HISTAMIN PADA IKAN LAUT
Sajian dari ikan laut selalu
mengundang selera. Selain rasanya yang lezat, kandungan proteinnya pun
tergolong sangat prima kualitasnya. Tidak hanya itu, ikan juga merupakan sumber
asam lemak tidak jenuh ganda yang sangat besar peranannya dalam mencegah
berbagai macam penyakit seperti jantung koroner, aterosklerosis dan beberapa
penyakit seperti jantung koroner, aterosklerosis dan beberapa penyakit kanker.
Tetapi, dibalik kelezatannya tersembunyi bahaya keracunan histamin.
Apa itu histamin?
Histamin
merupakan senyawa turunan dari asam amino histidin yang banyak terdapat
pada ikan. Asam amino ini merupakan salah satu dari sepuluh asam amino
esensial yang dibutuhkan oleh anak-anak dan bayi tetapi bukan asam amino
esensial bagi orang dewasa.
Di
dalam tubuh kita, histamin memiliki efek psikoaktif dan vasoaktif. Efek
psikoaktif menyerang sistem saraf transmiter manusia, sedangkan efek vasoaktif-nya
menyerang sistem vaskular. Pada orang-orang yang peka, histamin dapat
menyebabkan migren dan meningkatkan tekanan darah.
Histamin
tidak membahayakan jika dikonsumsi dalam jumlah yang rendah, yaitu 8 mg/ 100 gr
ikan. Keracunan ini biasanya akan timbul karena tingginya kadar histamin
yang terdapat pada ikan yang kita konsumsi. Menurut FDA (Food and Drug
Administration) keracunan histamin akan berbahaya jika
seseorang mengkonsumsi ikan dengan kandungan histamin 50 mg/100 gr ikan.
Sedangkan kandungan histamin sebesar 20 mg/ 100 gr ikan, terjadi karena
penanganan ikan yang tidak hiegenis.
Gejala keracunan
Gejala
ini hanya akan muncul apabila Anda mengkonsumsi ikan dengan kandungan histamin
yang berlebih, yaitu dalam jumlah diatas 70-1000 mg. Akibatnya, timbul
muntah-muntah, rasa terbakar pada tenggorokan, bibir bengkak, sakit kepala,
kejang, mual, muka dan leher kemerah-merahan, gatal-gatal dan badan lemas.
Sekilas gejala keracunan histamin mirip dengan gejala alergi yang
dialami oleh orang yang sensitif terhadap ikan atau bahan makanan asal laut.
Oleh karena itu biasanya orang sering keliru membedakan gejala keracunan histamin
dengan alergi. Sampai saat ini belum pernah dilaporkan adanya kematian
akibat keracunan histamin. Meskipun begitu kita harus tetap waspada,
karena efek yang ditimbulkannya juga tidak bisa dianggap sepele.
Penting diperhatikan
Langkah
yang paling tepat untuk mencegah keracunan histamin adalah dengan cara memilih
dan mengkonsumsi ikan yang masih segar dan bermutu baik. Selain itu perhatikan
pula cara penanganan ikan secara tepat dan benar sehingga kemungkinan besar
bahayanya dapat dihindari.
Bakteri Penyebab Histamin
Ikan
tuna merupakan komoditas terbaik di pasar ikan dan disajikan oleh banyak
restoran makanan laut. Permasalahan timbul ketika histamin dihasilkan sebagai
efek kurangnya pengaturan penyimpanan dingin dan buruknya penanganan ikan.
Histamin adalah sumber utama penyebab rasa pusing, radang, pembengkakan lidah
dan bibir, dan dinamakan keracunan skombroid. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi bakteri penghasil histamin pada sampel ikan tuna. Tiga sampel
ikan tuna diambil untuk penelitian dan isolat-isolat diidentifikasi dengan uji
biokimia. Kadar histamin pada ikan tuna diukur secara kuantitatif. Edwardsiella
sp., Vibrio sp., and Proteus sp. adalah beberapa bakteri yang teridentifikasi
selama berlangsungnya penelitian. Kadar histamin meningkat secara bertahap
sesuai dengan waktu pada suhu 37 °C.
0 komentar:
Posting Komentar