Habitat Ikan Wader
Ikan
wader merupakan ikan air tawar yang tidak asing dan mudah ditemukan di
Indonesia. Namun secara umum, ikan wader merupakan ikan yang terdistribusi
secara rata di daerah Asia Tenggara dan Selatan seperti India dan Indonesia.
Ikan wader terbukti sangat popular untuk dikonsumsi dalam berbagai macam bentuk
seperti lauk lalap atau snack. Oleh karena itu, permintaan pasar terhadap supply produk
ikan wader cukup tinggi di pasaran.
Sayangnya,
tidak banyak orang yang mengethaui tentang cara budidaya ikan
tersebut. Padahal bisnis ikan wader memiliki potensi yang cukup besar
sebagai mata pencaharian sehari – hari. Berikut merupakan beberapa tips
tentang teknik budidaya ikan wader.
Gambar Ikan Wader |
Mengetahui Anatomi dan Morfologi Ikan Wader
Untuk
membudidayakn ikan wader, pertama – tama kita harus mengetahui ciri – ciri
fisik ikan wader agar mempermudah dalam pemeliharaannya. Di Indonesia, pada
umumnya kita dapat menjumpai dua jenis ikan wader, yaitu wader pari dan wader
cakul. Ikan wader pari cenderung lebih ramping dan memiliki warna keemasan dan
keperakan di bagian atas dan bawah tubuhnya. Sedangkan wader cakul memiliki
warna perak kehijauan dan memiliki dua bintik di bagian ujung ekornya. Kedua
jenis wader tersebut memiliki ukuran kurang lebih 10-17 cm. Pada ikan wader
betina biasanya terdapat tiga lubang kelamin dibandingkan jantan yang hanya
memiliki dua.
Persiapan Tempat Pemeliharaan
Untuk
membudidayakan ikan wader, langkah pertama yang harus dilakukan adalah
menyediakan kolam atau tempat pemeliharan yang layak. Dua macam kolam
harus disediakan, yaitu kolam untuk induk dan juga kolam untk
pengembangbiakkan bibit baru. Sebelum memindahkan ikan wader hasil
tangkapan ke dalam kolam, alangkah baiknya apabila kolam dikeringkan dahulu selama
beberapa hari. Upaya tersebut ditujukan untuk membunuh bakteri dan
menghilangkan aroma tidak sedap pada saat usaha pemijahan. Air yang digunakan
untuk mengisi kolam juga diharuskan air tawar. Jangan lupa untuk menjaga
kebersihan kolam agar ikan wader anda terhindar dari benih – benih
bakteri, jamur, dan penyakit.
Pemisahan Induk
Seperti
yang telah disebutkan diatas, kolam untuk induk ikan wader harus disendirikan
dari kolam bibit ikan. Hal tersebut dikarenakan adanya resiko induk untuk
memakan telur atau bayi ikan mereka. Setelah dipisah, induk – induk tersebut
harus diberi makan pellet atau ampas tahu agar segera mematangkan gonadnya.
Gonad merupakan kelenjar yang memproduksi cairan gamet yang dapat menarik ikan
jantan untuk membuahi sel telur mereka. Gonad biasanya akan matang setelah dua
hari diberi makan dan dirawat pada kolam khusus induk. Setelah gonad matang,
langkah selanjutnya adalah melakukan pemijahan atau pemberanakkan. Secara umum,
telur ikan wader akan menetas 24 jam setelah telur dikeluarkan.
Pemisahan Larva dan Benih Ikan Wader
Setelah
benih ikan wader menetas, adalah penting untuk segera memindahkan benih – benih
tersebut ke kolam tersendiri. Benih ikan wader biasanya akan memakan plankton
atauu lumut yang tumbuh di kolam. Namun untuk menambah nutrisi dan mempercepat
pertumbuhan, bisa diberikan asupan nutrisi lain terhadap bibit – bibit ikan
wader tersebut. Pemberian nutrisi tambahan tersebut dapat dilakukan melalui
kuning telur ayam rebus yang dihaluskan. Memberi kuning telur ayam rebus secara
rutin akan memberi bibit – bibit tersebut pasokan protein yang penting bagi
pertumbuhan mereka. Ukuran benih ikan wader secara umum berkisar antara 0-5 cm
dengan berat rata – rata mencapai sekitar 1 gram.
0 komentar:
Posting Komentar