Definisi Pukat Udang
Pukat udang adalah jenis jaring berbentuk kantong dengan
sasaran tangkapannya udang. Jaring dilengkapi sepasang (2 buah) papan pembuka
mulut jaring (otter board) dan Turtle Excluder Device/TED, tujuan utamanya
untuk menangkap udang dan ikan dasar (demersal), yang dalam pengoperasiannya
menyapu dasar perairan dan hanya boleh ditarik oleh satu kapal motor.
Bagian - Bagian Pukat Udang
Menurut Usemahu, A.R. dan Tomasila, L.A. (2001), bagian – bagian pukat udang meliputi :
Tali penarik
Panjang tali penarik biasanya diperhitungkan dengan pedoman dalamnya perairan di tempat dimana pukat udang dioperasikan. Pada umumnya panjang tali penarik berkisar 5 – 6 kali dalam perairan. Selain itu, ada juga yang membuat tali penarik dengan perhitungan dengan rumus sebagai berikut :
F = (3 + 25/D) x D
F : panjang tali penarik (meter)
D : dalamnya perairan (meter)
Bridleline
Bridle line adalah tali yang menghubungkan antara sayap
jaring dengan otterboard. Tujuan pemberian tali ini adalah untuk menggiring
ikan berkumpul di tengah – tengah jaring. Pada umumnya panjang bridle line
sekitar 6 meter. Ada juga yang menggunakan bridle line sepanjang 50 – 100
meter, bahkan pada pukat udang umumnya tidak menggunakannya.
Dan Leno
Dan Leno adalah sebatang kayu yang dipasang pada tiap – tiap
ujung sayap pukat udang yang gunanya untuk membuat sayap pukat udang dapat
berdiri vertikal dalam air.
Webbing
Besarnya jaring biasanya ditentukan oleh panjang tali ris
atas. Ukuran jaring (mata jaring) ada yang sama dari ujung sayap sampai kantong,
untuk ukuran mata jaring dari sayap ke kantong biasanya semakin kecil. Ukuran
mata jaringnya adalah pada kantong ukuran mata jaring terkecil. Bahan yang
digunakan untuk membuat jaring yang paling umum digunakan adalah bahan nilon.
Tali ris
Ada dua macam tali ris pada pukat udang yaitu tali ris atas
dan tali ris bawah. Tali ris atas biasanya disebut head line sedangkang tali
ris bawah biasanya disebut ground rope atau foot rope. Tali ris atas biasanya
digunakan sebagai ukuran penentuan besarnya pukat udang tersebut. Tali ris atas
dapat ditentukan berdasarkan besarnya daya motor penggerak, dengan rumus
sebagai berikut :
L = (feet)
L : Panjang tali ris atas
P : Daya Kuda (DK) motor penggerak
Layang – layang
L : Panjang tali ris atas
P : Daya Kuda (DK) motor penggerak
Layang – layang
Layang – layang ini digunakan untuk membuat mulut jaring
terbuka selebar mungkin ke arah vertikal. Prinsip kerja layang – layang sama
dengan prinsip kerja otterboard. Perbedaannya apabila otterboard ditarik akan
bergerak ke arah samping, sedangkan layang – layang akan bergerak ke arah atas.
Layang – layang ini biasanya digunakan untuk midwater trawl.
