MENGENAL AZOLLA
Azolla sp.
adalah jenis tumbuhan paku air yang mengapung banyak terdapat di perairan yang
tergenang terutama di sawah-sawah dan di kolam, mempunyai permukaan daun yang
lunak, mudah berkembang dengan cepat dan hidup bersimbosis dengan Anabaena
azollae yang dapat memfiksasi Nitrogen (N2) dari udara.
Pada kondisi optimal azolla akan tumbuh baik dengan laju
pertumbuhan 35% tiap hari Nilai nutrisi azolla mengandung kadar protein tinggi
antara 24-30%. Kandungan asam amino essensialnya, terutama lisin 0,42% lebih
tinggi dibandingkan dengan konsentrat jagung, dedak, dan beras pecah (Arifin,
1996).
Seiring dengan perkembangan pupuk hijau, penggunaan azolla ini
kini lebih banyak dimanfaatkan untuk budidaya perikanan. Dengan adanya kegiatan
budidaya ikan mina padi dengan azolla, selain menjadikannya sebagai pakan
perikanan juga konstribusi dapat digunakan untuk peningkatan produksi padi.
Sebagai pakan,
azolla sebaiknya diberikan kering terutama untuk ikan omnivora, tetapi pada
contoh kasus yang lain, ikan herbivora (Gurame, Tawes, dll), ikan lebih
menyukai bila azolla diberikan dalam kondisi segar, sebenarnya boleh saja tapi
jangan terlalu sering memberikan yang basah.
Cara pengeringan
Azolla cukup dalam ruangan sedikit terbuka, usahakan jangan dijemur karena bisa
merusak nutrisinya, sejauh ini pemakaian azolla kering sudah terpakai sebagai
campuran pellet dan pakan ternak(terbukti), namun praktik yang benar-benar teruji
pemberian pada ikan lele.
Azolla juga mampu membuat air kolam menjadi berkualitas,
kemampuannya menyerap kandungan berbahaya dalam kolam menjadi nilai lebih bagi
azolla.
KEMAMPUAN AZOLLA SEBAGAI SUMBER PENYUMBANG NITROGEN
Suatu penelitian internasional di mana Indonesia (Batan) ikut
terlibat yang disponsori oleh Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA-Wina)
menggunakan 15N menunjukkan bahwa azolla yang bersimbiosis dengan Anabaena
azollae dapat memfiksasi N2-udara dari 70% – 90%. N2-fiksasi
yang terakumulasi ini yang dapat digunakan sebagai sumber N bagi padi sawah.
Dari beberapa penelitian diperoleh bahwa laju pertumbuhan
azolla adalah 0,355 – 0,390 gram per hari (di laboratorium) dan 0,144 – 0,860
gram per hari (di lapang). Pada umumnya biomassa azolla maksimum tercapai
setelah 14 – 28 hari setelah inokulasi. Dari hasil penelitian Batan diketahui
bahwa dengan menginokulasikan 200 g azolla segar per m2 maka setelah
3 minggu, Azolla tersebut akan menutupi seluruh permukaan lahan tempat azolla
tersebut ditumbuhkan.
Dalam keadaan ini dapat dihasilkan 30 – 45 kg N/ha berarti
sama dengan 100 kg urea. Ditemukan juga bahwa azolla tumbuh kembang lebih baik
pada musim penghujan daripada musim kemarau.
BUDIDAYA AZOLLA
Budidaya azolla dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu
menumbuhkan azolla dari bibit muda dan dari spora.
1. Dengan Bibit Tanaman Muda
– Carilah
azolla yang tumbuh di sawah dan perairan lainnya.
– Siapkan
kolam, petakan sawah atau bak plastik, kemudian genangi air setinggi 5 – 7 cm.
– Tambahkan
pestisida Corbufuran misalnya furadan dengan takaran 0,2 – 0,3gr/m2
dan pupuk SP 36 dengan takaran 6,5 gr/m2.
– Taburkan
bibit azolla dengan takaran 50 – 70 gr/m2.
– Biarkan
selama 2 minggu atau lebih dengan menjaga ketinggian air. Azolla akan tumbuh
menutupi permukaan air, selanjutnya siap dipanen.
2. Dengan Spora
– Siapkan
bak plastik yang diisi tanah dengan ketinggian + 2 cm.
– Genangi
air hingga ketinggian 2 – 3 cm.
– Taburkan
spora azolla pada permukaan air dengan takaran 10 gr/m2.
– Biarkan
wadah agar terkena cahaya.
– Spora
selanjutnya akan berkecambah pada hari ke-10, dan setelah 1 bulan akan menutup
permukaan area. Pada saat tersebut azolla masih kecil.
– Pindahkan azolla pada bak yang lebih luas.
