Masalah yang Dihadapi Menuju Swasembada Garam
Garam merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Secara
luas, garam dibutuhkan oleh manusia untuk konsumsi, pengasinan,
pengawetan dan bahan baku industri. Garam konsumsi lazimnya diolah
menjadi garam meja dan garam diet. Ketergantungan impor terparah dialami garam
industri karena spesifikasi yang dibutuhkan belum bisa dipenuhi sentra-sentra
produksi di dalam negeri. Garam industri merupakan garam yang digunakan sebagai
bahan baku dalam proses produksi di sejumlah sektor bisnis. Industri yang
dimaksud a.l. industri kimia, aneka pangan, farmasi, perminyakan, penyamakan
kulit, dan pemeliharaan air. Kebutuhan garam nasional mengalami peningkatan
setiap tahunnya. Di Indonesia pembuatan garam terkonsentrasi di beberapa daerah
saja diantaranya di Pulau Jawa dan Madura.
Kabupaten Pati merupakan salah satu sentra produsen garam di
Jawa Tengah dengan luas 1.939 Ha dan rata-rata produksi yang masih sangat
rendah antara 80 – 100 ton/Ha. Mengusahakan garam dilakukan masyarakat terutama
di waktu musim kemarau (antara bulan Mei – Oktober). Pembuatan garam di tambak
merupakan salah satu alternatif usaha yang mempunyai nilai ekonomis yang lebih
tinggi disbanding budidaya bandeng dan udang. Karena pada saat sekarang selisih
keuntungan budidaya bandeng makin sedikit disebabkan ongkos produksi
budidaya ikan bandeng yang makin tinggi, terutama karena tingginya harga
pakan ikan, sedang harga jual ikan bandeng yang cenderung tetap.
Sedangkan untuk budidaya udang windu maupun vanamei banyak yang mengalami
kerugian karena matinya udang sehingga menyebabkan gagal panen.
Kapasitas produksi tambak garam di Pati sangat potensial
untuk bisa ditingkatkan. Tetapi dalam pelaksanaannya banyak kendala yang
dihadapi di lapangan. Diantara berbagai kendala tersebut, yang paling
utama dirasakan di Kabupaten Pati adalah kurang berfungsinya prasarana
infrastruktur untuk produksi garam dan lemahnya posisi tawar petambak garam.
Infrastruktur jaringan irigasi tambak yang ada di
sentra-sentra produksi garam keadaannya sekarang sangat memprihatinkan.
Pendangkalan yang terjadi pada jaringan irigasi sungai saat ini sangat parah,
yang menyebabkan tidak lancarnya aliran air dari laut menuju ke tambak – tambak
garam. Sehingga menyebabkan produksi garam menjadi tidak optimal. Seringkali
masalah air sungai ini juga menimbulkan konflik antar petambak garam, walaupun
sudah ada gerakan gotong royong untuk melakukan pendalaman air sungai. Tetapi
hal ini kurang berhasil karena pengerukannya yang dilakukan secara manual
dengan tenaga manusia tidak terlalu dalam, sedangkan kecepatan
pendangkalannya berlangsung sedemikian cepatnya.
Mengatasi masalah diatas, pembenahan jaringan irigasi tambak
secara sistematis sangat diperlukan. Pembenahan secara sistematis ini meliputi
pengerukan aliran sungai dengan menggunakan alat-alat berat serta
pemeliharaannya dengan menggunakan perahu pengaduk Lumpur. Hal ini
dilakukan supaya setelah dilakukan pengerukan, saluran sungai tidak cepat
mengalami pendangkalan karena lumpur akan diaduk dengan menggunakan
perahu ini. Sehingga sewaktu terjadi air pasang, lumpur akan terbawa kembali ke
laut. Perlu juga diperhatikan dalam perencanaan pelaksanaan pengerukan haruslah
juga dirancang dengan cermat. Karena kadangkala jadwal waktu proses lelang
dalam menentukan pemborong yang melakukan pekerjaan pengerukan tidak tepat dan
berlarut – larut. Menyebabkan pelaksanaan pengerukan dilakukan setelah musim
kemarau selesai, yang tentu saja hal ini tidak memberi manfaat bagi petambak
garam.
Masalah rendahnya posisi tawar petambak garam dihadapan
pedagang pengepul terutama saat panen raya juga perlu mendapat perhatian yang
serius. Harga garam ditentukan secara sepihak oleh pedagang pengepul. Hal ini
sangat tidak menguntungkan bagi petambak garam. Biasanya petambak garam karena
terdesak oleh kebutuhan atau karena tidak mempunyai gudang penyimpanan
garam, akhirnya mau tidak mau harus menjual garamnya walaupun dengan
harga yang sangat tidak menguntungkan. Hal ini sudah menjadi semacam kebiasaan yang
terjadi di tingkat lapangan. Sehingga margin keuntungan petambak garam menjadi
beerkurang yang nantinya juga akan berdampak kepada buruh yang mengerjakan
pembuatan garam.
