PENGENDALIAN HAMA DAN
PENYAKIT PADA IKAN SIDAT
Selama kegiatan budidaya ikan sidat
terdapat beberapa gangguan kesehatan pada ikan sidat antara lain hama dan
penyakit yang memerlukan pengendalian sebagai berikut.
1. Hama
1. Hama
Menurut Liviawaty dan Afrianto (1998),
hama ikan sidat yaitu organisme yang berukuran besar yang mampu menimbulkan
gangguan atau memakan ikan sidat. Hama dapat berperan sebagai predator yang
bersifat memangsa terutama pada stadia glass eel. Ada juga yang sifatnya sebagai
kompetitor yang bisa menimbulkan persaingan dalam mendapatkan oksigen, pakan
dan ruang gerak.
2. Penyakit.
2.1. Penyakit Parasitik
Penyakit parasitik adalah penyakit yang
disebabkan oleh organisme parasit yang dapat menimbulkan penyakit seperti virus,
bakteri, jamur, protozoa, golongan cacing dan udang renik. Jenis penyakit
parasitik yang menyerang ikan sidat berdasarkan jenis parasit yang menyerangnya
antara lain :
Penyakit yang Disebabkan oleh Bakteri
Bakteri adalah organisme satu sel yang
mempunyai daerah penyebaran yang relatif luas sehingga hampir dapat dijumpai
dimana saja. Bakteri mempunyai ukuran relatif besar daripada virus, yaitu 0.3
mikron – 0.5 mikron. Jenis penyakit pada ikan sidat yang disebabkan oleh
bakteri diantaranya :
Aeromonas Disease
Penyebabnya adalah bakteri yang
tergolong kedalam genus Aeromonas dan Paracolotrum. Menyerang bagian sirip
sehingga sirip yang terkena penyakit ini akan mengembang. Penanganan ikan sidat
yang terserang bakteri ini dapat dilakukan dengan senyawa sulfat, antibiotik
atau senyawa furane yang dicampurkan terlebih dahulu ke dalam pakan.
Gill Disease
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri
yang menyerang insang. Penyakit ini dapat menimbulkan kematian karena merusak
bagian insang, sehingga mengganggu sistem pernapasan. Penyakit ini dapat
disembuhkan dengan melakukan perendaman kedalam methylene blue dan penambahan
senyawa sulfa, furane atau senyawa kimia anti bakteri.
Red Disease
Red Disease
Penyebab penyakit ini adalah bakteri,
yang menyerang pada ikan sidat dewasa.meyerang organ luar dan dalam seperti
usus, hati dan ginjal. Bagian tubuh ikan sidat yang terkena penyakit ini
menjadi kasar dan terlihat merah. Pengobatan ikan sidat yang terkena penyakit
ini dapat diobati dengan melakukan kedalam malachit green atau methylene blue
dan penambahan senyawa sulfa, furane atau senyawa kimia anti bakteri.
Penyakit yang Disebabkan oleh Virus
Penyakit yang Disebabkan oleh Virus
Virus adalah organisme penyebab
penyakit yang sangat kecil karena memiliki ukuran tubuh antara 25 – 300
nanometer sehingga hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.
Aktivitas serangan virus yang bersifat akut menyebabkan kerusakan jaringan yang
cukup luas dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang singkat. Penyakit
ini menyerang pada insang dan ginjal ikan sidat. Tubuh ikan sidat yang
terserang penyakit ini akan memendek (dehidrasi), densitas jarang meningkat dan
jumlah garam tubuh menurun. Cara untuk mengobati penyakit ini dapat dilakukan
dengan menambahkan garam ke dalam pakan.
Penyakit yang Disebabkan Oleh Jamur
Jamur adalah mikroorganisme yang sering
terlihat seperti benang yang tumbuh menyebar di bagian dalam atau luar tubuh
ikan sidat. Jamur mempunyai ukuran lebih besar daripada bakteri sehingga lebih
mudah dideteksi. Jenis penyakit yang disebabkan oleh jamur yang menyerang ikan
sidat adalah cotton cap atau water muould. Penyebab dari penyakit ini adalah
jamur Saprolegnia parsitica, yang biasanya banyak menyerang ikan sidat yang
berukuran fingerling dan dewasa. Pengobatan ikan sidat yang sudah terserang
penyakit ini dilakukan dengan cara perendaman kedalam larutan methylene blue 2
ppm selama 4 hari dengan masa istirahat 10 hari.
Penyakit yang Disebabkan oleh Protozoa
Beberapa jenis penyakit pada ikan sidat yang disebabkan oleh protozoa adalah sebagai berikut :
White Spot Disease
Penyakit ini disebabkan oleh
Ichthyophthrius multilifis yaitu jenis protozoa yang sering menyerang pada
ikan, baik ikan hias ataupun ikan konsumsi. Sidat yang terserang protozoa ini
akan terlihat bintik-bintik putih yang berdiameter 0.5 – 1 mm. Bagian tubuh
ikan sidat yang terserang penyakit ini adalah pada bagian sirip, tutup insang
dan ekor. Pengobatan yang paling efektif untuk memberantas patogen ini adalah
pada fase kista atau post kista. Jenis obat yang dapat digunakan untuk memberantas
jenis protozoa ini antara lain garam dapur (NaCl), methylene blue, formalin dan
larutan kina.
