi batu agar telu-telur dapat masuk
ke sela-sela pakis dan dapat terhindar dari mangsa induk jantan.
Sarana dan bahan yang diperlukan untuk memproduksi ikan
Black ghost adalah:
·
Akuarium ukuran ( 40 x 40 x 80 ) cm
sebagai tempat pemeliharaan induk dan sekaligus tempat pemijahan dilengkapi
dengan tempat penempelan telur berupa baki plastik yang diisi dengan batu, atau
batang pohon, pakis.
·
Akuarium ukuran ( 60 x 40 x 40 ) cm
sebagai tempat penetasan telur.
·
Instalasi aerasi berupa blower,
selang airasi dan batu aerasi.
· Peralatan lain seperti selang untuk mengganti air, scope net
dan alat-alat pembersih akuarium (sikat. dan lain-lainya).
4. Pengadaan Induk
a. Seleksi Induk
Induk yang baik untuk dipijahkan adalah ikan yang sehat
dan sudah dewasa, berumur kurang lebih 1,5 tahun dengan ukuran panjang badan
antara 7-8 inchi (20-30 cm). Induk yang sehat dapat ditandai dengan warna
tubuh yang cerah, bersih, tidak cacat serta gerakannya lincah (aktif).
b. Perbedaan jantan dan betina
·
Induk betina
·
Ikan betina mempunyai dagu pendek, badannya gemuk dan
lebih bear dengan ukuran lebih pendek daripada ikan jantan.
·
Induk jantan
·
Ikan jantan mempunyai dagu panjang dan rata (lurus)
dengan badan panjang dan lurus.
5. Pematangan
Gonad
Perbedaan
jantan dan betina ikan dewasa terutama dapat dilihat dari panjang dagunya
(jarak antara ujung mulut dengan tutup insang). Pada ikan jantan, dagunya
relatif lebih panjang dibandingkan dengan ikan betina. Ikan jantan relatif
lebih langsing dibandingkan dengan ikan betina yang mempunyai bentuk perut yang
gendut. Pada induk jantan dewasa, terdapat cairan putih (sperma) apabila diurut
bagian perutnya. Induk Black ghost dapat matang telur setelah berumur sekitar
satu tahun dengan panjang + 15 cm.
A. Perawatan Induk
- Induk betina dan jantan dipelihara dalam satu
wadah berupa akuarium berukuran ( 80
x 40 x 50 ) cm, yang dilengkapi dengan instalasi aerasi dengan pakan berupa
'Blood Warm' yang diberikan dengan frekuensi 3 kali/hari secara (ad libitum).
- Pergantian air harus dilakukan setiap hari
untuk membuang kotoran-kotoran yang terdapat di dasar akuarium dan menjaga
kualitas media pemeliharaan.
- Black ghost hidup pada selang suhu 23 - 28 °C
, pH 6. 5 - 7.5, dan kesadahan GH 5 - 15 (lunak). Meskipun demikian
secara umum Black ghost dapat hidup pada berbagai kondisi air yang
bervariasi.
- Black ghost merupakan karnivora,
makanan utamanya adalah pakan hidup, terutama cacing rambut. Cacing
dapat pula diberikan dalam bentuk beku. Sampai tahap tertentu dapat pula
menerima pakan kering.
Secara umum
Black ghost merupakan ikan pemalu dan dianjurkan untuk dipelihara dalam
akuarium gelap dengan banyak tempat persembunyian seperti akar, kayu, atau
bebatuan. Dianjurkan pula untuk memberikan dasar berpasir halus dengan banyak
tanaman.
Suhu air selama masa pemijahan harus
selalu dipertahankan yaitu berkisar antara 26-28o dengan kisaran pH
antara 6-7. Jenis pakan yang diberikan untuk induk ikan Black ghost adalah
cacing darah (blood worm) dan jentik nyamuk (larva nyamuk). Cacing darah dapat
diberikan dalam keadaan hidup atau beku. Sementara pemberian jentik nyamuk
berfungsi untuk mempercepat penuaan sel telur.
