POLA NATALITAS IKAN CAKALANG
Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) merupakan salah satu jenis sumber daya
perikanan terpenting baik sebagai komoditi ekspor maupun sebagai
bahan konsumsi dalam negeri. Oleh karena itu peranannya di dalam
penambahan devisa negara cukup berarti. Di negara-negara maju antara lain
Jepang, Korea dan Amerika Serikat, penelitian terhadap ikan cakalang sudah
dilakukan, baik menyangkut aspek biologi, distribusi maupun teknik
penangkapannya. Di Indonesia, penelitian seperti itu belum banyak
dilakukan sehingga informasi yang tersedia masih kurang sekali (Matsumoto et
al. dalam Wouthuyzen et al. 1990).
Hal ini disebabkan karena selama ini
perhatian lebih dipusatkan pada masalah penangkapan. Kegiatan penelitian
biologinya baru berkembang beberapa tahun terakhir ini. Padahal
informasi mengenai biologi adalah sangat penting terutama bagi pihak yang
berkepentingan. Berdasarkan atas kenyataan tersebut, maka penelitian
pendahuluan ini dilakukan untuk melihat beberapa aspek biologi, yaitu
makanan dan ebiasaan makan, tingkat kematangan gonad, perbandingan
kelamin dan fekunditas.
Gambar. Ikan Cakalang |
Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) adalah ikan berukuran
sedang dari familia Scombridae (tuna). Satu-satunya spesies dari genus Katsuwonus. Cakalang
terbesar, panjang tubuhnya bisa mencapai 1 m dengan berat lebih dari 18 kg.
Cakalang yang banyak tertangkap berukuran panjang sekitar 50 cm. Nama-nama
lainnya di antaranya cakalan, cakang, kausa, kambojo, karamojo,
turingan, dan ada pula yang menyebutnya tongkol. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai skipjack tuna.
Cakalang dikenal sebagai perenang
cepat di laut zona pelagik. Ikan ini umum dijumpai di laut tropis
dan subtropis di Samudera Hindia, Samudera pAsifik, dan Samudera Atlantik.
Cakalang tidak ditemukan di utara Laut Tengah. Hidup bergerombol dalam kawanan
berjumlah besar (hingga 50 ribu ekor ikan). Makanan mereka berupa
ikan,krustasea, cephalopoda, dan moluska. Cakalang merupakan mangsa penting
bagi ikan-ikan besar di zona pelagik, termasuk hiu.
Tubuh berbentuk memanjang dan agak
bulat, dengan dua sirip punggung yang terpisah. Sirip punggung pertama terdiri
dari 14-16 jari-jari tajam. Sirip punggung kedua yang terdiri dari 14-15
jari-jari lunak. Sirip dubur berjumlah 14-15 jari-jari. Bagian punggung
berwarna biru keungu-unguan hingga gelap. Bagian perut dan bagian bawah
berwarna keperakan, dengan 4 hingga 6 garis-garis berwarna hitam yang memanjang
di samping badan. Badan tidak memiliki sisik kecuali pada bagian barut badan (corselet)
dan garis lateral.
Migrasi Ikan Dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhinya
Migrasi ikan adalah adalah
pergerakan perpindahan dari suatu tempat ke tempat yang lain yang mempunyai
arti penyesuaian terhadap kondisi alam yang menguntungkan untuk eksistensi
hidup dan keturunannya. Ikan mengadakan migrasi dengan tujuan untuk pemijahan,
mencari makanan dan mencari daerah yang cocok untuk kelangsungan hidupnya.
Migrasi ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor eksternal (berupa
faktor lingkungan yang secara langsung atau tidak langsung berperan dalam
migrasi ikan) maupun internal (faktor yang terdapat dalam tubuh ikan).
Faktor-faktor yang mempengaruhi migrasi:
Faktor Eksternal
– Bimbingan ikan yang lebih dewasa
Ikan mampu melakukan migrasi untuk kembali
ke daerah asal karena adanya bimbingan dari ikan yang lebih tua.
· Faktor eksternal yang menyebabkan pola natalitas ikan cakalang terjadi
diantaranya :
–
Suhu
–
Bau perairan
–
Intensitas cahaya
–
Arus
–
Salinitas
–
Matahari, dan
–
Musim
Faktor Internal
· Faktor
internal yang menjadi penyebab pola
natalitas pada ikan cakalang dintaranya:
–
Kematangan gonad
–
Kelenjar- kelenjar internal
–
Insting
–
Aktifitas renang
–
Ketersediaan pakan
Faktor lain yang menyababkan pola
natalitas pada ikan cakalang adalah kepadatan populasi yang terjadi pada suatu
wilayah perairan yang merupakan habitat bagi ikan cakalang serta penangkapan
yang terjadi yang di lakukan oleh para nelayan. Hal ini dikarenakan ikan
cakalang merupakan ikan yang dapat dimanfaatkansebagai bahan pangan bagi
manusia.
Sumber;
0 komentar:
Posting Komentar