Selasa, 05 Mei 2015

AZOLLA “SUMBER PAKAN ALTERNATIF KAYA PROTEIN”



MENGENAL AZOLLA
Azolla sp. adalah jenis tumbuhan paku air yang mengapung banyak terdapat di perairan yang tergenang terutama di sawah-sawah dan di kolam, mempunyai permukaan daun yang lunak, mudah berkembang dengan cepat dan hidup bersimbosis dengan Anabaena azollae yang dapat memfiksasi Nitrogen (N­­2) dari udara.

Pada kondisi optimal azolla akan tumbuh baik dengan laju pertumbuhan 35% tiap hari Nilai nutrisi azolla mengandung kadar protein tinggi antara 24-30%. Kandungan asam amino essensialnya, terutama lisin 0,42% lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrat jagung, dedak, dan beras pecah (Arifin, 1996).

Seiring dengan perkembangan pupuk hijau, penggunaan azolla ini kini lebih banyak dimanfaatkan untuk budidaya perikanan. Dengan adanya kegiatan budidaya ikan mina padi dengan azolla, selain menjadikannya sebagai pakan perikanan juga konstribusi dapat digunakan untuk peningkatan produksi padi.
Sebagai pakan, azolla sebaiknya diberikan kering terutama untuk ikan omnivora, tetapi pada contoh kasus yang lain, ikan herbivora (Gurame, Tawes, dll), ikan lebih menyukai bila azolla diberikan dalam kondisi segar, sebenarnya boleh saja tapi jangan terlalu sering memberikan yang basah.
Cara pengeringan Azolla cukup dalam ruangan sedikit terbuka, usahakan jangan dijemur karena bisa merusak nutrisinya, sejauh ini pemakaian azolla kering sudah terpakai sebagai campuran pellet dan pakan ternak(terbukti), namun praktik yang benar-benar teruji pemberian pada ikan lele.
Azolla juga mampu membuat air kolam menjadi berkualitas, kemampuannya menyerap kandungan berbahaya dalam kolam menjadi nilai lebih bagi azolla.


KEMAMPUAN AZOLLA SEBAGAI SUMBER PENYUMBANG NITROGEN

Suatu penelitian internasional di mana Indonesia (Batan) ikut terlibat yang disponsori oleh Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA-Wina) menggunakan 15N menunjukkan bahwa azolla yang bersimbiosis dengan Anabaena azollae dapat memfiksasi N2-udara dari 70% – 90%. N2-fiksasi yang terakumulasi ini yang dapat digunakan sebagai sumber N bagi padi sawah.

Dari beberapa penelitian diperoleh bahwa laju pertumbuhan azolla adalah 0,355 – 0,390 gram per hari (di laboratorium) dan 0,144 – 0,860 gram per hari (di lapang). Pada umumnya biomassa azolla maksimum tercapai setelah 14 – 28 hari setelah inokulasi. Dari hasil penelitian Batan diketahui bahwa dengan menginokulasikan 200 g azolla segar per m2 maka setelah 3 minggu, Azolla tersebut akan menutupi seluruh permukaan lahan tempat azolla tersebut ditumbuhkan.
Dalam keadaan ini dapat dihasilkan 30 – 45 kg N/ha berarti sama dengan 100 kg urea. Ditemukan juga bahwa azolla tumbuh kembang lebih baik pada musim penghujan daripada musim kemarau.

BUDIDAYA AZOLLA

Budidaya azolla dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu menumbuhkan azolla dari bibit muda dan dari spora.

1. Dengan Bibit Tanaman Muda
–   Carilah azolla yang tumbuh di sawah dan perairan lainnya.
–   Siapkan kolam, petakan sawah atau bak plastik, kemudian genangi air setinggi 5 – 7 cm.
–   Tambahkan pestisida Corbufuran misalnya furadan dengan takaran 0,2 – 0,3gr/m2 dan pupuk SP 36 dengan takaran 6,5 gr/m2.
–   Taburkan bibit azolla dengan takaran 50 – 70 gr/m2.
–   Biarkan selama 2 minggu atau lebih dengan menjaga ketinggian air. Azolla akan tumbuh menutupi permukaan air, selanjutnya siap dipanen.

2. Dengan Spora
–   Siapkan bak plastik yang diisi tanah dengan ketinggian + 2 cm.
–   Genangi air hingga ketinggian 2 – 3 cm.
–   Taburkan spora azolla pada permukaan air dengan takaran 10 gr/m2.
–   Biarkan wadah agar terkena cahaya.
–   Spora selanjutnya akan berkecambah pada hari ke-10, dan setelah 1 bulan akan menutup permukaan area. Pada saat tersebut azolla masih kecil.
–  Pindahkan azolla pada bak yang lebih luas. Biarkan selama 2 minggu, maka akan diperoleh bibit azolla muda.
–   Selanjutnya dapat diperbanyak seperti halnya memperbanyak dengan menggunakan bibit tanaman muda.


