Sabtu, 27 Januari 2018

Peran, Fungsi dan Pengembangan Kelompok



Peran, Fungsi dan Pengembangan Kelompok


Kelompok sebagai wadah dari kumpulan pelaku utama mempunyai peran dan fungsi bagi anggotanya.Mengenali peran dan fungsi kelompok akan bisa membantu dalam pengembangan kelompok.
A.   PERAN KELOMPOK
Sebuah kelembagaan kelompok pelaku utama bidang kelautan dan perikanan dapat memiliki peranan antara lain sebagai berikut :                                                      
1)  Sebagai  media komunikasi dan pergaulan sosial  yang wajar, lestari  dan dinamis.
2)  Sebagai basis untuk mencapai pembaharuan secara merata.
3)  Sebagai pemersatu aspirasi yang murni dan sehat.         
4)  Sebagai wadah yang efektif dan efisien untuk belajar serta bekerja sama.
5)  Sebagai teladan bagi masyarakat lainnya.

B.   FUNGSI KELOMPOK
Untuk dapat mewujudkan peranan tersebut maka kelompok seharusnya dapat berfungsi antara lain sebagai: (1) Kelas  belajar; (2) Wadah kerja  sama; (3) Unit  produksi; (4) Organisasi  kegiatan  bersama; dan (5) Kesatuan  swadaya  dan  swadana.
1)   Kelompok  Sebagai  Kelas  Belajar
Sebagai kelas belajar, kelompok merupakan media interaksi belajar antar pelaku utama. Mereka dapat melakukan proses interaksi edukatif dalam rangka mengadopsi inovasi. Mereka dapat saling Asah, Asih dan Asuh dalam menyerap suatu informasi dari fasilitator, mediator, pemandu, pendamping, penyuluh dan pihak lain. Mereka akan dapat mengambil kesepakatan tindakan bersama apa yang akan diambil dari hasil belajar tersebut. Dengan demikian proses kemandirian kelompok akan dapat dicapai. Di dalam kelompok sebagai kelas belajar para pelaku utama akan dapat melakukan komunikasi multi dimensional. Mereka dapat mempertukarkan pengalaman masing-masing, sehingga akan membuat pelaku utama semakin dewasa untuk dapat keluar dari masalahnya sendiri, tanpa adanya ketergantungan pada petugas (pendamping, penyuluh dan lain-lain).
2)   Kelompok  Sebagai  Wadah Kerja  Sama
Sebagai wadah kerja  sama, kelompok pelaku utama merupakan cerminan dari keberadaan suatu wadah kerjasama.
3)   Kelompok Sebagai Unit Produksi
Kelompok pelaku utama sebagai unit produksi, erat hubungan dengan wadah kerja sama misalnya kelompok pembudidaya ikan. Dengan melaksanakan kegiatan budidaya secara bersama–sama dapat dicapai efisiensi yang lebih tinggi misalnya, dalam pengadaan sarana produksi, perkreditan, dan pemasaran hasil.
Oleh karena itu dengan fungsi kelompok sebagai unit produksi akan dapat dicapai skala ekonomis usaha yang dapat memberikan keuntungan yang lebih besar kepada para pelaku utama.
4)   Kelompok Sebagai  Organisasi Kegiatan Bersama
Dengan berkelompok maka pelaku utama akan belajar mengorganisasi kegiatan bersama-sama, yaitu membagi pekerjaan dan mengkoordinisasi pekerjaan dengan mengikuti tata tertib sebagai hasil kesepakatan mereka. Mereka belajar membagi peranan dan melakukan peranan tersebut. Mereka belajar bertindak atas nama kelompok yang kompak, yaitu setiap anggota merasa memiliki commitment terhadap kelompoknya. Mereka merasa "In Group" yaitu mengembangkan "ke-kitaan bukan  ke-kamian". Dengan demikian akan merasa bangga sebagai suatu kelompok yang terorganisasi secara baik, dibandingkan berbuat sendiri-sendiri.
5)   Kelompok Sebagai Kasatuan Swadaya dan Swadana                    
Kelompok pelaku utama adalah kumpulan pelaku utama yang mempunyai hubungan atau interaksi yang nyata, mempunyai daya tahan dan struktur tertentu, berpartisipasi bersama dalam suatu kegiatan. Hal ini tidak  akan dapat terwujud tanpa adanya kesatuan kelompok tersebut.
Pelaku utama diharapkan dapat  mandiri dalam arti mampu merumuskan masalah, mengambil keputusan, merencanakan, melaksanakan kegiatan dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Tumbuhnya kemandirian tersebut diharapkan dapat dilakukan melalui kelompok.

