HAMA DAN PENYAKIT PADA IKAN GURAME
Gurame
merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat , tetapi cukup digemari
oleh masyarakat. Selain itu gurame memiliki keunikan dalam segmen pemasarannya.
Permasalahan
hama dan penyakit pada budidaya ikan gurame merupakan kendala yang serius, karena dapat menyebabkan tingkat kematian yang
tinggi yang nantinya akan mengakibatkan produksi ikan gurame akan menurun, terutama pada fase benih.
Gangguan
yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit non
parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit. Gangguan-gangguan non parasiter
bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang
atau amoniak; kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena
keturunan. Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan
perilaku ikan-ikan tersebut. Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang
cukup untuk mengetahuinya. ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan
lamban gerakannya. Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter, yang
diakibatkan oleh bakteri, virus, jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya.
Berikut ini adalah penyakit yang
sering menyerang ikan gurame :
1. White Spot
Penyakit ini sering disebut juga penyakit ich. Penyakit
ini disebabkan oleh Ichtyopthirius multifiliis. Parasit ini menyerang
ikan pada bagian sirip punggung dan sisiknya.
Ikan yang terserang oleh parasit ini terlihat seperti
bintik-bintik putih pada bagian-bagian sirip atau sisik.
Parasit ini sering menyerang pada saat ikan mengalami
stres dan pada saat daya tahan tubuhnya menurun. Terutama pada saat suhu air
rendah, parasit ini menyerang secara sporadis.
2. Dactylogyrus dan Gyrodactylus
Parasit Dactylogyrus dan Gyrodactylus termasuk
keluarga cacing (Monogenea ). Kedua jenis cacing ini berbentuk bulat memanjang
dan pada ujung tubuhnya terdapat alat penempel dan mulut penghisap. Dactylogyrus
menyerang insang sedangkan Gyrodactylus menyerang tubuh dan sirip
Gejala klinis ikan gurame yang terserang penyakit ini
adalah ikan menjadi lemah, kurang napsu makan, dan mengap-mengap seperti
kekurangan oksigen.
3. Aeromonas hydrophila
Bakteri Aeromonas hydrophila ini bersifat
pathogen yang dapat menyebabkan penyakit sistematik serta dapat mengakibatkan
kematian iakan secara masal. Bakteri ini berbentuk batang pendek berukuran 2-3
mikron dan bersifat gram neganif. Bakteri ini menginfeksi luka dan menyebabkan
80-100 % setelah satu minggu ikan gurame terinfeksi. Selain pada luka, bakteri
ini dapat ditemukan juga di hati dan ginjal ikan gurame.
Ikan gurame yang terserang penyakit ini akan
memperlihatkan tanda-tanda seperti terdapat luka infeksi pada bagian tubuh
ikan, sisik terkuak, perut busung, lemah, dan sering berada dipermukaan air dan
dasar kolam.
4. Argulus sp.
Argulus sp atau yang lebih dikenal dengan kutu ikan air ini
termasuk keluarga udang renik dengan badang yang berbentuk bulat pipih. Kutu air ini menyerang kulit dan insang
ikan lalu mengisap darahnya. Telur argulus ditempelkan pada benda-benda dan
tanaman dalam air. Setelah menetas, kutu air ini akan berenang mencari mangsa
atau inang yang baru.
Gejala ikan yang terserang penyakit ini adalah pada
kulitdan insang ikan tanpak adanya kutu yang menempel kuat dan terjadinya pendarahan pada
bekas gigitan.
5. Tricodina sp
Parasit ini termasuk protozoa yang bertbentuk bult dan
memiliki bulu getar. Gejala klinis ikan yang terserang parasit ini adalah ikan
terlihat lemah, warn tubuh pucat dan sering menggosokan tubuhnya pada substrat,
dinding, atau dasar kolam.
6. Saprolegnia
Saprolegnia merupakan jamur yang tumbuh di tubuh ikan.
jamur-jamur ini tumbuh, sebagian besar karena adanya luka yang terdapat pada
ikan dan luka terrsebut tidak ditanggulangi sehingga tumbuhlah jamur-jamur
saprolegnia ini.