Saat proses pemijahan sebaiknya Black ghos jangan debri cacing sutera
karena kadar lemaknya tinggi. Jumlah
pakan yang diberikan 3-4%. Pergantian
air di akuarium atau bak pemijahan dilakukan dengan cara disiphon/disedot
sebanyak 1/3 bagian dari jumlah air keseluruhan.
B. Penyediaan Pakan
Pakan merupakan salah satu faktor yang
sangat penting dalam pembenihan ikan baik itu ikan hias maupun ikan konsumsi.
Karena tingkat produktivitas yang tinggi salah satunya ditentukan oleh
ketersediaan pakan selam proses usaha pembenihan berlangsung. Pakan yang diberikan untuk balck ghos yang
memijah adalah cacing darah (blood worm) dan jentik nyamuk (larva nyamuk). Sedangkan untuk larvanya pakan yang paling
cocok untuk bukaan mulutnya adalah artemia.
Pakan-pakan tersebut bisa dibeli dipasaran tetapi bisa juga di kultur
sendiri oleh pengusaha pembenihan.
1. Cacing Rambut
Cacing rambut sering ditemukan di selokan-selokan atau
sungai-sungai yang airnya banyak mangandung bahan organik. Sebelum diberikan
pada ikan, cacing rambut tersebut perlu dicuci bersih dan ditampung sementara
selama 1 - 2 hari. Salah satu bentuk wadah penampungan cacing rambut dapat
dilihat pada Gambar 10. Bak penampungan cacing diberi air mengalir dan
diaerasi. Bilajumlah cacing rambut terlalu banyak, maka sisanya dapat
dimasukkan dalam kantong plastik dan dibekukan di freezer. Cacing yang
dibekukan harus diberikan pada ikan pada kondisi masih beku.
2. Artemia
Artemia
merupakan pakan alami yang diberikan pada larva ikan Black ghost yang telah
habis masa kuning telurnya yaitu setelah berumur 3 hari. Pakan artemia diberikan karena merupakan
pakan yang sesuai dengan bukaan mulutnya dan kandungan nutrisi artemia yang
tinggi.
Kandungan
nutrisi artemia terdiri dari protein, karbohidrat, lemak, air, dan abu. Protein
merupakan kandungan terbesar, yaitu antara 40 – 60 %.
Adapun
komposisi kandungan nutrisi artemia selengkapnya disajikan pada Tabel 1 berikut
ini.
Tabel 1. Komposisi Kandungan Nutrisi Artemia
Jenis nutrisi
|
Komposisi
|
Protein
Karbohidrat
Lemak
Air
abu
|
40 – 60
15 – 20
15 – 20
1 – 10
3 – 4
|
Kandungan protein yang tinggi inilah yang menyebabkan
artemia digunakan sebagai pakan alami yang sulk diganrikan dengan pakan yang
lain. Menurut hasil penelitian Fakultas Peternakan IPB (1994), kandungan
protein di dalam artemia dapat mencapai 58,58 %. Dalam penelitian yang sama
kandungan nutrisi lainnya adalah lemak 6,15 %, karbohidrat 30,15 %, abu 5,12 %,
dan kandungan energi 5,02 kkal/g.
Komposisi
kandungan nutrisi artemia ini cukup bervariasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi
perbedaan komposisi kandungan nutrisi tersebut di antaranya strain, kualitas
dan ketersediaan makanan, serta kondisi media tempat artemia hidup. Sementara
itu terdapat perbedaan kandungan lemak dari artemia yang berasal dari danau yang bergaram dan
dari air laut. Artemia yang berasal dari danau yang bergaram kaya akan asam
linoleat, sedangkan yang berasal dari air laut kaya akan (kelompok asam lemak
erusit). Berikut ini kandungan asam lemak esensial pada artemia berdasarkan dua
hasil penelitian.