Otterboard
Otterboard berfungsi sebagai pembuka sayap jaring ke arah
samping. Besar kecilnya bukaan oterboard ke arah samping ditentukan oleh cara
penyetelan tali guci yang ada pada otterboard tersebut. Ukuran otterboard harus
disesuaikan dengan ukuran jaring, karena ukuran jaring ditentukan oleh panjang
tali ris atas yang juga ditentukan oleh daya motor penggerak, maka besar
otterboard dapat dihitung berdasarkan rumus yang berhubungan dengan besarnya
daya kuda motor penggerak kapal yaitu :
B : lebar otterboard
P : DK motro penggerak kapal
2B : panjang otterboard
P : DK motro penggerak kapal
2B : panjang otterboard
Sedangkan berat otterboard dapat diperhitungkan dengan
pedoman sebagai berikut :
Untuk kapal 100 DK ke atas W = 2,7 P
Untuk kapal 66 DK ke atas W = 6,5 P + 400
Jenis – Jenis Pukat Udang
Menurut Usemahu, A.R. dan Tomasila, L.A. (2001), berdasarkan
macamnya pukat udang dapat dikelompokkan berdasarkan :
Cara terbukanya mulut jaring
- Beam trawl
- Paranzella
- Otter trawl
Berdasarkan daerah operasinya
- Trawl dasar perairan (bottom trawl)
- Trawl pertengahan (midwater trawl)
- Trawl permukaan (surface trawl)
Berdasarkan jumlah kapal yang menariknya
- Trawl satu kapal (one boat trawl)
- Trawl dua kapal (two boat trawl)
Berdasarkan jumlah trawl yang ditarik pada tiap – tiap kapal
- Trawl tunggal (single trawl)
- Trawl ganda (double rig trawl)
Berdasarkan tempat penurunan dan penaikan alat tangkap ke atas kapal
- Trawl samping (side trawl)
- Trawl buritan (stern trawl)
Cara Pengoperasian Pukat Udang
- Beam trawl
- Paranzella
- Otter trawl
Berdasarkan daerah operasinya
- Trawl dasar perairan (bottom trawl)
- Trawl pertengahan (midwater trawl)
- Trawl permukaan (surface trawl)
Berdasarkan jumlah kapal yang menariknya
- Trawl satu kapal (one boat trawl)
- Trawl dua kapal (two boat trawl)
Berdasarkan jumlah trawl yang ditarik pada tiap – tiap kapal
- Trawl tunggal (single trawl)
- Trawl ganda (double rig trawl)
Berdasarkan tempat penurunan dan penaikan alat tangkap ke atas kapal
- Trawl samping (side trawl)
- Trawl buritan (stern trawl)
Cara Pengoperasian Pukat Udang
Menurut Usemahu, A.R. dan Tomasila, L.A. (2001), cara
pengoperasian meliputi tahap – tahap sebagai berikut :
Persiapan
Sebelum operasi penangkapan, terlebih dahulu segala
peralatan dan perlengkapan operasional agar dipersiapkan secara teliti. Seperti
penyusunan alat di tempatnya agar memudahkan saat diturunkan, pemeriksaan mesin
– mesin (mesin induk, mesin winch), pembersihan palka, perbekalan es (apabila
kapal tidak ada mesin pendingin).
Penurunan Jaring
Penurunan jaring pada saat operasi dengan menggunakan pukat
udang dapat dilakukan setiap saat baik siang hari maupun malam hari, asalkan
cuacanya baik dan memungkinkan untuk menurunkan jaring. Setelah kapal sampai di
daerah penangkapan yang dituju, jaring dapat segeran diturunkan. Penurunan
jaring mula – mula dari bagian kantong, BED, badan jaring, sayap, bridle line
(apabila menggunakannya), otterboard dan tali penarik.
Penarikan jaring
Selama operasi, jaring tersebut terus ditarik sampai kira –
kira 2 jam, kemudian baru dapat dinaikkan ke atas kapal untuk diambil hasil
tangkapannya.
Penaikan jaring
Urutan penaikan jaring merupkan kebalikan dari urutan
penurunan jaring. Apabila seluruh bagian alat tangkap telah naik ke atas kapal,
pengambilan hasil tangkapan dapat dilakukan dengan cara mengangkat pangkal –
pangkal kantong dengan menggunakan boom, kemudian tali pada ujung kantong
dibuka agar hasil tangkapan yang berada di dalam kantong dapat
dikeluarkan/tercurah di atas kapal.
Gambar : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2BGNn0xsmxxt6Av_JCPBl71Zf0ZSQRZx2HdS9rH3XJctdSln2TmfEikg9TOfNILR_OY8x9NGykbrDa4NvBhepzBdvV7TqmHLMRG1gwRYBdswLM20LQczCMUaYfnFUArNOrRoPmyfHSnm4/s1600/pukat+udang.jpg
0 komentar:
Posting Komentar