Ikan cupang merupakan ikan daerah tropis, penyebarannya
melingkupi wilayah Asia Tenggara, Pasific hingga ke Afrika. Di alam bebas ikan
ini hidup berkelompok, banyak ditemukan di rawa, danau, dan sungai yang arusnya
tenang.
Ikan
cupang menyukai perairan dangkal yang dinaungi tumbuhan air. Makanan cupang
dihabitat aslinya adalah kutu air, jentik nyamuk, dan cacing serabut. Untuk
pemeliharaan dalam akuarium bisa diberikan pakan buatan.
Ikan cupang sanggup hidup dalam lingkungan air yang kotor
dan minim oksigen. Ikan ini bisa dipelihara dalam toples kecil sekalipun tanpa
adanya aerator. Kemampuan ini didapat karena ikan cupang memiliki rongga
labirin seperti pada paru-paru manusia. Labirin tersebut bisa membuatnya
sanggup bertahan pada lingkungan miskin oksigen.
Jenis
ikan cupang
Ragam dan jenis ikan cupang yang bisa dibudidayakan cukup
banyak. Apalagi dengan banyaknya persilangan yang dikreasikan para peternak.
Namun secara umum terdapat dua jenis ikan cupang budidaya, yakni cupang hias
dan cupang aduan. Cupang hias dipelihara untuk dinikmati keindahan warna dan
bentuknya. Siripnya indah mengembang, gerakannya anggun dengan warna-warni yang
atraktif. Sedangkan cupang aduan dipelihara untuk perlombaan adu cupang atau
sebatas kesenangan belaka.
Ikan cupang hias biasanya berasal dari jenis Betta
splendens, sedangkan cupang aduan berasal dari spesies Betta imbillis
dan Betta smaragdina. Selain itu terdapat juga cupang hias aduan yang
berasal dari jenis Betta imbillis var. Malaysia, atau populer juga
dengan nama cupang panca warna. Jenis cupang ini memiliki warna dan bentuk yang
indah sekaligus sifat yang agresif.
Memilih
bibit ikan cupang
Untuk mendapat hasil yang optimal baik jumlah maupun
mutunya, pilih bibit ikan yang berkualitas. Secara umum bibit yang baik adalah
dari keturunan unggul dan dalam kondisi bugar. Pastikan bibit yang akan
digunakan sudah masuk dalam fase siap untuk dikawinkan.
Ciri-ciri ikan cupang jantan yang siap
memijah:
·
Berumur setidaknya
4-8 bulan
·
Bentuk badan panjang
·
Siripnya panjang dan
warnanya terang atraktif
·
Gerakannya agresif
dan lincah
Ciri-ciri ikan cupang betina yang siap memijah:
·
Berumur setidaknya
3-4 bulan
·
Bentuk badan membulat
menandakan, bagian perut sedikit buncit
·
Siripnya pendek dan
warnanya kusam tidak menarik
·
Gerakannya lambat
Pemijahan ikan cupang
Setelah indukan jantan dan indukan betina siap untuk
memijah, sediakan tempat berupa wadah dari baskom plastik atau akuarium kecil
dengan ukuran 20x20x20 cm. Siapkan juga gelas plastik untuk tempat ikan cupang
betina. Selain itu, sediakan juga tumbuhan air seperti kayambang.
Dalam satu kali perkawinan, ikan cupang bisa menghasilkan
hingga 1000 butir telur. Telur tersebut akan menetas dalam waktu 24 jam setelah
pembuahan. Berdasarkan pengalaman para peternak, tingkat kematian pembenihan
ikan cupang cukup tinggi. Dan dalam satu kali kawin biasanya hanya dapat
dipanen 30-50 ikan cupang hidup.
Indukan jantan bisa dikawinkan hingga 8 kali dengan interval
waktu sekitar 2-3 minggu. Sedangkan indukan betina disarankan hanya dikawinkan
satu kali saja. Karena pada perkawinan berikutnya akan terjadi penurunan
keragaman jenis kelamin yang semakin didominasi anak cupang berkelamin betina.
Pemijahan ikan cupang bisa dibilang gampang-gampang susah.
Perlu ketelitian dan ketelatenan agar ikan bisa kawin dengan sukses. Berikut
ini langkah-langkah untuk meijahkan ikan cupang:
·
Isi tempat pemijahan
dengan air bersih setinggi 10-15 cm. Seabagai catatan gunakan air tanah atau
air sungai yang jernih. Endapkan terelebih dahulu air yang akan dipakai minimal
setidaknya selama satu malam. Hindari penggunaan air dalam kemasan (AMDK) atau
air PAM terutama yang berbau kaporit.
·
Tambahkan kedalam
wadah tersebut tanaman air, sebagai tempat untuk burayak berlindung. Tapi
penempatan tanaman air jangan terlalu padat, sekadarnya saja. Bila terlalu
banyak, tanaman air berpotensi mengambil oksigen terlarut yang ada dalam air.
·
Masukkan ikan cupang
jantan yang telah siap kawin. Biarkan ikan tersebut selama satu hari dalam
wadah. Ikan cupang jantan tersebut akan membuat gelembung-gelembung udara.