Tabel 2. Komposisi
Asam Lemak Esensial Artemia
Asam Lemak
|
Hasil analisis TIM IPB (1994)
|
Hasil analisis watanabe dkk.
|
Laurat
Miristat
Pentalekanot
Palmitat
Hantaletanoat
Stearat
Oleat
Linoleat
linolenat
|
-
0,54
-
8,52
1,17
3,40
19,96
5,86
22.03
|
-
0,60
-
11,00
-
3,30
26,70
8,90
27,60
|
Artemia
dikenal juga sebagai udang renik air asin dan dijual di pasaran berupa telur
(kiste) yang dikemas dalam kaleng (gambar 4). Kiste tersebut ditetaskan menjadi
nauplii untuk diberikan pada larva ikan. Penetasan kiste artemia menggunakan
wadah dari botol (gallon) air minum bekas atau dari fiber yang berbentuk corong
(Gambar 4). Wadah penetasan tersebut diisi air sebanyak 5 - 10 liter yang
dicampur dengan garam dapur sebanyak 150 - 300 g (30 ppt). Setelah garam larut,
kiste Artemia ditebarkan secukupnya. Untuk mempercepat penetasan, wadah
penetasan dilengkapi dengan aerator agar sirkulasi udara dalam wadah dapat
berjalan dengan lancar.
Penetasan kiste Artemia dapat juga dilakukan dengan proses
dekapsulasi, yakni menipiskan cangkang kiste sebelum ditetaskan sehingga
kualitas dan kuantitas nauplii akan lebih tinggi. Dekapsulasi dilakukan dengan
cara merendam kiste dalam larutan klorin (NaOCI) 40 % atau kaporit (Ca(Ocl2))
dan NaOH sebanyak 15 g/liter air. Selama perendaman, kiste terus-menerus diaduk
hingga terjadi perubahan wama menjadi merah oranye dan tidak licin.
Selanjutnya, kiste disaring dengan saringan halus dan dibilas dengan air tawar
kemudian dilanjutkan dengan proses penetasan seperti biasa.
Dalam
waktu 24 jam, kiste Artemia akan menetas menjadi nauplii dan dapat diberikan
pada larva ikan, tetapi air penetasan jangan terlalu banyak yang terambil. Agar
air garam tidak banyak yang terambil, beberapa menit sebelum dilakukan
pemanenan, aerasi dimatikan sehingga nauplii akan berkumpul di dasar wadah dan
bisa disipon keluar kemudian disaring dan dicuci dengan air bersih. Kiste yang
tidak menetas sebaiknya tidak tercampur dengan larva karena tidak dapat dicema
oleh larva.
Dalam prakteknya, penyediaan pakan hidup Artemia harus
melalui proses dekapsulasi terlebih dahulu, karena akan diperoleh beberapa
keuntungan, yaitu :
1) Tidak
perlu adanya pemisahan nauplius dari cangkang, karena chorion cyst sudah
dihilangkan.
2) Kandungan
energi lebih tinggi karena tidak dipakai untuk proses penetasan.
3) Cyst
telah disuci-hamakan melalui larutan hipokhlorit.
4) Dapat
langsung digunakan untuk makanan larva.
5) Mengurangi
jumlah tenaga kerja.
Adapun langkah-langkah prosedur dekapsulasi kista artemia
adalah sebagai berikut :
1) Hidrasi
cyst
Penghilangan lapisan khorion yang
sempuma hanya dapat dilakukan jika cyst berbentuk bulat. Untuk mendapatkan
keadaan itu, cyst harus dibiarkan menggembung dengan cara hidrasi. Umumnya
hidrasi penuh dapat tercapai setelah 1 - 2 jam dengan air tawar atau air laut
(maksimal 35 permil) pada suhu 25°C.
2) Perlakuan
dalam larutan hipokhlorit
Untuk perlakuan dekapsulasi, dapat
digunakan larutan NaOCI atau Ca (OCl)2 yang lebih dikenal dengan
kaporit. Jika NaOCI yang digunakan, maka Natrium dan OCl terionisasi dalam
larutan dan terbentuk HOCl dalam air, sedangkan jika Ca (OCl)2 yang
digunakan akan dihasilkan 2 ion OCl untuk setiap molekul hipokhlorit. Dapat
dikatakan bahwa OCl berperan dalam khorion, tetapi hal ini masih belum pasti.