Biarkan selama 2 minggu, maka akan diperoleh bibit azolla muda.
– Selanjutnya
dapat diperbanyak seperti halnya memperbanyak dengan menggunakan bibit tanaman
muda.
FERMENTASI AZOLLA DENGAN DEDAK UNTUK PAKAN IKAN
Azolla sebagai sumber protein dapat digunakan sebagai sumber
pakan alternatif untuk ikan. Sebelum azolla digunakan sebagai sumber pakan,
sebaiknya terlebih dahulu dilakukan fermentasi dengan campuran bahan pakan yang
lain misalnya dedak. Fermentasi dilakukan untuk mempermudah ikan dalam mencerna
protein yang terdapat dalam azolla dan dedak karena ikan tergolong ke dalam
hewan usus pendek.
Adapun langkah-langkah dalam fermentasi azolla adalah:
– Timbanglah
azolla segar dan dedak dengan perbandingan 70%:30%.
– Campur
dan aduk kedua bahan hingga homogen.
– Masukan
campuran ke dalam plastik atau karung yang kedap air, kemudian diikat rapat.
– Kantong
selanjutnya dipendam dalam tanah dan ditutup rapat (anaerob). Biarkan masa
fermentasi selama 3 – 4 hari.
– Bongkar
pendaman campuran azolla dan dedak hasil fermentasi. Hasil fermentasi dapat
langsung diberikan pada ikan sebagai sumber pakan.
MANFAAT TANAMAN AZOLLA
Meski sudah diperkenalkan dan dipopulerkan sejak awal tahun
1990-an, ternyata belum banyak petani yang memanfaatkan tanaman azolla (Azolla
pinnata) untuk usaha taninya. Padahal manfaat tanaman air yang satu cukup
banyak. Selain bisa untuk pupuk dan media tanaman hias, azolla juga bisa dimanfaatkan
untuk pakan ternak dan ikan.
Pengganti Urea
Pemanfaatan azolla sangat memungkinkan untuk dijadikan pupuk.
Hal itu dikarenakan jika dihitung dari berat keringnya dalam bentuk
kompos (azolla kering) mengandung unsur Nitrogen (N) 3 – 5 persen,
Phosphor (P) 0,5% – 0,9% dan Kalium (K) 2% – 4,5%. Sedangkan
hara mikronya berupa Calsium (Ca) 0,4% – 1%, Magnesium (Mg) 0,5% –
0,6%, Ferum (Fe) 0,06% – 0,26% dan Mangan (Mn) 0,11% – 0,16%.
Berdasarkan komposisi kimia tersebut, bila digunakan
untuk pupuk mempertahankan kesuburan tanah, setiap hektar areal
memerlukan azolla sejumlah 20 ton dalam bentuk segar, atau 6-7 ton berupa
kompos (kadar air 15 persen) atau sekitar 1 ton dalam keadaan
kering. Bila azolla diberikan secara rutin setiap musim tanam, maka
suatu saat tanah itu tidak memerlukan pupuk buatan lagi.
Hal itu dimungkinkan, karena pada penebaran pertama 1/4
bagian unsur yang dikandung azolla langsung dimanfaatkan oleh
tanah. Seperempat bagian ini, setara dengan 65 Kg pupuk Urea. Pada musim tanam
ke-2 dan ke-3, azolla mensubstitusikan 1/4 – 1/3 dosis
pemupukan.
Untuk Media Tanam
Penggunaan sebagai pupuk, selain dalam bentuk segar,
bisa juga dalam bentuk kering dan kompos. Dalam bentuk kompos ini,
azolla juga baik untuk media tanam aneka jenis tanaman hias mulai dari bonsai,
suplir, kaktus sampai mawar. Untuk media tanaman hias, selain digunakan secara
langsung, kompos azdolla ini juga bisa dengan pasir dan tanah kebun dengan
perbandingan 3 : 1 : 1.
Pakan Ternak
Selain untuk pupuk dan media tanam, azolla juga bisa dimanfaatkan
untuk pakan ternak, khususnya itik. Sebagai pakan ternak, kandungan gizi azolla
cukup menjanjikan. Kandungan protein misalnya, mencapai 31,25%, lemak 7,5%,
karbohidrat 6,5%, gula terlarut 3,5% dan serat kasar 13%.
Sumber: Karya Ilmiah Praktek Akhir “Pembinaan Kelompok Melalui
Penyuluhan Partisipatif Pada Usaha Pembenihan Ikan Nila Merah di Kecamatan
Ngemplak Kabupaten Sleman Provinsi DI Yogyakarta 2010″
Sangat bermanfaat, coba nih baca juga Kiat Investasi Reksa Dana
BalasHapus