Limbah Kolam Ikan Dapat Dimanfaatkan untuk Akuaponik
Bau yang tidak sedap dan kotornya kolam ikan adalah sesuatu
yang banyak dibenci orang ketika mengembangkan budidaya ikan air tawar. Jika
kita kreatif, maka bau dan kotoran tersebut tidak akan menjadi masalah yang
berarti, justru hal tersebut dapat mendatangkan manfaat dan keuntungan yang
lain.
Kotoran ikan yang seringkali menimbulkan masalah karena bau
yang tidak sedap dan membuat kolom menjadi kotor ternyata bisa memberikan
manfaat. Sisa pakan yang ditebar di kolam yang tidak termakan oleh ikan dan
mengendap di kolam pun bisa bermanfaat pula. Kedua limbah yang berasal dari
hasil budidaya di kolam ikan tersebut dapat dimanfaatkan untuk akuaponik.
Akuaponik adalah kombinasi antara akuakultur dengan hidroponik
yang menghasilkan simbiosis mutualisme atau saling menguntungkan. Akuakultur
merupakan budidaya ikan, sedangkan hidroponik adalah budidaya tanaman tanpa
tanah yang berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan
tanah sebagai media tanam atau soilles.
Hewan yang dimaksud dalam budidaya ini tak lain dan tak bukan adalah ikan.
Dengan teknik ini, dimungkinkan untuk memelihara atau mengembangkan tanaman
serta ikan secara bersamaan, dalam satu tempat serta satu waktu.
Melakukan hidroponik memang praktis. Namun, harga dari
vitamin atau nutrisi yang dibutuhkan mahal harganya. Begitu pula jika melakukan
akuakultur. Selain harus memberi pakan sehat, juga harus rajin membersihkan kolam secara
berkala agar ikan dapat tumbuh dengan baik. Nah, dalam proses
hidroponik ini terjadi simbiosis mutualisme, di mana tanaman mendapatkan sumber
makanan dari limbah kotoran ikan sementara ikan mendapat air sebagai tempat
hidup dari air setelah dimurnikan oleh tanaman.
Jika dijabarkan siklusnya, dalam proses akuakultur,
ada sisa pakan yang dihasilkan ikan dalam bentuk feses yang terakumulasi di
dalam air. Feses dengan kandungan nitrat dan amonia ini bersifat toksin atau
beracun bagi ikan, namun sebenarnya kaya nutrisi jika dijadikan sumber hara
bagi tanaman. Pada saat nitrat telah terserap oleh tanaman sebagai bahan
makanan, di waktu yang sama tanaman menyuling air dari bahan berbahaya yang
kemudian kembali ke kolam ikan.
Akuaponik memanfaatkan secara terus menerus air dari pemeliharaan ikan ke tanaman ke kolam ikan. Inti dasar dari sistem teknologi ini adalah penyediaan air yang optimum untuk masing-masing komoditas dengan memanfaatkan sistem re-sirkulasi. Sistem teknologi akuaponik ini muncul sebagai jawaban atas adanya permasalahan semakin sulitnya mendapatkan sumber air yang sesuai untuk budidaya ikan, khususnya di lahan yang sempit. Akuaponik merupakan salah satu teknologi hemat lahan dan air yang dapat dikombinasikan dengan berbagai tanaman sayuran.
Terbatasnya lahan produksi pangan (pertanian-perikanan)
telah mendorong budidaya pertanian-perikanan di lahan sempit atau wadah yang
terbatas. Agar terjadi sinergitas yang saling mendukung, usaha budidaya
perikanan di lahan terbatas akan lebih baik apabila digabungkan dengan
pertanian, hal ini tentunya dapat meningkatkan efiesiensi pada tahap produksi
sehingga bisa dikatakan budidaya low input.
Sistem akuaponik dalam prosesnya menggunakan air dari tangki
atau kolam ikan, kemudian disirkulasikan kembali melalui suatu pipa yang mana
tanaman akan ditumbuhkan. Jika dibiarkan di dalam tangki, air justru akan menjadi
racun bagi ikan-ikan di dalamnya. Bakteri nitrifikasi merubah limbah ikan
sebagai nutrien yang dapat dimanfaatkan tanaman.
