ALAT TANGKAP PANCING (LINE FISHING)
Jenis-jenis
pengangkapan ikan yang menggunakan pancing biasa disebut dengan Line
Fishing. Istilah lain biasa juga disebut dengan hook and line
atau angling yaitu alat penangkapan ikan yang terdiri dari tali dan mata
pancing. Semua alat tangkap tersebut dalam teknik penangkapannya
menggunakan pancing. Umumnya pada mata pancingnya dipasang umpan, baik
umpan asli maupun umpan buatan yang berfungsi untuk menarik perhatian
ikan. Umpan asli dapat berupa ikan, udang, atau organisme lainnya yang
hidup atau mati, sedangkan umpan buatan dapat terbuat dari kayu, plastic dan
sebagainya yang menyerupai ikan, udang atau lainnya.
Dibandingkan
dengan alat-alat penangkapan ikan lainnya, alat pancing inilah yang prinsipnya
tidak banyak mengalami kemajuan. Karena hanya melekatkan umpan pada mata
pancing, lalu pancing diberi tali. Setelah umpan dimakan ikan maka mata
pancing juga akan termakan oleh ikan dan dengan tali manusia menarik ikan ke
kapal atau ke darat. Dalam teknisnya banyak mengalami kemajuan, misalnya
benang yang dipakai berwarna sedemikian rupa sehingga tidak tampak dalam air,
umpan diberi bau-bauan sehingga dapat memberikan rangsangan untuk dimakan,
bentuknya diolah sedemilian rupa sehingga menyerupai umopan yang umum disenangi
oleh ikanyang menjadi tujuan penangkapan secara alamiah (Ayodhyoa, 1981).
Sebagai
alat penangkapan ikan, alat pancing terdiri dari mata pancing, tali pancing,
umpan dan berbagai perlengkapan lainnya seperti joran, pelampung, pemberat, dan
lain-lain. Dibandingkan dengan alat penangkapan ikan lainnya, menurut
Ayodhyoa (1981) alat penangkapan ini mempunyai segi-segi positif yaitu :
1. Alat-alat pancing tidak susah dalam
strukturnya dan operasinya dapat dilakukan dengan mudah.
2. Organisasi usahanya kecil, sehingga
dengan modal sedikit usaha sudah dapat berjalan (bergantung jenis usaha
pancingnya), manusia sedikit usaha sudah dapat dijalankan.
3. Syarat-syarat fishing groundnya
relative sedikit dan dapat dengan bebas memilih.
4. Pengaruh cuaca, suasana laut dan
sebagainya relatif kecil.
5. Ikan-ikan yang tertangkap seekor
demi seekor sehingga kesegarannya dapat dijamin.
Namun
ada pula beberapa kelemahannya yaitu :
- Dibandingkan dengan perikanan jarring, maka untuk mendapatkan hasil tangkapan yang banyak jumlahny dalam waktu yang singkat tidak mungkin dilakukan.
- Memerlukan umpan, sehingga ada tidaknya umpan akan berpengaruh terhadap jumlah kali operasi yang dapat dilakukan.
- Keahlian perseorangan sangat menonjol, pada tempat, waktu dan syarat-syarat lainnya sama, hasil tangkapn yang diperoleh belum tentu sama dengan orang lain.
- Pancing terhadap ikan adalah pasif, dengan demikian tertangkapnya ikan tersebuut sangat ditentukan oleh tertariknya ikan untuk memakan umpan.
Pancing
adalah salah satu alat tangkap yang umum dikenal oleh masyarakat ramai,
terlebih dikalangan nelayan. Pada prinsipnya pancing ini terdiri dari dua
komponen utama, yaitu tali (line), dan mata pancing (hook). Tali
pancing biasa dibuat dari bahan benang katun, – nilon, – polyethilene,
plastik (senar), dal lain-lain. Sedangkan mata pancingnya (mata kailnya)
dibuat dari kawat baja, – kuningan atau bahan lain yang tahan karat. Mata
pancing tersebut umumnya ujungnya berkait balik, namun ada juga yang tanpa kait
balik. Jumlah mata pancing yang terdapat pada tiap perangkat (satuan)
pancing itu bisa tunggal maupun ganda (dua – tiga buah) bahkan banyak
sekali (ratusan sampai ribuan) tergantung dari jenis pancingnya. Sedangkan
ukuran mata pancing bervariasi, disesuaikan dengan besar kecilnya ikan yang
akan ditangkap (dipancing) (Subani dan Barus, 1989).
Berbeda
jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan maka berbeda pula pancing yang
digunakan. Dengan demikian, struktur pancing juga akan berbeda, sehingga
akan terlihat banyak sekali variasi dari alat pancing. Sehubungan
dengan jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan maka fishing ground dimana
ikan itu berada akan berbeda pula kondisinya, dengan demikian maka cara yang
akan dilakukan akan berbeda.
Pada
garis besarnya line fishing banyak jenisnya, tetapi dapat dikelompokan dalam
beberapa kelompok (Von Brandt, 1984) yaitu :
- Hand lines, yaitu pancing yang paling sederhana. Biasanya hanya terdiri dari pancing, tali pancing dan pemberat serta dioperasikan oleh satu orang dan tali pancing langsung ke tangan.
- Pole and line, yaitu pancing yang digunakan khusus menangkap ikan-ikan cakalang, tuna, dan tongkol, pancing ini terdiri dari joran, tali pancing dan umpan. Dioperasikan secara bersama di atas kapal.
- Set lines, yaitu pancing yang dipasang secara menetap dalam jangka tertentu. Pancing ini terdiri dari tali pancing, pancing, dan umpan kemudian dipasang secara tetap di suatu perairan.
- Bottom long lines, yaitu pancing yang dipasang di dasar perairan, biasanya khusus menangkap ikan-ikan demersal.
- Drift lines, yaitu pancing yang dipasang di permukaan atau pertengahan air dan dihanyutkan sampai jangka waktu tertentu.
- Troll lines, yaitu pancing yang dalam operasinya ditarik dengan perahu.
Dilihat
dari cara pengoperasiannya pancing-pancing tersebut bisa dilabuh (pancing
ladung, rawai biasa, rawai cucut), ditarik dibelakang perahu/kapal yang
sedang dalam keadaan berjalan (trolling) baik menelusuri lapisan permukaan air,
lapisan tengah (pancing cumi-cumi) maupun di dsar perairan (pancing
garit/dragged line), dihanyutkan (rawai tuna, tuna long line).
Penangkapan dengan pancing dapat dilakukan baik pada siang maupun malam hari
dan dapat digunakan sepanjang tahun tanpa mengenal musim (Subani dan Barus,
1989).
makasih infonya
BalasHapus