Aktivitas dan konsentrasi maksimal adalah pada PH 10, dibandingkan pada PH
rendah. 0,5 gram bahan aktifdan 14 ml larutan dekapsulasi diperlukan untuk
dekapsulasi 1 gram cyst. Di banyak negara, Ca (OCl)2, lebih murah
sebagai sumber khiorin aktifdaripada Na Ocl2 Ca (OCl)2
merupakan produk yang lebih stabil daripada Na OCl dan dapat disimpan dalam
waktu yang lebih lama. Aktivitas Ca (OCl)2 biasanya tepat seperti
yang dinyatakan dalam label dari produk komersial (umumnya 70 % bahan aktif).
Aktivitas larutan Na OCl dapat
ditentukan dengan mengukur indeks refraktif pada refraktometer. Nilainya adalah
:
Y = 3000 X-4003
Y = Aktivitas Na OCl dalam gram per
liter
X = Indeks refraktif.
Dengan Na OCl, 0, 15 gram NaOH teknis (0,33 ml, 40 %
larutan) harus ditambahkan dalam tiap gram cyst untuk meningkatkan PH larutan
dekapsulasi sampai sekitar 10. Jika yang digunakan Ca(OCl)2 maka
0,67 gram Na2CO3 atau 0,4 gram CaO harus dibuat dengan
air laut 35 permil. Untuk Ca (OCl)2, yang digunakan adalah cairannya
saja, dengan cara mencampurkannya dengan air laut, volume telah ditentukan dan
diaerasi kuat selama sekitar 10 menit. Selanjutnya aerasi dimatikan dan
suspensi dibiarkan mengendap serta cairan yang mengandung larutan Ca (OCl)2,
dapat digunakan untuk dekapsulasi.
Setelah pemindahan cyst dalam larutan dekapsulasi, maka
harus dipertahankan dalam keadaan suspensi dengan aerasi secara kontinu. Dalam
beberapa menit mulai terjadi reaksi oksidasi eksotermik dan tumbuh busa.
Sejalan dengan larutnya khorion, terjadi perubahan warna cyst, yaitu dari
coklat tua ke abu-abu, kemudian oranye. Selama dekapsulasi, temperatur harus
diperiksa secara teratur dan es harus ditambahkan untuk mencegah peningkatan
temperatur di atas 40°C. Jika cyst dipertahankan dalam larutan dekapsulasi,
akan membunuh embrio. Oleh karena itu, cyst harus dipindahkan segera dari
larutan setelah proses selesai. Penyelesaian proses dapat dilakukan dengan
pengamatan secara periodik setelah adanya perubahan warna dari cyst yang
didekapsulasi.
3) Pencucian dan
Diaktivasi Residu Khiorin
Selama perlakuan, larutan
dekapsulasi bereaksi terhadap khorion cyst. Akibat reaksi tersebut, terbentuk
beberapa senyawa organokhiorin yang melekat pada cyst hasil dekapsulasi yang
dapat mengurangi kualitas dan kegunaan cyst yang didekapsulasi. Oleh karena
itu, setelah pencucian dapat ditambahkan 1 % Na2S203,
sebanyak 0,5 ml/gram cyst sehingga membentuk persenyawaan yang larut dengan
persenyawaan organokhlorin. Dengan demikian dapat menghilangkan sisa-sisa
larutan dekapsulasi pada cyst tersebut dapat digunakan secara langsung sebagai
makanan atau didehidrasi untuk penyimpanan.
6. Pemijahan
Pemijahan ikan black ghost dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu set pasang dan set
massal.
Pemijahan dengan cara set pasang
dilakukan di akuarium dengan ukuran 100 x 50 x 40 cm dapat diisi dengan 7 ekor
induk dengan perbandingan 3 ekor induk jantan 4 ekor induk betina
Pemijahan
dilakukan secara masal di dalam akuarium yang sekaligus sebagai tempat
pemeliharaan induk. Perbandingan induk betina dan jantan adalah 2 : 1. Pada
wadah pemijahan tersebut, ditempatkan baki plastik berukuran (
3pada bagian tengah baki ditutup dengan baki berlubang (20x15x10) cm untuk
melindungi telur dari pemangsaan induknya sendiri. Untuk akuarium ukuran (80 x
60 x 50 ) cm dapat dipelihara 10 ekor induk betina dan paling sedikit 5 ekor
jantan. Lingkungan tempat pemeliharaan dan pemijahan ikan Black ghost biasanya
dibuat relatif gelap, dan ikan ini memijah pada malam hari.
