Rabu, 28 Februari 2018

MEMBUAT KOMUNIKASI EFEKTIF



MEMBUAT KOMUNIKASI EFEKTIF

Penyuluh perikanan dalam tugasnya sehari-hari dituntut untuk bisa melakukan komunikasi yang efektif dengan para pelaku utama perikanan dan juga kepada masyarakat lain yang berhubungan dengan usaha perikanan, maupun dengan anggota masyarakat yang lainnya. Kemampuan berkomunikasi yang baik sangat dibutuhkan untuk mendukung keberhasilan penyampaian suatu informasi kepada masyakat. Pada tulisan ini akan saya sampaikan mengenai permasalahan komunikasi yang pada permulaannya dimulai dengan pengertian dasar komunikasi.

I. DASAR – DASAR  KOMUNIKASI
A.  Mengapa manusia melakukan komunikasi?
• Manusia adalah mahluk sosial yang selalu berinteraksi dengan sesamanya dan dilakukan melalui komunikasi.
• Hasrat dan upaya manusia untuk mengontrol dan beradaptasi dengan lingkungan.
• Upaya manusia untuk mengetahui dan memprediksi sikap orang lain.
• Upaya manusia untuk mengetahui keberadaan diri sendiri dalam menciptakan keseimbangan dalam masyarakat.

B.   Pengertian komunikasi
Pengertian Komunikasi :
•   Pengiriman atau tukar menukar informasi, ide (Oxford Dictionary)
•   Proses lewatnya informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain (Keith Davis)
•   Proses pengoperan lambang-lambang yang mengandung arti (Phil Astrid Susanto)
•           Proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang dalam (Rogers & Kincaid, 1981).
•   Proses dimana suatu ide dialirkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka (Rogers, 1986).
•   Proses penyampaian informasi dari komunikator kepada komunikan dengan mengggunakan media dan cara penyampaian informasi yang dipahami oleh kedua pihak serta saling memiliki kesamaan arti lewat transmisi pesan secara simbolis (Marpaung dan Renaldi, 2001)
•           Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu dan untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media (Onong Uchjana Effendy)
•           Komunikasi sebagai kombinasi skill, science dan art (Severin dan Tankard (1992)
Dalam ”Oxford Dictionary” (terbitan Oxford University press, tahun 1956) kita dapati bahwa yang dimaksud dengan komunikasi adalah ”The sending or exchange of information , idea, etc.” yang artinya “pengiriman atau tukar –menukar informasi, ide, dan sebagainya”.
Selanjutnya Keith Davis dalam bukunya ”Human relation at work” menyebutkan ”Communication is the process of passing  information and  understanding from one person to another”. Artinya adalah proses lewatnya informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain.
Sedangkan Phil Astrid Susanto dalam bukunya ”komunikasi dalam teori dan praktek” menyebutkan ”komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang yang mengandung arti”.
Dari pendapat para ahli tersebut kita dapat merumuskan bahwa ”komunikasi adalah penyampaian pengertian dari seseorang kepada orang lain, dengan menggunakan lambang-lambang dan penyampaian tersebut merupakan suatu proses”.
               
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari komunikator kepada komunikan dengan menggunakan media dan cara penyampaian informasi yang difahami oleh kedua pihak, serta saling memiliki kesamaan arti lewat transmisi pesan secara simbolik, sedangkan teknik komunikasi efektif adalah merupakan keterampilan dan kemampuan inter disipliner yang harus dikuasai oleh setiap orang khususnya dalam mewujudkan misi pelayanannya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat.

C.   Tujuan Komunikasi
Dipandang dari segi manfaat atau keuntungan komunikasi dapat memiliki beberapa tujuan di antaranya adalah:
•   Informative -> memberikan informasi (pendekatan pada pikiran : gagasan, informasi, opini dan lain-lain yang muncul dari benaknya)
•   Persuasive -> menggugah perasaan (pendekatan pada emosi : keyakinan, kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian dll)
•   Entertainment -> menghibur
•   Mengubah sikap/perilaku (to change the behavior)
•   Mengubah opini/pendapat/pandangan (to change the opinion)
•   Mengubah masyarakat (to change the society)

Dalam berkomunikasi kita harus mempunyai tujuan yang jelas. Dalam melakukan proses komunikasi kepada masyarakat perikanan kita berbicara dengan pelaku utama beserta keluarganya. Kalau berbicara harus jelas apa tujuaannya. Demikian pula dalam hal komunikasi melalui bahan-bahan tulisan seperti poster, folder, pamflet, dan sebagainya, tujuannya harus jelas. Kejelasan tujuan sangat penting dalam berkomunikasi. Tanpa tujuan yang jelas, sulit bagi kita untuk mengharapkan respon yang benar dari proses komunikasi.
Tujuan komunikasi yang jelas mengandung beberapa dimensi dan dimensi tersebut dapat dilihat dari segi:  (1) Siapa dan (2) Bagaimana.
1.    Siapa
Dalam hal siapa yang berkomunikasi terdapat dua dimensi sebagai pelaku dalam komunikasi, yaitu sumber (pengirim) dan penerima. Tujuan berkomunikasi dari kedua dimensi ini harus relevan, agar dapat terjadi komunikasi yang efektif. Tujuan si pengirim dan si penerima pesan harus berkaitan, artinya dalam melakukan kegiatan penyuluhan perikanan tujuan penyuluh harus berkaitan dengan tujuan orang yang disuluh (sasaran) yaitu pelaku utama bidang perikanan dan keluarganya. Pada saat kita akan datang berkunjung kepada sasaran, tujuan kedatangan kita harus diberitahukan sebelumnya agar mereka tahu tentang tujuan kita dan hubungannya dengan tujuan mereka. Penjelasan tentang tujuan komunikasi ini pun penting dalam setiap kegiatan komunikasi, seperti dalam surat menyurat, menulis artikel dan sebagainya. tujuannya harus dikemukakan lebih dahulu dengan jelas.

Dalam komunikasi, kita mengenal dua jenis penerima atau sasaran, yaitu: sasaran yang direncanakan (intended receiver) dan sasaran yang tidak direncanakan  (unintended receiver).
Jika kita menulis  sesuatu misalnya tentang teknologi budidaya ikan nila, maka pada diri kita harus sudah terbayang siapa sasaran yang dimaksud (intended) misalnya para pembudidaya dan keluarganya. Apakah tulisan tersebut akan dibaca oleh orang lain yang bukan kita maksudkan (unintended) yaitu bukan pembudidaya, tidak menjadi soal, yang penting informasi atau pesan (message) yang kita sampaikan harus sesuai dengan keadaan/kebutuhan sasaran utama yang kita programkan.
Dalam berkomunikasi dengan sasaran melalui tulisan ataupun lisan setiap penyuluh harus selalu sadar akan sasaran utama (intended) tersebut dan jangan terpengaruh oleh yang bukan sasaran (ununtended). Dengan kata lain penyuluh harus memperhatikan tujuan sasaran yang disuluh. Penyuluhan diusahakan agar mencapai sasaran, sehingga dapat memusatkan tujuan yang sesuai keinginan penyuluh, sehingga dengan demikian tujuan pengirim berkaitan dengan tujuan sasaran.

2. Bagaimana
Dalam tujuan komunikasi  harus jelas efek (hasil) yang  yang dikehendaki, baik oleh sumber/pengirim maupun oleh sasaran/penerima (pelaku utama dan keluarganya). Kita berkomunukasi bukan hanya sekedar menyampaikan pesan tapi mengharapkan kelanjutannya.  Bila kita mengirim surat, kita tidak puas dengan mengirim dan hanya sekedar tiba di alamat saja, akan tetapi kita mengharapkan respons atau balasan dari si penerima. Lebih jauh dari itu, setelah surat tersebut dibalas kita pun mengharapkan lanjutannya, dan tindakan-tindakan lain sesuai tujuan yang diharapkan. Sebagai penyuluh perikanan selalu punya keinginan agar apa yang disuluhkan dapat dilaksanakan atau diterapkan oleh pelaku utama beserta keluarganya. Hal yang harus selalu kita ingat adalah memikirkan tentang apa yang dikehendaki oleh sasaran, yaitu hasil apa yang mereka harapkan dari berkomunikasi dengan penyuluh tersebut. Akan tetapi kalau hal tersebut ditanyakan kepada mereka mungkin mereka tidak akan membawanya, hal ini bukan karena mereka tidak mempunyai harapan.

Sekarang persoalannya ialah bagaimana agar pada saat berkomunikasi dengan orang lain, mereka akan mau memperhatikan dengan sebaik-baiknya? Salah satu cara adalah dengan memperhitungkan dan memperhatikan dengan sebaik-baiknya dengan harapan dan keinginan mereka. Hal ini tentu merupakan pekerjaan yang tidak gampang, akan tetapi setiap penyuluh harus berusaha  dan harus mampu mengorek dan menganalisis keinginan dan harapan-harapan dari sasaran yang akan diajak berkomunikasi dalam penyuluhan perikanan.

Kita ambil suatu contoh, misalnya kita menghadapi seorang pembudidaya yang sedang bingung memikirkan ikan nila yang sedang dipelihara di kolamnya terancam hama penyakit (belum menyerang), pembudidaya tersebut cemas, khawatir bila hama-hama penyakit betul-betul menyerang ikannya maka panennya akan gagal. Dalam situasi yang demikian wajar kalau pembudidaya sangat mengharapkan bantuan untuk mencegah serangan hama penyakit ikan yang dipeliharanya. Dengan demikian pada keadaan tersebut bila tenaga pendamping/penyuluh berbicara tentang hama penyakit ikan nila dan cara-cara pemberantasannya, maka pembudidaya akan menunjukkan respons yang baik terhadap pembicaraan tenaga pendamping/penyuluh tersebut. Berbeda halnya seandainya penyuluh berbicara soal tunggakan kredit usahanya, maka mungkin pembudidaya tersebut tidak akan memperhatikan sama sekali pembicaraan penyuluh karena hal tersebut bukan merupakan harapan dan keinginan dari pelaku utama pada saat tersebut.


0 komentar:

Posting Komentar