Berikut ini adalah tabel beberapa penyakit yang sering menyerang ikan gurame
dan cara pengendaliannya :
NO
|
PENYAKIT
|
GEJALA-GEJALA
|
PENGANGGULANGAN
|
|
KIMIAWI
|
TREATMEN ALAMI
|
|||
1.
|
Ichtyopthirius
multifiliis
Penyakit
White Spot
|
§ Banyak mengeluarkan lendir
§ Terlihat bintik putih pada sirip/ kulit/ insang
§ Sering terdapat pada permukaan air
|
Perendaman
§ dalam NaCl 25 % 10-15 menit
§ formalin 25mg/L ditambah malachite green 0,2 mg
selama 24 jam
|
Menggunakan
Lengkuas dengan dosis 1 gr/l air
|
NO
|
PENYAKIT
|
GEJALA-GEJALA
|
PENGANGGULANGAN
|
|
KIMIAWI
|
TREATMEN ALAMI
|
|||
2.
|
Gyrodactylus
Sp, dan Dactylogyrus sp
Borok Ikan
|
§ Nafsu makan ikan berkurang
§ Banyak lendir pada bagian kulit luar
§ Kulit/ badan mengeluarkan darah
§ Ikan seringberenang ke permukaan air dan tubuhnya
sering molompat-lompat
|
Perendaman
dalam
§ Formalin 2,5 ml dalam 10 menit.
§ NH4Cl 25 gram = 1 lt ±15 menit
|
menggunkan
kunyit dengan dosis 1 gr/l air
|
3.
|
Aeromonas hydrophila
Bercak
Merah
|
§ Tedapat luka infeksi di bagian tubuh
§ Sisik terkuak
§ Perut busung, lemah
§ Sering berada di permukaan air atau dasar kolam
§ Napasnya mengap-mengap
|
Perendamn
dalan larutan
§ Oxytetracycline 2-5 mg/L selama 24 jam yang dilakukan
3 kali berturut-turut
§ Malachite green oxalate 0,5 mg/L selama 1 jam.
|
Menggunakan
daun miana dengan dosis 10 lembar/100 liter air
|
NO
|
PENYAKIT
|
GEJALA-GEJALA
|
PENGANGGULANGAN
|
|
KIMIAWI
|
TREATMEN ALAMI
|
|||
4.
|
Argulus sp
(kutu ikan)
|
§ Pada kulit dan insang tampak adanya kutu yang
menempel kuat
§ Terjadi pendarahan pada bekas gigitan
|
Perendaman
dalam garam dapur sebanyak 10-15 kg/m3 atau 10-15 g/L.
|
Menggunakan
mahkota dewa dengan dosis 50 iris/3 gelas air (600 cc)
|
5
|
Trcodina
sp
|
§ ikan terlihat lemah
§ warna tubuh pucat
§ terdapat luka pada disertai infeksi sekunder
§ ikan sering menggosokan tubuhnya pad substrat,
dinding atau dasar kolam.
|
Perendaman
§ Formalin sebanyak 40 mg/L.
|
Diberikan
ekstrak daun sambiloto
|
6
|
Saprolegina
dan Achlya
|
§ Adanya benag-benang krem dan bergumpal menyerupai
kapas pada tubuhnya.
|
Perendaman
§ Menggunakan garam dapur sebanyak 400 gr/m3 atau 20
mg/L selama 1 jam.
§ Malachite green oxalate dengan dosis 0,1-0,5 mg/L
selama 12-24 jam
|
Menggunakan
daun sirih dengan dosis 10 lembar/l air
|
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan A. dan Syafei L.S, 2005.
Buku Seri Kesehatan Ikan “Gurame Sehat Produksi Meningkat”. Sekolah Tinggi
Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.
Harmanto, Ning. Menggempur Penyakit
Hewan Kesayangan dengan Mahkota Dewa, Jakarta : Penebar Swadaya, 2004.
Jangkaru, Z. Memacu Pertumbuhan
Gurame, Jakarta : Penebar Swadaya, 2003.
Khairuman dan Khairul Amri.
Pembenihan Dan Pembesaran Gurame Secar Intensif, Jakarta : Agromedia Pustaka,
2003.
Sendjaja, Julius Tirta. Usaha
Pembenihan Gurame, Jakarta : Penerbit Swadaya,2002.
0 komentar:
Posting Komentar