Gunanya untuk menyimpan telur yang sudah dibuahi. Untuk memancing ikan cupang
jantan membuat gelembung, bisa juga dimasukkan ikan cupang betina tetapi
dipisah. Caranya, ikan betina dimasukkan dalam gelas plastik bening (bekas
gelas akua) dan benamkan kedalam wadah.
·
Setelah indukan
jantan membuat gelembung, masukkan indukan betina. Waktu pemijahan ikan cupang
biasanya terjadi di pagi hari sekitar pukul 7-10 atau sore hari sekitar pukul
4-6. Ikan cupang cukup sensitif ketika kawin, sebaiknya tutup wadah dengan
koran atau letakkan di ruang yang terhindar dari hilir mudik orang dan suara
bising.
·
Setelah terjadi
pembuahan angkat segera indukan betina, karena yang bertanggung jawab
membesarkan dan menjaga burayak adalah cupang jantan. Dengan mulutnya si jantan
akan memunguti telur yang telah dibuahi dan meletakkannya pada gelembung-gelembung
tadi. Apabila indukan betina tidak diangkat, maka telur-telur yang telah
dibuahi akan dimakan si betina.
·
Setelah kurang lebih
satu hari telur-telur tersebut akan menjadi burayak. Nah, selama 3 hari kedepan
burayak kecil tidak perlu diberi pakan jarena masih ada nutrisi yang terbawa
dalam telur. Ikan cupang jantan juga akan berpuasa selama menjaga burayak.
·
Setelah tiga hari
dari telur menetas, berikan pakan berupa kutu air jenis Moina
atau Daphnia. Pemberian pakan jangan lebih banyak dari burayak karena
kutu air berpotensi akan mengotori air dan menyebabkan kematian pada burayak.
Dalam satu kali perkawinan biasanya ikan cupang akan menghasilkan 400-1000
butir telur.
·
Indukan jantan baru
diambil setelah burayak berumur 2 minggu terhitung sejak menetas. Pindahkan
burayak tersbeut pada wadah yang lebih besar dan berikan kutu air yang lebih
besar atau larva nyamuk.
·
Setelah 1,5 bulan,
ikan sudah bisa dipilah berdasarkan jenis kelaminnya dan sudah bisa dinikmati
keindahannya. Kemudian pisahkan ikan-ikan tersebut ke wadah pembesaran.
Pakan ikan cupang
Pakan
favorit yang biasa diberikan pada ikan cupang adalah kutu air dan larva nyamuk.
Beberapa ada yang memberikan cacing sutera atau cacing serabut lainnya. Pakan
ikan cupang sebaiknya diberikan sesering mungkin. Bisa 3-4 kali sehari, semakin
sering frekuensinya semakin baik. Sedikit-sedikit tapi sering lebih baik dari
pada sekaligus banyak. Hal ini untuk mengurangi resiko kekanyangan dan
penumpukan sisa pakan, yang bisa mengakibatkan penyakit dan kematian.
Pakan kutu air bisa didapatkan di selokan-selokan yang ada
air tergenangnya, atau membelinya dari toko akuarium. Kalau tidak memungkinkan,
kita bisa membudidayakan kutu air sendiri. Berikut adalah cara
mengembangbiakkan kutu air jenis Moina dan Daphnia:
·
Buat kolam semen atau
terpal berukuran 1x1x0,5 meter. Isi kolam tersebut dengan air bersih.
·
Siapkan pupuk kandang
ayam kering sebanyak 1 kg. Bungkus dengan kain, lalu gantung dengan seutas tali
dan celupkan bungkusan tersebut kedalam air.
·
Tebarkan bibit moina
sebanyak 2 gram, atau bibit daphnia sebanyak 5 gram.
·
Setelah satu minggu
moina sudah bisa dipanen, sedangkan untuk daphnia perlu hingga 3 minggu.
Perawatan
ikan cupang
Tidak seperti jenis
ikan hias lain, akuarium tempat ikan cupang
tidak memerlukan aerator. Ikan ini tahan terhadap kondisi air yang minim
oksigen. Tidak disarankan untuk memelihara ikan cupang yang telah dewasa dalam
satu akuarium. Ikan-ikan tersebut bisa saling menyerang satu sama lain. Akibatnya,
sirip-siripnya tidak mulus dan warnanya kurang keluar. Sebaiknya pelihara ikan
cupang dalam wadah yang terpisah.
Khusus untuk ikan cupang aduan, kita bisa memasukannya
kedalam toples kaca kecil. Agar ikan lebih agresif dan ganas, tempatkan di
tempat yang gelap. Jangan meletakan toples-toples tempat menyimpan ikan secara
berdekatan. Karena ikan cupang aduan akan terus dalam kondisi siap menyerang
dan membenturkan dirinya kedalam kaca. Berikan sekat tidak tembus pandang
diantara toples-toples tersebut.
Gantilah air yang terdapat dalam wadah secara berkala. Lihat
apakah ada penumpukan kotoran dan sisa pakan pada dasar wadah. Penumpukan
tersebut bisa menimbulkan penyakit bahkan kematian pada ikan karena pencemaran
air.
0 komentar:
Posting Komentar