FERMENTASI AZOLLA DENGAN DEDAK UNTUK PAKAN IKAN

Azolla sebagai sumber protein dapat digunakan sebagai sumber pakan alternatif untuk ikan. Sebelum azolla digunakan sebagai sumber pakan, sebaiknya terlebih dahulu dilakukan fermentasi dengan campuran bahan pakan yang lain misalnya dedak. Fermentasi dilakukan untuk mempermudah ikan dalam mencerna protein yang terdapat dalam azolla dan dedak karena ikan tergolong ke dalam hewan usus pendek.

Adapun langkah-langkah dalam fermentasi azolla adalah:
–   Timbanglah azolla segar dan dedak dengan perbandingan 70%:30%.
–   Campur dan aduk kedua bahan hingga homogen.
–   Masukan campuran ke dalam plastik atau karung yang kedap air, kemudian diikat rapat.
–   Kantong selanjutnya dipendam dalam tanah dan ditutup rapat (anaerob). Biarkan masa fermentasi selama 3 – 4 hari.
–   Bongkar pendaman campuran azolla dan dedak hasil fermentasi. Hasil fermentasi dapat langsung diberikan pada ikan sebagai sumber pakan.



MANFAAT TANAMAN AZOLLA
Meski sudah diperkenalkan dan dipopulerkan sejak awal tahun 1990-an, ternyata belum banyak petani yang memanfaatkan tanaman azolla (Azolla pinnata) untuk usaha taninya.  Padahal manfaat tanaman air yang satu cukup banyak. Selain bisa untuk pupuk dan media tanaman hias, azolla juga  bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak dan ikan.

Pengganti Urea
Pemanfaatan azolla sangat memungkinkan untuk dijadikan pupuk. Hal itu dikarenakan jika dihitung dari berat keringnya dalam bentuk kompos  (azolla kering) mengandung unsur Nitrogen (N) 3 – 5 persen, Phosphor  (P) 0,5% –  0,9% dan Kalium (K)  2% – 4,5%. Sedangkan hara mikronya berupa Calsium (Ca)  0,4% – 1%, Magnesium (Mg) 0,5%  – 0,6%, Ferum (Fe) 0,06%  – 0,26%  dan Mangan (Mn) 0,11% – 0,16%.

Berdasarkan komposisi kimia tersebut, bila digunakan untuk  pupuk mempertahankan kesuburan tanah, setiap hektar areal memerlukan azolla  sejumlah 20 ton dalam bentuk segar, atau 6-7 ton berupa kompos (kadar air 15  persen) atau sekitar 1  ton dalam keadaan kering. Bila azolla diberikan secara rutin setiap musim tanam,  maka  suatu saat tanah itu tidak memerlukan pupuk buatan lagi.

Hal itu dimungkinkan, karena  pada penebaran pertama 1/4 bagian  unsur yang dikandung  azolla langsung dimanfaatkan oleh tanah. Seperempat bagian ini, setara dengan 65 Kg pupuk Urea. Pada musim tanam ke-2 dan ke-3, azolla mensubstitusikan   1/4  – 1/3  dosis pemupukan.

Untuk Media Tanam
Penggunaan sebagai pupuk, selain dalam bentuk segar,  bisa  juga dalam bentuk kering  dan kompos. Dalam bentuk kompos ini, azolla juga baik untuk media tanam aneka jenis tanaman hias mulai dari bonsai, suplir, kaktus sampai mawar. Untuk media tanaman hias, selain digunakan secara langsung, kompos azdolla ini juga bisa dengan pasir dan tanah kebun dengan perbandingan 3 : 1 : 1.

Pakan Ternak
Selain untuk pupuk dan media tanam, azolla juga bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak, khususnya itik. Sebagai pakan ternak, kandungan gizi azolla cukup menjanjikan. Kandungan protein misalnya, mencapai 31,25%, lemak 7,5%, karbohidrat 6,5%, gula terlarut 3,5% dan serat kasar 13%.

Sumber: Karya Ilmiah Praktek Akhir “Pembinaan Kelompok Melalui Penyuluhan Partisipatif Pada Usaha Pembenihan Ikan Nila Merah di Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman Provinsi DI Yogyakarta 2010″

1 komentar: