PEMILIHAN
BAHAN PAKAN
Pakan buatan yang diberikan pada ikan/udang dalam pembuatannya perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Bahan baku tidak mengandung racun.
Bahan baku
yang mengandung racun dapat menghambat
pertumbuhan, ikan mabuk dan strtess bahkan dapat menyebabkan kematian ikan/udang yang diperihara secara masal.
2. Bahan baku pakan tidak boleh bersaing dengan bahan
makanan manusia.
3. Bahan baku harus tersedia dalam waktu lama, atau
tersedia secara kontinyu.
4. Harga bahan baku, walaupun dapat digunakan tetapi
harganya mahal.
Sebenarnya
murah atau mahalnya bahan baku harus dinilai dari manfaat bahan baku tersebut. Sebagai contoh tepung ikan harganya memang
mahal tetapi bila dibandingkan dengan nilai
kegunaannya terutama kandungan proteinnya yang tinggi dan kelengkapan asam
aminonya maka penggunaan tepung ikan menjadi murah.
5. Kualitas gizi bahan baku, menjadi persyaratan penting,
walaupun harganya murah, dan tersedia cukup
melimpah tetapi kandungan gizinya buruk, maka bahan baku seperti ini tidak
dapat digunakan.
Pakan untuk hewan air (ikan/udang), dapat dikategorikan
menjadi :
1. Pakan alami,
merupakan kelompok pakan yang tersedia secara alami maupun dari hasil kultur yang
dikumpulkan. Contoh artemia, dapnia, cacing sutera.
Pakan alami
yang berasal dari tumbuhan lumut sutera, plankton, dan daun talas untuk ikan
gurami.
2. Pakan segar, yaitu
berupa cincangan ikan rucah dan langsung diberikan pada ikan, pakan segar ini
ketahanannya sangat rendah oleh karena itu perlu disimpan dalam freezer.
Pakan buatan, merupakan pakan berbentuk pelet, fleke dan
crumble, pakan ini dalam kondisi kering sehingga daya tahannyaantara > 4
bulan, kandungan gizinya lengkap karena dibuat
sesuai dengan kebutuhan. Jenis pakan inilah yang akan dikupas lebih mendalam.
Bahan Baku
Berdasarkan sifatnya maka bahan baku dibagi menjadi 2
kelompok, yaitu bahan baku nabati dan bahan baku hewani. Sekitar 70-75 % bahan
baku nabati merupakan bici-bijian dan hasil olahannya, 15 – 25% limbah industri
makanan dan selebihnya berupa hijauan. Bahan pakan nabati sebagian merupakan
sumber energi yang baik, dan sumber vitamin yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
ikan.
1. Bahan Baku Nabati.
a. Jagung Kuning.
Selain jagung kuning, ada jagung warna putih dan jagung
merah. Diantara ke tiga warna tersebut yang banyak teredia dan diproduksi di
Indonesia hanyalah jagung kuning. Jagung ini
merupakan bahan baku pakan ternak dan ikan/udang, bahan baku jenis ini
digunakan sebagai bahan baku pakan sumber energi, karena kadar proteinnya
rendah ( 8.9%) bahkan desifisiensi terhadap asam amino penting terutama lysine
dan triptofan.
Tabel 1. Kandungan Nutrisi jagung
Nutrisi Kandungan
Bahan
kering
75 – 90 %
Serat kasar
2,0 %
Protein
kasar
8,9 %
Lemak
kasar
3,5 %
Energi
gross
3918 Kkal/kg
Niacin
6,3 mg/kg
Calsium
0,02 %
Fosfor
3000 IU/kg
Vitamin
A
-
Asam
Pentotenat
3,9 mg/kg
Riboflavin
1,3 mg/kg
Tiamin
3,6 mg/kg
Jagung sebagai sumber energi dengan kandungan serat kasar
yang rendah dan sumber Xantophyll, dan asam lemak yang baik jagung harus
dilakukan uji labhoratorium .
b. Dedak halus.
Dedak merupakan limbah proses pengolahan gabah, dan tidak
dikonsumsi manusia sehingga tidak bersaing dalam penggunaannya. Kandungan serat
kasar dedak 13,6%, atau 6 kali lebih besar dari pada jagung kering, merupakan
factor pembatas, sehingga dedak tidak dapat digunakan berlebihan.. Kandungan
asam amino dedak, walaupun lengkap tapi kuantitasnya tidak mencukupi
kebutuhan ikan, demikian pula dengan vitamin dan mineralnya.
Tabel 2. Kandungan Nutrisi Dedak
Nutrisi Kandungan
Bahan
kering
91 %
Serat
kasar 13,5
%
Protein
kasar
0,6 %
Lemak
kasar
13,0 %
Energi
metabolis
1890 kal/kg
Calsium
0,1 %
Total
Fosfor
17 %
Vitamin
A
-
Asam
Pentotenat
22,0 mg/kg
Riboflavin
3,0 mg/kg
Tiamin
22,8 mg/kg
c. Bungkil kedelai.
Kacang kedelai mentah mengandung penghambat typsin, dan
dapat lepas melalui pemanasan atau metoda lain, edangkan bungkil kacang kedelai
merupakan limbah dari proses pembuatan minyak kedelai. Yang menjadi factor
pembatas pada penggunaan kedelai hádala asam amino metionin
Tabel 3. Kandungan Nutrisi Bungkil kedelai
Nutrisi
Kuantitas
Protein
kasar
42 – 50 %
Energi
metabolis
2825 – 2890 Kkal/kg
Serat
kasar
6 %
d. Bungkil Kacang Tanah
Merupakan limbah dari pengolahan minyak kacang tanah atau
loan lanilla. Koalitas bungkil kacang tanah ini tergantung pada proses
pengolahan kacang tanah menjadi minyak. Disamping itu, proses pemanasan selama
pengolahan berlangsung, juga menentukan koalitas bungkil ini, selain dari
kualitas kacang tanah, pengolahan dan varietas kacang Sangay berpengaruh
terhadap kandungan nutrisi. Kadar metionin, triptopan,treonin dan lysin bungkil
kacang tanah juga mudah tercemar oleh Namun beracun (Aspergillus flavus )
Tabel 4. Kandungan Nutrisi Bungkil Kacdang Tanah
Nutrisi Kuantitas
Bahan
Kering
91,5 %
Protein
kasar
47,0 %
Lemak
kasar
12,0 %
Serat
kasar
13,1 %
Energi
metabolis
2200 kal/kg
e. Minyak Nabati.
Pengunaan minyak diperlukan pada pembuatan pakan ikan,
terutama yang membutuhkan energi tinggi, yang hanya dapat diperoleh dari
minyak. Minyak nabati yang dipergunakan hendaknya minyak nabati yang baik,
tidak mudah tengik dan tidak mudah rusak. Penggunaan minyak nabati yang
biasanya berasal dari kelapa atau sawit pada umumnya berkisar antara 2- 6 %
f. Hijauan.
Sebagai bahan campuran pakan, kini hijauan mulai dilirik
kembali, karena ternyata sampai tertentu hijauan dengan protein tinggi dapat
mensubstitusi tepun bagi ikan. Hijauan yang dimaksdu antara lain azola, turi
dan daun talas, yang bila akan digunakan harus diolah terlebih dahulu, yaitu
dikeringkan tetapi tidak sampai merusak warna, selanjutnya ditepungkan. Selain
ketiga jenis daun tersebut
beberapa jenis hijauan yang lain seperti ; daun singkong,
kacang, eceng gondok dapat digunakan sebagai bahan campuran pakan.
2. Bahan Baku Hewani.
a. Tepung ikan.
Tepung ikan, berasal dari ikan rucah, atau buangan yang
tidak dikonsumsi oleh manusia, atau sisa pengolahan industri makanan ikan,
sehingga kandungan nutrisinya Sangay beragam, tapi pada umumnya berkisar antara
60-70%. Tepung ikan merupakan pemasok lysin dan metionin yang baik, dimana hal
ini tidak terdapat pada kebanyakan bahan baku nabati. Mineral kalsium dan
fosfornya Sangay tinggi, karena beberapa keunggulan inilah maka tepung ikan
menjadi mal.
Tabel .5 : Kandungan Nutrisi Tepung ikan.
Nutrisi
Kandungan
Protein
kasar
60 – 70 %
Serat
kasar
1,0 %
Kalsium
5,0 %
Fosfor
3,0 %
b.Tepung Darah.
Merupakan limbah dari rumah potong hewan, yang banyak
dipergunakan oleh pabrik pakan, karena protein kasarnya
tinggi. Walaupun demikian ada pembatas religi. BAik buruknya koalitas tepung
darah ini Sangat tergantung pada penanganan dalam penampungan jangan sampai
tercampur dengan kotoran.
Tabel 6. Kandungan Nutrisi tepung darah.
Nutrisi
Kandungan
Protein
kasar
80 %
Serat
kasar
1,6 %
Lemak
kasarKalsium
1,6 %
Kelemahan dari tepung darah adalah miskin isoleusin ,
rendah kalsium dan fosfor pemakaian maksimum 5%.
c.Tepung Keong mas
Keong mas, merupakan bahan baku local yang digunakan
sebagai bahan alternatif dalam mensubstitusi tepung ikan. Kandungan tepung ikan
dan tepung keong mas seperti table berikut .
Tabel 7. Kandungan Nutrisi tepung Keong Mas.
Nutrisi
Kandungan
Protein
kasar
57,76 %
Lemak
14,62 %
Abu
15,3 %
Karbohidrat
0,68 %
Kadar
air
11,05 %
Sumber : Laboratorium Fisika Kimia BBPBAP Jepara
Daging keong mas mempunyai kandungan protein sekitar 60,9
%. Kadar ini setara atau hampir sebanding dengan kadar protein yang
dimiliki tepung ikan yaitu sekitar 65,65 %. Dari segi kandungan asam amino, tepung
keong mas memilik kandungan asam amino yang tinggi sehingga tepung keong mas
dapat dijadikan makanan dengan kualitas yang baik dan mampu manggantikan
tepung ikan.
d. Protein sel tunggal (Algae)
Sebagai sumber protein, sel tunggal dapat dijadikan sebagai
alternatif . Sumber protein pengganti tepung ikan dalam formula pakan ikan.
Kandungan proteinnya sangat beragam mulai dari 30 – 80%.
0 komentar:
Posting Komentar