A.   Arah/tujuan Pengembangan Kelompok
Arah/tujuan pengembangan kelompok adalah agar kelembagaan kelompok dapat menjalankan peran dan fungsinya dengan efisien dan efektif. Kelompok untuk bisa maju dan kuat memerlukan proses pengembangan yang terus menerus agar tumbah dan berkembang menjadi lembaga yang lebih maju. Kelembagaan yang telah terbentuk dan tumbuh perlu ditingkatkan melalui kegiatan pengembangan kelompok antara lain :
a.    Peningkatan peran lembaga dalam memajukan usaha anggotanya;
b.    Peningkatan kemampuan keterampilan berproduksi bagi pelaku utama yang bergabung sebagai anggota;
c.    Peningkatan kemampuan administrasi usaha, yaitu mencatat semua transaksi bisnisnya;
d.   Peningkatan kemampuan  bernegosiasi dan berinteraksi dalam bisnis bidang kelautan dan perikanan;
e.    Peningkatan kemampuan berorganisasi dan bekerja sama antar lembaga.

B.   Kegiatan Pengembangan Kelompok
Bila semua anggota kelompok masyarakat secara sadar sepakat untuk mengikuti anjuran dan merasakan manfaat dari kegiatan berkelompok, maka langkah selanjutnya adalah berupa bimbingan-bimbingan. Bimbingan tersebut terus dilakukan secara berkala melalui upaya pembinaan yang terus menerus. Pembinaan kepada para sasaran/pelaku utama dilakukan sesuai jadwal yang telah disepakati bersama.

Tentu saja pembinaan ini semata-mata tidak hanya dilakukan oleh pendamping saja, melainkan harus ada dukungan yang kuat dari instansi terkait lainnya. Karena dalam proses pembinaan sering ditemui permasalahan yang dihadapi di lapangan dan harus melibatkan institusi lain.
Pelaksanaan bimbingan/pembinaan, antara lain dapat dilakukan dengan:
1)   Pembinaan Teknis Bidang Usaha Kelompok
Pembinaan  bidang usaha kelompok dapat dilakukan melalui bimbingan mengenai:
(a)  penguatan modal usaha;
(b) penangkapan ikan;
(c)  budidaya ikan;
(d)  Jasa dan industri perikanan;
(e)  Peningkatan kapasitas masyarakat, kelembagaan dan aparat
(f)   Pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan
(g)  Pembangunan dan pengembangan infrastruktur pendukung kegiatan ekonomi, sosial dan lingkungan
(h)  Pengolahan dan pemasaran hasil
(i)   Penguatan kelembagaan usaha
(j)   Kontribusi pelaku utama kelautan dan perikanan
(k)  Identifikasi potensi wilayah dan sumberdaya perikanan yang ada di lingkungannya
(l)   Pemilihan teknologi yang dibutuhkan
(m)    Peningkatan kapasitas produksi dan mutu hasil

