Rabu, 28 Oktober 2015

POLA NATALITAS IKAN CAKALANG



POLA NATALITAS IKAN CAKALANG

            Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) merupakan salah satu jenis sumber daya perikanan terpenting baik sebagai komoditi ekspor maupun sebagai bahan konsumsi dalam negeri. Oleh karena itu peranannya di dalam penambahan devisa negara cukup berarti. Di negara-negara maju antara lain Jepang, Korea dan Amerika Serikat, penelitian terhadap ikan cakalang sudah dilakukan, baik menyangkut aspek biologi, distribusi maupun teknik penangkapannya. Di Indonesia, penelitian seperti itu belum banyak dilakukan sehingga informasi yang tersedia masih kurang sekali (Matsumoto et al. dalam Wouthuyzen et al. 1990).
            Hal ini disebabkan karena selama ini perhatian lebih dipusatkan pada masalah penangkapan. Kegiatan penelitian biologinya baru berkembang beberapa tahun terakhir ini. Padahal informasi mengenai biologi adalah sangat penting terutama bagi pihak yang berkepentingan. Berdasarkan atas kenyataan tersebut, maka penelitian pendahuluan ini dilakukan untuk melihat beberapa aspek biologi, yaitu makanan dan  ebiasaan makan, tingkat kematangan gonad, perbandingan kelamin dan fekunditas.

Gambar. Ikan Cakalang

            Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) adalah ikan berukuran sedang dari familia Scombridae (tuna). Satu-satunya spesies dari genus Katsuwonus. Cakalang terbesar, panjang tubuhnya bisa mencapai 1 m dengan berat lebih dari 18 kg. Cakalang yang banyak tertangkap berukuran panjang sekitar 50 cm. Nama-nama lainnya di antaranya cakalan, cakang, kausa, kambojo, karamojo, turingan, dan ada pula yang menyebutnya tongkol. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai skipjack tuna.
            Cakalang dikenal sebagai perenang cepat di laut zona pelagik. Ikan ini umum dijumpai di laut tropis dan subtropis di Samudera Hindia, Samudera pAsifik, dan Samudera Atlantik. Cakalang tidak ditemukan di utara Laut Tengah. Hidup bergerombol dalam kawanan berjumlah besar (hingga 50 ribu ekor ikan). Makanan mereka berupa ikan,krustasea, cephalopoda, dan moluska. Cakalang merupakan mangsa penting bagi ikan-ikan besar di zona pelagik, termasuk hiu.
            Tubuh berbentuk memanjang dan agak bulat, dengan dua sirip punggung yang terpisah. Sirip punggung pertama terdiri dari 14-16 jari-jari tajam. Sirip punggung kedua yang terdiri dari 14-15 jari-jari lunak. Sirip dubur berjumlah 14-15 jari-jari. Bagian punggung berwarna biru keungu-unguan hingga gelap. Bagian perut dan bagian bawah berwarna keperakan, dengan 4 hingga 6 garis-garis berwarna hitam yang memanjang di samping badan. Badan tidak memiliki sisik kecuali pada bagian barut badan (corselet) dan garis lateral.
Migrasi Ikan Dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya
            Migrasi ikan adalah adalah pergerakan perpindahan dari suatu tempat ke tempat yang lain yang mempunyai arti penyesuaian terhadap kondisi alam yang menguntungkan untuk eksistensi hidup dan keturunannya. Ikan mengadakan migrasi dengan tujuan untuk pemijahan, mencari makanan dan mencari daerah yang cocok untuk kelangsungan hidupnya. Migrasi ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor eksternal (berupa faktor lingkungan yang secara langsung atau tidak langsung berperan dalam migrasi ikan) maupun internal (faktor yang terdapat dalam tubuh ikan).

Faktor-faktor yang mempengaruhi migrasi:
Faktor Eksternal
  Bimbingan ikan yang lebih dewasa
     Ikan mampu melakukan migrasi untuk kembali ke daerah asal karena adanya bimbingan dari ikan yang lebih tua.
·      Faktor eksternal yang menyebabkan pola natalitas ikan cakalang terjadi diantaranya :
– Suhu
– Bau perairan
– Intensitas cahaya
– Arus
– Salinitas
– Matahari, dan
– Musim
Faktor Internal
·  Faktor internal yang menjadi penyebab pola natalitas pada ikan cakalang dintaranya:
– Kematangan gonad
– Kelenjar- kelenjar internal
– Insting
– Aktifitas renang
– Ketersediaan pakan
            Faktor lain yang menyababkan pola natalitas pada ikan cakalang adalah kepadatan populasi yang terjadi pada suatu wilayah perairan yang merupakan habitat bagi ikan cakalang serta penangkapan yang terjadi yang di lakukan oleh para nelayan. Hal ini dikarenakan ikan cakalang merupakan ikan yang dapat dimanfaatkansebagai bahan pangan bagi manusia.

Sumber;

0 komentar:

Posting Komentar