Kemudian tanaman ini akan berfungsi sebagai filter vegetasi,
yang akan mengurai zat racun tersebut menjadi zat yang tidak berbahaya bagi
ikan. Jadi, inilah siklus yang saling menguntungkan. Secara umum, akuaponik
menggunakan sistem resirkulasi. Artinya memanfaatkan kembali air yang telah
digunakan dalam budidaya ikan dengan filter biologi dan fisika berupa tanaman
dan medianya. Resirkulasi yang digunakan berisi kompartemen pemeliharaan dan
kompartemen pengolahan air.
Melalui sistem akuaponik, tanaman tidak perlu disiran setiap
hari secara manual, sebab air dikolam dipompa ke atas hingga mampu menyirami
tanaman dan bisa ditambahkan timer agar kita bisa menentukan waktu penyiraman
sesuai yang diinginkan. Kita hanya perlu memberi makan pada kolam ikan yang
pada akhirnya bisa mendapat sayuran dan ikan segar. Keuntungan akuaponik untuk
kolam dan ikan itu sendiri adalah kebersihan air kolam tetap terjaga, air tidak
mengandung zat-zat yang berbahaya bagi ikan karena sudah melalui proses
filtrasi.
Media tanaman yang paling efektif digunakan untuk akuaponik
adalah zeolit. Zeolit berfungsi sebagai filter dan juga media tanam untuk
tanaman. Sedangkan untuk budidaya ikan yang paling bagus untuk menunjang
akuaponik adalah budidaya ikan lele, sebab lele menghasilkan kotoran ikan yang
lebih banyak dibandingkan jenis ikan lainnya.
Lele juga termasuk ikan yang konsumsi pakannya tinggi. Dengan adanya konsumsi pakan yang tinggi, otomatis akan menghasilkan kotoran yang banyak pula akibat sisa pakan yang tidak termakan. Banyaknya kotoran yang dikeluarkan oleh ikan lele dan sisa pakan yang mengendap di kolam menjadikan pertumbuhan tanaman menjadi sangat cepat.
Lele juga termasuk ikan yang konsumsi pakannya tinggi. Dengan adanya konsumsi pakan yang tinggi, otomatis akan menghasilkan kotoran yang banyak pula akibat sisa pakan yang tidak termakan. Banyaknya kotoran yang dikeluarkan oleh ikan lele dan sisa pakan yang mengendap di kolam menjadikan pertumbuhan tanaman menjadi sangat cepat.
Hampir semua jenis budidaya ikan seperti lele, gurami, nila,
koi, emas, bawal, mujair, udang galah dan jenis ikan lainnya dapat dimanfaatkan
untuk akuaponik. Sedangkan jenis tanaman yang biasa dibudiyakan umumnya adalah
tanaman sayuran yang bisa dipanen daunnya dan memiliki nilai ekonomis seperti
selada, sawi, caisim, kangkung, dan sebagainya. Bahkan tanaman seperti cabai,
terong, dan, tomat juga bisa pula dibudidayakan dengan sistem akuaponik.
Keuntungan untuk hasil panen dari sayuran yang dikembangkan
melalui akuaponik adalah tanaman lebih hijau, segar, awet, dan tidak mudah
menguning. Selain itu, sayuran menjadi lebih sehat karena bersifat organik.
Sebab, selama masa tanam sayuran tidak menggunakan pupuk kimia dan pestisida,
karena hanya menggunakan limbah dari kolam sebagai pupuk alaminya.
Akuaponik bisa diterapkan dalam skala besar maupun dalam
skala kecil untuk rumahan. Untuk kita yang sudah punya kolam ikan di rumah bisa
dimanfaatkan untuk akuaponik, namun untuk yang tidak punya kolam bisa juga
menggunakan akuarium. Selain hasil tanamannya bisa dikonsumsi, penerapan
akuaponik di akuarium juga bisa menambah estetika di dalam ruangan rumah dan
akan membuat rumah menjadi lebih hijau.
Sumber:
http://news.liputan6.com/read/2020748/memanfaatkan-limbah-kolam-ikan-untuk-akuaponik
0 komentar:
Posting Komentar