Rabu, 02 September 2015

BUDIDAYA IKAN HIAS LIVE BEARER



BUDIDAYA IKAN HIAS
LIVE BEARER




1.     PENDAHULUAN
Ikan  hias cukup  dikenal oleh masyarakat sebagai hiasan aquarium. Perkembangan ikan hias  di Indonesia  mengalami kemajuan  yang  terus meningkat, terutama ikan hias air tawar asli Indonesia. Dari sekian banyak jenis ikan hias, tidak semuanya telah dapat dibudidayakan. Dalam menternakkan ikan hias harus diperhatikan bahwa masing-masing jenis mempunyai sifat dan kebiasaan hidup yang berbeda-beda, misalnya dalam cara pemijahan, bertelur ataupun menyusun sarangnya.

 Cara perkembangbiakkan ikan hias ada beberapa macam:
1.     Ikan-ikan hias yang beranak.
2.     Ikan-ikan hias yang bertelur berserakan.
3.     Ikan-ikan hias yang meletakkan telurnya pada suatu subtrat.
4.     Ikan-ikan hias yang menetaskan telurnya dalam sarang busa.
5.     Ikan-ikan yang mengeramkan telurnya di dalam mulut.

 Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai cara-cara pemeliharaan ikan hias yang beranak (live bearer), misalnya:
1.    Ikan Guppy (Poecilia reticulata Guppy)
2.     Ikan Molly (Poelicia latipinna Sailfin molly)
3.     Ikan Platy (Xiphophorus maculatus Platy)
4.     Ikan Sword tail (Xiphophorus helleri Sword tail)

2.     CIRI-CIRI INDUK JANTAN DAN BETINA
1.     Induk Jantan
a.    Mempunyai gonopodium (berupa tonjolan  dibelakang  sirip  perut)  yang merupakan modifikasi sirip anal yang berupa menjadi sirip yang panjang.
b.    Tubuhnya rampaing.
c.    Warnanya lebih cerah.
d.    Sirip punggung lebih panjang.
e.    Kepalanya  besar.

2.     Induk Betina
a.    Dibelakang sirip perut tidak ada gonopodium, tetapi berupa sirip halus.
b.    Tubuhnya gemuk
c.    Warnanya kurang cerah.
d.    Sirip punggung biasa.
e.    Kepalanya agak runcing.

3.     HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMELIHARAAN

1.     Air yang diperlukan adalah air yang cukup mengandung Oksigen (O2) jernih.
2.     Suhu air berkisar antara 15 ~ 270 C.
3.     pH yang disukai agak sedikit alkalis, yaitu berkisar 7 ~ 8.


4.     Makanan yang diberikan dapat berupa makanan alami (cuk, cacing, kutu air) dan makanan buatan, diberikan secukupnya.

4.    TEKNIK PEMIJAHAN
1.    Pemilihan induk.
Pilihlah induk yang berukuran relatif besar, bentuk tubuh yang mengembung serta mempunyai warna yang indah.
2.    Induk-induk yang telah dipilih dimasukkan dalam satu bak untuk beberapa pasang induk. Namun apabila menghendaki keturunan tertentu dapat pula dilakukan dengan cara  memisahkan dalam  bak  tersendiri  sepasang- sepasang.
3.    Bak-bak pemijahan harus dikontrol setiap hari. Setelah lahir, anak-anak ikan harus cepat-cepat diambil dan dipisahkan dari induknya agar tidak dimakan oleh induknya.

5.     PERAWATAN BENIH
1.    Anak-anak ikan yang baru lahir  belum membutuhkan  makanan,  karena masih mengandung kuning telur (yolk egg). Setelah 4 ~ 5 hari anak ikan baru dapat diberi makanan berupa kutu air yang sudah disaring, atau kuning telur yang telah direbus dan dihancurkan.
2.    Setelah  mencapai  ukuran  medium  (2 ~ 3 cm) dapat diberikan  makanan cacing, kemudian setelah mencapai ukuran dewasa (5 ~ 7 cm) dapat diberi makanan cuk.
3.    Disamping makanan alami dapat  pula  diberi  makanan tambahan  berupa cacing kering, agar-agar dll.
4.    Pemberian makanan sebaiknya 2 kali sehari, hendaknya jangan berlebihan, karena dapat menyebabkan pembusukan yang dapat meerusak kualitas air.
5.    Pergantian  air dalam bak atau  aquarium jangan sampai kotor/keruh, karena dapat menyebabkan kematian anak ikan. Kotoran dapat dibersihkan setiap 2 ~ 3 hari sekali dengan cara disipon, air yang terbuang pada waktu penyiponan sebanyak  10 ~20% dapat diganti dengan air yang baru.

6.     PENUTUP
Budidaya ikan live bearer ini sangat  mudah dan mempunyai  tingkat keberhasilan  yang  tinggi.  Untuk  satu pasang ikan dapat menghasilkan 50 sampai 100 ekar ikan untuk satu kali pemijahan. Jenis ikan ini juga merupakan ikan hias yang dapat di ekspor misalnya: ikan Guppy. Dengan teknik pemeliharaan yang tepat dan ketekunan yang tinggi akan didapat hasil dengan warna yang sangat indah.


 Disadur oleh : Tarwiyah


0 komentar:

Posting Komentar