Mengatasi hal ini, adanya jaminan standar harga dari
pemerintah melalui suatu lembaga yang dibentuk pemerintah (seperti BULOG)
sangat diimpikan oleh petambak garam. Dengan adanya jaminan harga seperti
tersebut akan memberikan kepastian harga. Tetapi hal ini kiranya mungkin
pelaksanaannya sulit diterapkan dilapangan karena terkendala dengan berbagai
masalah. Pembuatan gudang penyimpanan garam merupakan salah satu alternatif
dalam mengatasi masalah harga. Perlu dipikirkan oleh pembuat kebijakan untuk
membuat suatu gudang penyimpanan yang bisa difungsikan untuk menyimpan garam
petambak sewaktu panen raya. Gudang ini penggunaannya nantinya bisa menggunakan
suatu sistem yang diatur sedemikian rupa sehingga nantinya akan memberi manfaat
bagi petambak garam. serta pihak pemerintah selaku pemilik gudang. Alternatif
lain untuk menjaga nilai jual harga garam dari petambak, dengan cara adanya
kontrak penjualan garam dalam jangka tertentu ke perusahaan yang membutuhkan
garam. Dalam hal ini pemerintah memberi bimbingan kepada petambak garam untuk
menjalin kerjasama dengan perusahaan tersebut. Adanya kerjasama ini tentunya
akan memacu petambka garam untuk membuat garam yang berkualitas sesuai dengan
permintaan dari pihak perusahaan. Sehingga petambak garam yang selama ini hanya
membuat garam dengan kualitas yang rendah (KP 3/ non KP) akan berpacu membuat
garam yang berkualitas baik sesuai yang diinginkan perusahaan (minimal KP2).
Selain hal diatas perlu dibentuk adanya kelembagaan kelompok ditingkat
petambak garam. Kelembagaan kelompok petambak garam akan bisa dijadikan sebagai
suatu wadah kerjasama, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan serta dapat
merubah sikap petambak garam untuk berkembang menjadi mandiri. Pengikutsertaan
penyuluh di lapangan sangatlah diperlukan untuk mewujudkan hal tersebut.
Pendampingan kelompok petambak garam yang secara berkelanjutan dengan dibimbing
dan didampingi oleh penyuluh akan membuat perkembangan kelompok akan
betul-betul terarah dan bermanfaat bagi para anggotanya. Kelompok petambak
garam dapat dimotivasi dan digerakkan oleh penyuluh untuk melakukan pemeliharaan
saluran irigasi tambak secara gotong royong dan swadaya. Bila keadaan air laut
di saluran sungai terbatas, bisa dilakukan sistem pembagian air laut dari
sungai ke tambak secara bergiliran. Dengan suatu keputusan yang
sebelumnya dimusyawarahkan terlebih dahulu di dalam kelompok. Penguatan
kelebagaan juga ditingkatkan dengan pembuatan anggaran dasar/anggaran rumah
tangga kelompok maupun suatu sistem pembuatan administrasi (umum maupun
keuangan) kelompok yang baik dan teratur. Sehingga akhirnya kelompok petambak
garam menjadi kelompok yang mandiri, mempunyai posisi yang kuat serta dapat
mensejahterakan anggotanya.
Semoga dalam pelaksanaan program-program dari Kementerian Kelautan dan
Perikanan serta Pemerintah daerah, nantinya betul betul mampu mengatasi
berbagai persoalan yang menimpa petambak garam sehingga bermanfaat bagi
peningkatan produksi dan peningkatan kesejahteraan petambak garam. Diharapkan
nantinya akan dapat mengurangi angka kemiskinan di wilayah penghasil garam dan
wilayah sekitar penghasil garam. Karena selama ini pekerja garam di Kabupaten
Pati terutama di Kec. Batangan kebanyakan bukan dari desa penghasil garam tapi
dari orang desa luar. Dimana mereka sebetulnya merupakan petani sawah, tapi
karena pada musim kemarau tidak bisa mengerjakan sawah akhirnya menjadi buruh
pembuat garam. Jangan sampai program-program ini cuma menjadi slogan diatas
sedangkan perwujudan di tingkat pelaku usaha kurang tersentuh. Karena itu
diharapkan dalam pelaksanaan program betul-betul mengikut sertakan semua
pihak yang berkepentingan dalam usaha garam ini sehingga akan dapat
dikenali akar permasalahan yang sebenarnya serta pemecahan masalahnya.
Numpang promo ya Admin^^
BalasHapusajoqq^^com
mau dapat penghasil4n dengan cara lebih mudah....
mari segera bergabung dengan kami.....
di ajopk.club....^_~
segera di add Whatshapp : +855969190856