2)   Pembinaan Manajerial Kelompok
Pembinaan  manajerial kelompok dapat dilakukan melalui bimbingan mengenai:
(a) Penyusunan Rencana Usaha Kelompok (RUK)
Rencana Usaha Kelompok disusun bersama berdasarkan hasil musyawarah dan mufakat anggota. Musyawarah anggota dipimpin oleh ketua kelompok dengan didampingi oleh penyuluh perikanan.
Rencana Usaha Kelompok (RUK) minimal memuat tentang: biodata kelompok, rencana kerja, kebutuhan nyata kelompok, analisa usaha serta prospek usaha di bidang kelautan dan perikanan.
RUK yang telah disusun kemudian ditandatangani oleh Ketua Kelompok, tenaga pendamping dan diketahui oleh Kepala Desa dan Kepala Dinas yang membidangi Kelautan dan Perikanan sebagai Pembina.
RUK dibuat dengan materi/informasi sebagai berikut:
(1)   Gambaran umum kelompok, berisi antara lain:
(i)    Nama kelompok dan tahun berdirinya.
(ii)   Alamat kelompok
(iii)  Susunan pengurus dan perkembangan jumlah anggotanya (saat berdiri sampai sekarang).
(iv)  Pengakuan keberadaan kelompok oleh masyarakat/instansi terkait
(v)   Maksud dan tujuan pendirian kelompok (harus tercantum dalam AD/ART)
(vi)  Jenis kegiatan usaha yang sedang berjalan, produksi saat ini dan pemasarannya.
(vii) Perkembangan sarana yang dimiliki dari saat ini serta asal modal tersebut.
(viii) Administrasi kelompok (buku pendukung)
(ix)  Nama Tenaga pendamping (domisili dan prestasi pendamping)
(x)   Mitra usaha (pemerintah/swasta)
(xi)  Prestasi kelompok
(2)   Rencana kegiatan dan pembiayaan, berisi antara lain:
(i)    Investasi
(ii)   Modal kerja (pembelian sarana produksi yang akan digunakan)
(iii)  Pengembangan kelembagaan (pelatihan, administrasi kelompok, pengembangan pemasaran, dan lain-lain).
(3)   Rencana produksi dan pemasaran
(i)    Rencana produksi
(ii)   Rencana pemasaran (harga, tujuan pasar, dsb)
(iii)  Analisa usaha
(4)   Rencana pendampingan
(i)    Pendampingan teknis
(ii)   Pendanpingan manajerial
(5)   Keberhasilan yang ingin dicapai
(i)    Peningkatan kemampuan kelompok:
-    Administrasi kelompok (adanya kelengkapan administrasi)
-    Produksi dan pemasaran (terjadinya peningkatan)
(ii)   Dampak kegiatan kelompok
   Dampak terhadap kelompok
-    Dampak terhadap masyarakat sekitar kelompok
-    Dampak terhadap lingkungan/ekologi yang dapat dirasakan oleh anggota kelompok maupun masyarakat
(b)Pemupukan Modal dan Keberlanjutan Usaha Kelompok
Dana yang disalurkan kepada kelompok pelaku utama/masyarakat merupakan penguatan modal untuk terus dipupuk menjadi ”dana penguatan modal kelompok” untuk pengembangan usaha kelompok secara berkelanjutan.
Pengadaan dan penyaluran sarana produksi perikanan dengan jenis dan jumlah sarana yang dilakukan secara transparan dan diputuskan oleh kelompok, yang dibuktikan dengan berita acara serah terima barang.
Pemanfaatan dana kelompok untuk modal kerja direncanakan bersama-sama secara transparan oleh kelompok. Penarikan, pembelanjaan, dan pembukuan mengikuti prosedur yang sama dengan dana pengadaan sarana/prasarana.
Untuk pengadministrasian dana kolompok, terlebih dahulu harus disepakati mekanisme yang diterapkan untuk menghinpun dana pengembalian dari pelaku utama perikanan.  Selanjutnya ditentukan pengurus atau pengelola dana tersebut. Dalam hal ini perlu dicari alternatif mekanisme yang sederhana tetapi transparan, sehingga mudah dikontrol oleh semua pihak yang terkait.
Keuntungan dari modal kelompok disimpan dalam rekening kelompok yang bersangkutan, yang dapat ditarik sesuai kebutuhan dan prosedur yang disepakati.
(c) Pengembangan Usaha kelompok
Berbagai bidang usaha yang dapat dikelola oleh kelompok masyarkat antara lain bidang usaha kios sarana produksi, usaha jasa, konservasi berorientasi ekonomi, budidaya, pengolahan, penangkapan dan pemasaran hasil perikanan.
(d) Pengembangan Pemasaran Hasil
(e) Bimbingan Manajerial Lainnya

3)   Pembinaan aspek sosial;
Pembinaan  aspek sosial dapat dilakukan antara lain melalui bimbingan mengenai:
(a)   Kesadaran hukum
(b)  Pembinaan kader
(c)   Taat perjanjian
(d)       Pembinaan hubungan dengan kelembagaan lain
(e)   Administrasi kelompok
Kesan pertama yang terlihat pada suatu  kelompok pelaku utama  yang baik, adalah pengelolaan admnistrasi yang baik. Sehingga kemampuan melaksanakan administrasi dengan baik perlu dibina terus sampai mereka terbiasa melakukannya.
Untuk dapat mengetahui keberadaan kelompok dan tingkat maju mundurnya kelompok, dokumentasi kelompok yang berupa pembukuan atau administrasi kelompok perlu disusun. Beberapa buku yang harus dibuat adalah: (1) Buku Data Anggota; (2) Buku Kas; (3) Buku Inventaris Barang; (4) Buku Notulen; (5) Buku Kehadiran Peserta Rapat; (6) Buku Agenda Surat; (7) Buku Tamu; (8) Buku Rencana Kegiatan; (9) Buku Kegiatan Usaha; (10) Buku Pola Tanam/Tebar.


0 komentar:

Posting Komentar