7. Penetasan Telur
Dalam waktu 3-4 hari telur black ghost akan menetas. namun,
hanya telur fertile ini saja yang akan menetas. telur yang fertile ditandai
dari warnanya yang kuning cerah dan diliputi lender. sementara telur steril
yang berwarna putih susu tidak akan menetas.
Selain merupakan telur steril, telur tidak mau menetas karena
ada dua kemungkinan berikut :
1) Kualitas telur jelek. faktor ini biasanya disebabkan oleh
pemberian pakan yang kurang bagus atau telur tersebut dihasilkan oleh induk
induk yang baru pertama kali bertelur.
2) Penggunaan
obat penetas (metil biru) yang berlebihan sehingga telur menjadi gosong. Telur
yang tidak menetas atau membusuk sebaiknya segera diangkat atau dibuang agar
tidak mengganggu kelangsungan hidup ikan yang baru menetas. telur yang membusuk
juga dapat menurunkan kualitas air untuk mengurangi persentase telur yang tidak
menetas maka dapat dilakukan pemberian umpan berupa jentik nyamuk pada induk
black ghost. Anak black ghost yang keluar dari telur mula-mula berwarna putih
atau seperti berlendir. dengan bertambahnya umur, anak black ghost berubah
warna dari putih menjadi hitam. perubahan warna ini juga diikuti dengan
menghilangnya lender dari tubuhnya. setelah berumur satu minggu, anak black
ghost yang masih berukuran kecil ini diberi pakan kutu air dan artemia.
8. Perawatan larva
Anak-anak black ghost yang lahir perlu mendapatkan perawatan
yang memadai agar cepat besar. bagi pembudidaya yang mengusahakan pembesaran
black ghost upaya perawatan yang sungguh-sungguh merupakan hal penting yang
harus dilakukan. beberapa bentuk perawatan yang diterapkan pada pembesaran
black ghost adalah persiapan akuarium, air, dan prlengkapannya; pemberian
pakan; pembersihan air dan akuarium; dan seleksi anakan.
Akuarium merupakan wadah pembesaran black ghost yang umum
digunakan oleh pembudidaya. Sebaga tempat pembesaran tidak ada aturan baku
ukuran akuarium yang digunakan. Namun, sebaiknya ukuran akuarium disesuaikan
dengan jumlah dan ukuran anak black ghost yang akan dibesarkan. Sebagai contoh
akuarium yang berukuran 100cm x 35cm x 50cm dapat diisi anak black ghost yang
baru menetas 3-4 hari sebanyak 200-250 ekor.
Selain ukuran akuarium, hal lain yang perlu diperhatikan
adalah kualitas air sebagai media pemeliharaan. Kualitas air untuk pembesaran
black ghost sama seperti air yang digunakan untuk pemijahan, yaitu dengan pH
6-7 dan 0dh 7.
Air yang digunakan untuk pembesaran black ghost sebaiknya
merupakan air bersih yang telah diendapkan selama 24 jam dan diberi aerator
(pada saat pengendapannya). Untuk mengetahui kesiapan air yang akan digunakan
untuk pembesaran black ghost maka dapat diuji dengan melihat reaksi ikan.
Caranya, masukkan 1-3 ekor black ghost ke dalam akuarium yang telah diisi air.
Apabial black ghost langsung bersembunyi berarti air tersebut telah dapat
digunakan. Namun, bila black ghost naik ke permukaan dan terlihat lemas berarti
air tersebut belum digunakan.
Untuk mengatasi air yang belum siap digunakan, ditambahkan
metil biru ke dalam air tersebut. Pemberian metil biru ini terutama dilakukan
pada air yang digunakan untuk pemeliharaan anak black ghost yang masih
berukuran kecil dan baru pindah tempat (baru dibeli). Tujuan pemberian metil
biru ini adalah agar anak black ghost tetap sehat karena metil biru mengandung
antibiotik. Selai tiu, dengan berubahnya warna air yang menjadi kebiruan karena
pemberian metil biru merupakan kondisi yang lebih disukai black ghost sehingga
ikan tidak akan stress ketika dipindahkan. Banyaknya metil biru yang diberikan sekitar
1%.
