Ikan
Cakalang
Biologi Ikan Cakalang
Menurut Saanin
(1984), ikan cakalang diklasifikasikan sebagai berikut :
- Phylum : Chordata
- Kelas : Pisces
- Ordo : Perciformes
- Sub Ordo : Scombroidea
- Famili : Scombroidae
- Sub Famili : Thunninae
- Genus : Katsuwonus
- Species : Katsuwonus pelamis
Ikan cakalang memiliki tubuh yang membulat atau
memanjang dan garis lateral. Ciri khas dari ikan cakalang memiliki 4-6 garis
berwarna hitam yang memanjang di samping bagian tubuh. Ikan cakalang pada
Umumnya mempunyai berat sekitar 0,5 – 11,5 kg serta panjang
sekitar 30-80 cm.
Ikan cakalang mempunyai ciri-ciri khusus yaitu
tubuhnya mempunyai bentuk menyerupai torpedo (fusiform), bulat dan memanjang,
juga mempunyai gill rakers (tapis insang) sekitar 53-63 buah. Memiliki dua
sirip punggung yang letaknya terpisah. Pada sirip punggung pertama terdapat
14-16 jari-jari keras, pada sirip punggung perut diikuti oleh 7-8 finlet.
Terdapat sebuah rigi-rigi (keel) yang sangat kuat diantara dua rigi-rigi yang
lebih kecil pada masing-masing sisi dan sirip ekor.
Matsumoto vide Sutrisno,2005 mengemukakan bahwa warna tubuh
pada saat ikan masih hidup adalah biru baja (steel blue), tingled dengan
lustrous violet di sepanjang permukaan punggungnya dan intersitsnya menyusut di
sisi tubuh hingga pangkal sirip dada; sebagian dari dadanya, termasuk bagian
abdomen berwarna putih hingga kuning muda; garis-garis vertikal evanescent muda
nampak di bagian sisi tubuh pada saat baru tertangkap. Warna abu-abu di sebelah
bawah mandible bersatu dengan warna putih bagian tubuh di belakang pada bagian
bawah setengah tubuh. Di setiap sisi tubuh, empat hingga enam garis melintang
terlihat nyata di bawah gurat sisi di setiap sisi tubuh. Kisaran suhu yang
ideal untuk ikan cakalang berkisar antara 26 -32 derajat Celcius. Sedangkan
suhu yang ideal untuk melakukan pemijahan berkisar antara 28 -29 derajat
Celcius dengan salinitas sebesar 33‰.
Ikan cakalang sangat menyenangi daerah dimana
terjadi pertemuan arus atau air (convergence) yang umumnya terdapat
pulau-pulau. Selain itu ikan cakalang
juga menyukai perairan dimana terjadi pertemuan antara massa air panas dan
dingin, penaikan air dan parameter hidrografi dimana terdapat pencampuran yang
tidak tetap (biasanya di bawah lapisan homogen). Penyebaran vertikal, dimulai
dari permukaan sampai kedalaman 260 meter pada siang hari, sedangkan pada malam
hari akan menuju ke permukaan (diurnal migration). Penelitian yang dilakukan
oleh Woutuyzen et. Al., vide Sutrisno, 2005, menyatakan bahwa ikan cakalang
matang gonad pada ukuran panjang cagak (fork length) sekitar 42 – 44 cm.
Daerah penangkapan ikan cakalang
yaitu di sekitar selatan Pulau Lombok, Pulau Sumbawa, lepas pantai Pulau Sumba
(Nusa Tenggara Timur), Laut Banda, Samudera Hindia, Selat Makasar, perairan di
Maluku, Sulawesi dan Papua.
0 komentar:
Posting Komentar