Myxidium Disease
Myxidium Disease
Penyebaran penyakit ini adalah dengan
spora. Spora protozoa ini akan menimbulkan bulatan putih pada permukaan kulit
ikan sidat yang terserang. Sejauh ini belum ditemukan cara untuk mengobati
penyakit ini, apabila dalam kolam terdapat sidat yang telah terserang penyakit
ini sebaiknya langsung dibuang.
Cripple Body Disease
Penyakit ini disebabkan oleh patogen
Plisthopora yang termasuk protozoa. Jenis protozoa ini menyerang sistem
jaringan sehingga menyebabkan tubuh ikan sidat yang terserang menjadi mengerut.
Ikan sidat muda yang warna kulit tubuhnya putih susu dapat diindikasikan bahwa
sidat tersebut telah terserang oleh protozoa jenis ini. Cara mengobati penyakit
yang disebabkan protozoa ini belum ada, apabila pada kolam pemeliharaan
ditemukan ikan sidat yang terserang sebaiknya langsung dibuang.
Penyakit yang disebabkan oleh Nematoda
Penyakit yang disebabkan oleh Nematoda
Salah satu nematoda yang menyerang ikan
sidat adalah Anguillicola grobiceps. Nematoda ini menyerang gelembung renang
ikan sidat. Ikan sidat yang terinfeksi akan mengalami luka-luka dan borok.
Perlakuan yang efektif untuk memberantas patogen ini masih belum ada, kecuali
jika nematoda muda keluar dari gelembung renang menuju kolam, mereka tidak
tahan terhadap formalin.
Penyakit yang disebabkan oleh Copepoda
Copepoda adalah jenis parasit yang
biasa menyerang ikan sidat pada bagian luar Anchor Worm Disease. Copepoda yang
menyebabkan penyakit ini adalah Lernea cyprinaceae. Menyerang bagian hidung dan
mulut ikan sidat. Patogen ini dapat menyebabkan luka dan borok sehingga akan
mengurangi kemampuan ikan sidat untuk makan. Pengobatan ikan sidat yang
terserang cacing jangkar ini dapat dilakukan dengan merendamnya dalam larutan
bromex 0.12 – 0.15 ppm atau larutan dipterex 0.25 ppm selama 4 – 6 jam.
Perendaman dapat dilakukan dalam larutan Kliuj Permanganat (PK) tapi dosis
penggunaan PK ini sedikit lebih rendah dari konsentrasi lethal bagi sidat,
sehingga penggunaan PK jarang dilakukan.
Plistophora
Plistophora anguilarum merupakan parasit mikrosporidium yang menyerang otot ikan sidat. Patogen ini masuk melalui kulit dan masuk ke bagian otot kemudian membuat kista. Penyakit ini akan menyebabkan pertumbuhan terhenti dan permukaan tubuhnya tidak rata. Sampai dengan saat ini, belum ada perlakuan yang efektif untuk mengobati ikan sidat yang terserang penyakit ini, karena spora parasit ini memiliki dinding yang tebal sehingga bahan kimia tidak mampu menembusnya.
Cauliflower Disease
Penyakit ini akan membentuk tumor
terutama pada bagian hidung dan mulut, sehingga mengganggu aktivitas ikan sidat
terutama pada saat mencari makan. Belum ada cara pengobatan untuk jenis
penyakit ini karena patogen penyebabnya pun sampai saat ini belum diketahui.
2.2. Penyakit Non Parasitik
Penyakit non parasitik adalah penyakit
yang bukan disebabkna oleh hama ataupun organisme parasit. Penyakit non
parasitik yang menimpa ikan sidat diantaranya disebabkan oleh :
Faktor Lingkungan yang Kurang Menunjang Bagi Kehidupan Ikan Sidat.
Faktor lingkungan tersebut antara lain
: pH air yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, kandungan oksigen yang
terlalu tinggi atau terlalu rendah, fluktuasi suhu yang terlalu tinggi dan
perubahan mendadak serta adanya polutan.
Kualitas Pakan
Pakan yang diberikan kurang baik
(malnutrisi) anatara lain: kekurangan vitamin, gizinya terlalu rendah, kualitas
bahan baku pakan yang jelek.
Turunan, antara lain Kelainan Fisik yang Sudah Ada Sejak Lahir.
Salah satu penyakit non parasitik yang
sering dialami pada pemeliharaan ikan sidat adalah deplesi oksigen. Pengaruh
dari deplesi oksigen terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Konsentrasi
oksigen terlarut pada kolam rendah, ikan sidat akan mengalami stress sehingga
mudah diserang oleh patogen lain. Kejadian ini biasanya terjadi pada saat malam
hari karena konsentrasi oksigen terlarut dalam air dipengaruhi oleh
fotosintesis, respirasi dan proses difusi. Kegiatan fotosintesis terjadi pada
siang hari dan proses respirasi akan menghasilkan karbondioksida sehingga pada
malam hari konsentrasi oksigen terlarutnya rendah. Cara untuk memecahkan
masalah kekurangan oksigen ini adalah membantu menambahkan adanya proses difusi
yang dapat dilakukan dengan pemasangan kincir.
0 komentar:
Posting Komentar