Selain dengan pemberian metil biru, untuk memudarkan warna
air yang bening dapat dilakukan dengan memasukkan daun bacang atau daun
ketapang kering. Fungsi lain dari pemberian daun-daun tersebut adalah sebagai
tempat persembunyian.
Perlengkapan
utama yang harus ada dalam dalam akuarium pembesaran black ghost adalah aerator
dan tempat persembunyian. aerator yang digunakan.
9. Panen dan Pasca
Panen
Usaha ternak black ghost ada dua macam, yaitu usaha
pemijahan dan usaha pembesaran. dalam usaha pamijahan, peternak hanya melakukan
pemijahan hingga telur menetas. anakan yang baru menetas dijual kepada peternak
yang mengusahakan pembesaran. Dalam usaha pembesaran anak black ghost yang baru
menetas hingga berukuran kira-kira 3 inci atau lebih tergantung pada
permintaan. umumnya, eksportir dan penjual ikan meminta black ghost yang
berukuran 2-3 inci.
Black
ghost yang di usahakan, baik pemijahan atau pembesaran masih melewati proses
panen dan pascapanen sebelumnya sampai
ke konsumen. untuk mengurangi tingkat kematian black ghost yang akan dijual
maka panen dan pascapanennya harus dilakukan secara benar dan hati-hati.
A. Panen dan Pascapanen Usaha Pemijahan
Waktu panen anak black ghost hasil pemijahan ditentukan oleh
permintaan. dari usaha pemijahan, anak black ghost yang berumur 3 hari sudah
dapat dijual. Pada umumnya, pembeli anak hasil pemijahan adalah peternak yang
akan mengusahakan pembesaran black ghost. oleh karenanya, Pembelian anak black
ghost ini biasanya dalam jumlah banyak, misalnya 500 ekor atau bahkan 2.000
ekor. Di akhir tahun 1999 harga jual anak black ghost yang berumur kira-kira 3
hari adalah Rp. 600,00/ekor.
Anak black ghost yang berumur 3 hari ukurannya masih sangat
kecil sehingga pengambilannya harus dilakukan dengan hati-hati. Anak black
ghost tersebut diambil dengan sendok besar, dihitung jumlahnya, dan ditempatkan
ke suatu wadah. Apabila jumlahnya belum sesuai permitaan, anak ikan diambil
lagi dengan cara yang sama. Setelah jumlahnya sesuai, anak black ghost berikut
airnya dimasukan kedalam kemasan plastic. Air yang diisikan cukup sekitar 1/3
dari volume plastik. Selanjutnya kedalam kemasan plastic tersebut dimasukan
Oksigen. Pengangkutan anak ikan dengan penambahan oksigen dapat bertahandalam
waktu 24 jam.
Kemasan
plastik yang berisi anak ikan tersebut siap diangkut dengan dimasukan ke dalam
kardus atau wadah pengangkutan ikan lain. Cara pengangkutan sederhana ini
dilakukan untuk jarak tempuh yang tidak terlalu jauh. Apabila jarak tempuhnya
terlalu jauh atau membutuhkan waktu lebih dari 24 jam sebaiknya dipilih anak
ikan yang berukuran 1-2 inci.
B. Panen dan Pasca Panen Usaha
Pendederan
Dari usaha pendederan, Black ghost biasanya dipanen saat
mencapai ukuran 1-3 inchi. Ukuran tersebut dapat dicapai dalam masa pemeliharaan
sekitar 3 bulan. Pada akhir tahun 1999, harga black ghost ukuran 2-3 inci
sekitar Rp. 6000,00. Namun, ada pula pembeli yang menginginkan anak black ghost
denga ukuran yang lebih besar tentunya harganya lebih mahal karena waktu
pemeliharaannya lebih lama.
