Sabtu, 21 November 2015

HISTAMIN PADA IKAN LAUT



HISTAMIN PADA IKAN LAUT

Sajian dari ikan laut selalu mengundang selera. Selain rasanya yang lezat, kandungan proteinnya pun tergolong sangat prima kualitasnya. Tidak hanya itu, ikan juga merupakan sumber asam lemak tidak jenuh ganda yang sangat besar peranannya dalam mencegah berbagai macam penyakit seperti jantung koroner, aterosklerosis dan beberapa penyakit seperti jantung koroner, aterosklerosis dan beberapa penyakit kanker. Tetapi, dibalik kelezatannya tersembunyi bahaya keracunan histamin.

Apa itu histamin?
Histamin merupakan senyawa turunan dari asam amino histidin yang banyak terdapat pada ikan. Asam amino ini merupakan salah satu dari sepuluh asam amino esensial yang dibutuhkan oleh anak-anak dan bayi tetapi bukan asam amino esensial bagi orang dewasa.
Di dalam tubuh kita, histamin memiliki efek psikoaktif dan vasoaktif. Efek psikoaktif menyerang sistem saraf transmiter manusia, sedangkan efek vasoaktif-nya menyerang sistem vaskular. Pada orang-orang yang peka, histamin dapat menyebabkan migren dan meningkatkan tekanan darah.

Histamin tidak membahayakan jika dikonsumsi dalam jumlah yang rendah, yaitu 8 mg/ 100 gr ikan. Keracunan ini biasanya akan timbul karena tingginya kadar histamin yang terdapat pada ikan yang kita konsumsi. Menurut FDA (Food and Drug Administration)  keracunan histamin akan berbahaya jika seseorang mengkonsumsi ikan dengan kandungan histamin 50 mg/100 gr ikan. Sedangkan kandungan histamin sebesar 20 mg/ 100 gr ikan, terjadi karena penanganan ikan yang tidak hiegenis.

Gejala keracunan
Gejala ini hanya akan muncul apabila Anda mengkonsumsi ikan dengan kandungan histamin yang berlebih, yaitu dalam jumlah diatas 70-1000 mg. Akibatnya, timbul muntah-muntah, rasa terbakar pada tenggorokan, bibir bengkak, sakit kepala, kejang, mual, muka dan leher kemerah-merahan, gatal-gatal dan badan lemas. Sekilas gejala keracunan histamin mirip dengan gejala alergi yang dialami oleh orang yang sensitif terhadap ikan atau bahan makanan asal laut. Oleh karena itu biasanya orang sering keliru membedakan gejala keracunan histamin dengan alergi. Sampai saat ini belum pernah dilaporkan adanya kematian akibat keracunan histamin. Meskipun begitu kita harus tetap waspada, karena efek yang ditimbulkannya juga tidak bisa dianggap sepele.

Penting diperhatikan
Langkah yang paling tepat untuk mencegah keracunan histamin adalah dengan cara memilih dan mengkonsumsi ikan yang masih segar dan bermutu baik. Selain itu perhatikan pula cara penanganan ikan secara tepat dan benar sehingga kemungkinan besar bahayanya dapat dihindari.

Bakteri Penyebab Histamin
Ikan tuna merupakan komoditas terbaik di pasar ikan dan disajikan oleh banyak restoran makanan laut. Permasalahan timbul ketika histamin dihasilkan sebagai efek kurangnya pengaturan penyimpanan dingin dan buruknya penanganan ikan. Histamin adalah sumber utama penyebab rasa pusing, radang, pembengkakan lidah dan bibir, dan dinamakan keracunan skombroid. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bakteri penghasil histamin pada sampel ikan tuna. Tiga sampel ikan tuna diambil untuk penelitian dan isolat-isolat diidentifikasi dengan uji biokimia. Kadar histamin pada ikan tuna diukur secara kuantitatif. Edwardsiella sp., Vibrio sp., and Proteus sp. adalah beberapa bakteri yang teridentifikasi selama berlangsungnya penelitian. Kadar histamin meningkat secara bertahap sesuai dengan waktu pada suhu 37 °C.

Sumber :  Suhirman  

0 komentar:

Posting Komentar