Senin, 13 Juli 2015

PEMBENIHAN IKAN TAWES ( Puntius Javanicus)



PEMBENIHAN IKAN TAWES
( Puntius Javanicus)



1.                   PENDAHULUAN

                                    Penyediaan benih yang bermutu dalam jumlah cukup dan kontinyu merupakan faktor penting dalam upaya pengembangan budidaya ikan konsumsi. Usaha pembenihan banyak dilakukan di suatu wilayah jika didukung ketersediaan air yang cukup, baik musim kemarau maupun penghujan.  Disamping  itu  usaha  pembenihan dirasa lebih rnenguntungkan karena waktu yang  digunakan  relatif  singkat kurang lebih 3 minggu - 1 bulan, serta pemasarannya pun mudah.

Pembenihan ikan tawes ada beberapa cara yaitu pembenihan ikan di kolam, pembenihan di sawah dan pembenihan di hapa. Pengalaman pembenihan ikan tawes  di kolam yang dilakukan ternyata cukup menggembirakan.

A.     PEMILIHAN INDUK
1.    Untuk mendapatkan benih yang berkualitas dan jumlah yang banyak dalam pembenihan Tawes perlu dipilih induk yang baik dengan ciri-ciri :
a.    Letak lubang dubur terletak relatif lebih dekat ke pangkal ekor
b.    Kepala relatif lebih kecil dan meruncing
c.    Sisik-sisiknya besar dan teratur
d.    Pangkal ekor lebar dan kokoh

2.     Pada umumnya ikan tawes jantan mulai dipijahkan pada umur kurang lebih 1 tahun, dan induk tawes betina pada umur kurang lebih 1,5 tahun. Untuk mengetahui bahwa induk ikan tawes telah matang kelamin dan siap untuk dipijahkan dengan tanda-tanda sebagai berikut :
a.           Induk betina
- Perutnya mengembang kearah genetal (pelepasan) bila diraba lebih lembek
- Lubang dubur berwarna agak kemerah-merahan
- Tutup insang bila diraba lebih licin
- Bila perut diurut dari arah kepala ke anus akan keluar cairan kehitam- hitaman.
b.           lnduk jantan
-  Bila perut diurut dari arah kepala ke anus akan keluar cairan berwarna
   keputih-putihan (sperma)
- Tutup insang bila diraba terasa kasar

B.      PERSIAPAN KOLAM
1.  Kolam pemijahan ikan tawes sekaligus merupakan  kolam  penetasan  dan kolam  pendederan. Sebelum dipergunakan  untuk pemijahan,  kolam dikeringkan.
2.  Perbaikan pematang dan dasar  kolam dibuat  saluran memanjang (caren/kamalir) dari pemasukan air kearah pengeluaran air dengan lebar 40 cm dan dalamnya 20-30 cm.

C. PELEPASAN INDUK
1.    Induk ikan  tawes yang telah terpilih untuk dipijahkan  kemudian  diberok, pemberokan dengan penempatan induk jantan dan betina secara terpisah selama 4-5 hari
2.    Setelah diberok kemudian induk ikan dimasukkan ke kolam pemijahan yang telah dipersiapkan
3.    Pemasukan induk ke kolam pada saat air mencapai kurang lebih 20 cm
4.    Jumlah induk yang dilepas induk betina 25 ekor dan induk jantan 50 ekor
5.    Pada sore hari kurang lebih pukul 16.00 air yang masuk ke kolam diperbesar sehingga  aliran air lebih deras.
6.     Biasanya induk ikan tawes memijah pada pukul 19.00-22.00
7.           Induk yang akan memijah biasanya pada siang hari sudah mulai berkejar- kejaran di sekitar tempat pemasukan air.

D.   PENETASAN TELUR
1.    Setelah induk ikan tawes bertelur, air yang masuk ke kolam diperkecil agar telur-telur tidak terbawa arus, penetasan dilakukan di kolam pemijahan juga
2.    Pagi hari diperiksa bila ada telur-telur yang rnenumpuk di sekitar kolam atau bagian lahan yang dangkal disebarkan dengan mengayun-ayunkan sapu lidi di dasar kolam
3.    Telur ikan tawes biasanya menetas semua setelah 2-3 hari
4.    Dari ikan hasil penetasan dipelihara di kolam tersebut selama kurang lebih 21 hari.

E.    PEMUNGUTAN HASIL BENIH IKAN
1.           Panen dilakukan pada pagi hari
2.    Menyurutkan/mengeringkan kolam
3.    Setelah benih berada dikamalir/dicaren,  benih ditangkap  dengan menggunakan waring atau seser
4.    Benih ditampung di hapa yang  telah ditempatkan  di  saluran air  mengalir dengan aliran air tidak deras
5.    Benih lersebut selanjutnya dipelihara lagi di kolam pendederan atau dijual.

F.    PENDEDERAN
1.    Mula-mula kolam dikeringkan selama 2-3 hari
2.    Perbaikan pematang, pembuatan caren/saluran
3.    Dasar kolam diolah dicangkul, kemudian dipupuk dengan Urea & SP 36 1 0 gr/m2 dan pupuk kandang 1 - 1,5 kg/m2 tergantung kesuburannya.
4.    Setelah kolam dipupuk kemudian diairi setinggi 2-3 cm dan dibiarkan 2-3 hari kemudian air kolam ditambah sedikit demi sedikit sampai kedalaman 50 cm
5.    Kemudian benih ditebar di kolam pendederan dengan padat tebar  10-20 ekor/m2
6.    Pemeliharaan dilakukan kurang lebih 3 minggu - 1 bulan.
7.    Selanjutnya dapat dipanen dan hasil benih dapat dijual atau ditebar lagi di kolam pendederan II.

0 komentar:

Posting Komentar