Pengambilan anak black ghost yang berukuran 1-3 inci lebih
mudah dilakukan, yaitu dengan bantuan serok. Setelah dipilih dengan ukuran yang
sama, black ghost ditempatkan ke suatu wadah sebelum dimasukan kedalam kemasan.
Kemasan untuk mengangkut ikan umunnya digunakan plastic
polietilin (PE) yang dirangkap dan bagian bawahnya dengan karet agar tidak
terbentuk sudut untuk menghindari kebocoran. Selain dengan kantong plastic yang
harus diikat bawahnya, ada kantong plastic khusus untuk mengemas black ghost.
Bagian bawah kantong plastic tersebut berbentuk segi empat dan tidak membentuk
sudut sehingga langsung dapat digunakan.
Kantong plastik yang berisi air dan ikan tersebut nantinya
dikemas lagi dalam kardus. Sebelum kantong plastic dimasukan, kedalam kantong
plastic tersebut dimasukan Styrofoam yang berfungsi untuk menahan cuaca dari
luar sehingga kondisi didalamnya dapat dipertahankan. Dibagian luar kardus
perlu dituliskan nama dan alat importir serta eksportir dan spesifikasi ikan
yang diangkut.
Perjalanan
yang sangat jauh mempengaruhi kondisi ikan yang diangkut. tak jarang selama
perjalanan ikan mengalami stress dan kehilangan banyak energy sehingga menjadi
lemah dan akhirnya mati. Untuk menghindari hal itu maka perlu melakukan
pengamanan terhadap turunnya kualitas air dan menjaga ikan tidak stress.
Kualitas air yang perlu dijaga yaitu stabilitas suhu dan kebersihan air media.
1. Menjaga Stabilitas Suhu
Suhu Negara-negara tujuan ekspor cukup bervariasi. Ada
Negara tujuan yang suhunya lebih tinggi dibandingkan Indonesia dan ada pula
yang lebih rendah. Untuk itu, perlu dilakukan usaha untuk menstabilkan suhu
dalam kardus. Apabila negara tujuan ekspor sedang mengalami musim dingin,
penutup Styrofoam dapat diikatkan media penghangat (heat pack) yang terdiri
dari berbagai senyawa kimia yang dapat mengeluarka panas. Panas yang
dikeluarkan oleh media penghangat tersebut rata-rata 210 C dan
maksimum 430 C. Panas ini dapat bertahan selama 60 jam.
Apabila
Negara tujuan ekspor mempunyai suhu lebih panas dibandingkan Indonesia, maka
untuk menurunkan suhu diperlukan es batu. Dalam satu kemasan kardus dapat
diberi 3-4 bunkus es batu. Agar embun yang dihasilkan es batu tidak menetes,
kantong es dapat dibungkus dengan Koran.
2. Menjaga
Kebersihan Air Media
Air media pengangkut biasanya akan kotor karena adanya
sekresi ikan yang berupa lender dan kotoran. Sekresi ini perlu dikurangi karena
menimbulkan amoniak yang dapat mematikan apabila berbentuk nitrit (NO2).
Untuk mengurangi kotoran ikan yang keluar selama dalam pengangkutan maka
sebelum diangkut ikan dipuasakan dulu selama 2 hari. Sementara untuk
menetralisir amoniak yang dihasilkan dari sekresi ikan dapat dilakukan
pemberian antiamonia (ammonia chloramines chlorine) dalam air media
pengangkutan. Dosis yang digunakan adalah 5 ml/ 3,7 l air.
Untuk mencegah agar ikan
tidak stress dapat dilakukan dengan member obat antistress (protective
slime coating and electrolytes). Obat ini dapat menggantikan garam atau mineral
yang hilang dan mempertahankan kualitas air. Dosis yang digunakan adalah 5 ml/
3.7 l air.
DAFTAR PUSTAKA
Mudjiman, A., Udang Renik Air Asin
(Artemia salina). Jakarta: Penerbit Bhratara, 1989.
Mudjiman, A. 1985. Makanan Ikan.
Penebar Swadaya. Jakarta.
Yovita H.I dan Mahmud
Amin. (2001). Ikan Hias Air Tawar, Black Ghost. Penebar Swadaya Jakarta.